Logo Deepublish

  • Profil Usaha
  • Daftar Menerbitkan Buku
  • Kirim Naskah
  • Cek Progess Buku
  • Cek Royalti Buku
  • Kerjasama Net Promoter
  • Jasa Parafrase
  • Jasa Pengurusan HAKI
  • Konsultasi Menulis
  • Kerjasama Workshop
  • Program Reseller
  • Promo Khusus Penulis Deepublish
  • Dasar Menulis
  • Cara Menerbitkan Buku
  • Memasarkan Buku
  • Teknik Menulis
  • Writing Advice
  • Writing Tools
  • (NEW 2024) Panduan Menulis Buku Ajar Sesuai RPS
  • (NEW 2024) Kunci Sukses Publikasi
  • (NEW 2024) Menulis dengan Etika untuk Hindari Plagiarisme
  • (PREMIUM) Cara Praktis Menulis Buku
  • (NEW) Sukses Menulis Buku Referensi
  • (NEW) Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
  • Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
  • Rahasia Menulis Buku Ajar
  • Self Publishing
  • Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

Promo Terbatas! ⚠️

logo deepublish

Home » Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

  • Juli 14, 2023
  • No Comments

apa itu phd

Pernahkah kamu bertanya mengenai apa itu PhD? Bagi beberapa orang istilah PhD terasa memusingkan karena dianggap sama sekaligus berbeda dengan gelar doktor. Jadi, PhD maupun Doktor memang sama-sama gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik. 

Meskipun begitu, kedua gelar ini punya perbedaan yang tentu wajib dipahami. Jangan sampai salah mengartikan bahwa pemilik gelar PhD adalah ahli di bidang filsafat, padahal artinya jauh berbeda. 

Supaya tidak keliru penafsiran, dan juga bisa tahu kapan bisa meraih gelar PhD dan kapan bisa meraih gelar Doktor. Maka uraian berikut perlu disimak. 

Apa Itu Program Doktor? 

Hal pertama yang akan dibahas sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan apa itu PhD adalah pengertian dari program Doktor. Doktor pada dasarnya adalah program studi pascasarjana atau gelar pendidikan bagi siapa saja yang menyelesaikan studi S3. 

Dalam dunia pendidikan tinggi, gelar pendidikan dimulai dari D1 sampai D4/S1 untuk mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi vokasi. Kemudian di universitas umum ada gelar S1, S2, dan yang tertinggi adalah S3. 

Lulusan S3 kemudian diberi gelar Doktor, penulisan gelar ini ditempatkan di depan nama penyandang atau pemiliknya. Sehingga berbeda dengan gelar S1 maupun S2 yang ditempatkan di belakang nama. 

Apapun jurusan atau bidang keilmuan yang diambil saat menempuh pendidikan S3, maka dipastikan akan memperoleh gelar Doktor. Gelar Doktor sendiri bisa didapatkan setelah menempuh perkuliahan antara 6 sampai 14 semester atau berkisar antara 3-7 tahun. 

Namun, untuk menentukan jangka waktu perkuliahan S3 maka perlu disesuaikan dengan kebijakan dari kampus. Beberapa kampus bahkan memberikan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun. 

Selain itu, cepat lambatnya mahasiswa S3 lulus dan berhak mendapatkan gelar Doktor juga ditentukan oleh kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika sudah menyiapkan disertasi sejak dini, maka bisa lulus lebih cepat. Begitu juga sebaliknya. 

  • 10 Kerja Sampingan Dosen yang Paling Menguntungkan
  • 12 Tipe Mengajar Dosen Masa Kini di Kampus, Valid kan?
  • 10 Tipe Dosen saat Mengajar Daring, Anda yang Mana?

Apa Itu Program PhD? 

Kemudian, apa itu PhD? Setelah mengetahui apa itu Doktor, maka selanjutnya perlu mengetahui pengertian dari PhD. PhD merupakan kependekan dari Doctor of Philosophy . Meskipun ada kata philosophy yang artinya filsafat, namun gelar PhD tidak lantas hanya dimiliki oleh lulusan ilmu Filsafat saja. 

PhD sendiri kemudian diartikan sebagai gelar pendidikan yang bisa dimiliki oleh mahasiswa S3 yang sudah menyelesaikan masa perkuliahannya. Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3. 

Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor. 

Sementara untuk mahasiswa yang kuliah S3 di universitas yang ada di negara Amerika dan Inggris (UK – United Kingdom). Maka akan mendapatkan gelar PhD pada saat berhasil menyelesaikan studi S3 tersebut. 

Kemudian untuk kata filsafat di dalam gelar PhD bukan menunjukan bahwa gelar ini dimiliki lulusan ilmu filsafat. Melainkan menunjukan PhD sebagai gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik. 

Sebab seperti yang diketahui bersama, gelar PhD bisa didapatkan jika sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi yakni S3. Sehingga sudah dianggap sebagai ahli di bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut. 

Apakah PhD Sama dengan S3?

Setelah mengetahui apa itu PhD, mungkin akan bertanya-tanya apakah PhD ini sama dengan S3? Jadi, pada dasarnya keduanya berbeda sebab S3 mengarah pada jenjang pendidikan tinggi yang diraih atau dijalankan oleh seseorang. 

Sementara untuk PhD adalah gelar pendidikan yang diraih setelah menyelesaikan studi S3 di universitas yang menerapkan pemberian gelar tersebut. Jadi, tidak semua mahasiswa S3 bisa meraih gelar PhD apalagi jika tidak sampai lulus. 

Supaya bisa mendapatkan gelar PhD, seseorang perlu mengikuti perkuliahan selama 6-14 semester. Artinya, studi PhD memakan waktu sekitar 3-7 tahun dengan menyelesaikan disertasi. 

Perbedaan PhD dan Doktor 

Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor. Sebelumnya, kedua gelar ini punya persamaan yakni sama-sama didapatkan oleh lulusan S3. 

Jadi, setelah menyelesaikan pendidikan S3 seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar Doktor maupun PhD, biasanya salah satunya. Gelar lulusan S3 ini ditentukan oleh perguruan tinggi mana yang dipilih untuk menyelesaikan pendidikan S3. 

Sebagaimana yang disampaikan di awal, gelar Doktor umum diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan gelar PhD diberikan kepada mereka yang menyelesaikan S3 di negara tertentu. 

Misalnya di perguruan tinggi yang ada di Amerika dan juga Inggris. Semua perguruan tinggi di dua negara tersebut memberikan gelar PhD kepada lulusan S3. Jadi, jika kamu menempuh S3 di Amerika atau mungkin di Inggris maka akan mendapatkan gelar PhD. 

Sebaliknya, jika kamu menyelesaikan S3 di perguruan tinggi Indonesia, Malaysia, Australia, dan negara lainnya maka mendapatkan gelar Doktor. Jadi, perbedaan PhD dan Doktor terletak pada universitas tempat menempuh pendidikan S3. 

Sehingga bisa diartikan bahwa gelar PhD dan Doktor sama tingkatannya, tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul. Sebab sama-sama diberikan kepada lulusan S3. Hal penting lainnya adalah apabila lulusan universitas Inggris ingin berkarir di dunia akademik tanah air. 

Maka perlu mengurus penyetaraan ijazah S3 mereka di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyetaraan ijazah umum dilakukan oleh lulusan S2 maupun S3 luar negeri yang ingin menjadi dosen di Indonesia. Namun bisa juga untuk profesi lain jika ditetapkan oleh instansinya. 

Cara Mendapatkan Gelar PhD

Setelah memahami apa itu PhD, maka bisa jadi muncul keinginan untuk meraih gelar PhD tersebut. Sebab masyarakat Indonesia mayoritas meyakini bahwa kualitas pendidikan tinggi di luar negeri lebih unggul. Apalagi untuk negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. 

Gelar PhD kemudian dinilai lebih bergengsi, apalagi bisa menyelesaikan perkuliahan di negara lain yang tentu lebih menantang. Pertama, karena bahasa di kelas tentu menggunakan bahasa Inggris. Sehingga lulusannya dijamin fasih bahasa internasional tersebut. 

Kedua, mayoritas universitas di Amerika dan Inggris masuk ke dalam daftar strategis universitas terbaik di dunia. Pemeringkatan ini merupakan hasil dari sejumlah lembaga pemeringkatan universitas dunia. Jadi, wajar jika banyak yang berusaha meraih gelar PhD. 

Lalu, bagaimana cara mendapatkan gelar PhD tersebut? Ada beberapa syarat dan ketentuan perlu dipenuhi agar bisa mendapatkan gelar PhD. Berikut detailnya: 

1. Menempuh Pendidikan S3 di Negara yang Tepat 

Dari penjelasan apa itu PhD yang dijelaskan di awal tentu bisa dipahami bahwa tidak semua universitas di semua negara memberi gelar ini untuk lulusan S3. Sejauh ini hanya diberikan oleh negara Amerika dan Inggris. 

Jadi, cara pertama agar bisa meraih gelar PhD adalah kuliah S3 di negara yang tepat. Cari tahu negara mana saja yang lulusan S3-nya diberikan gelar PhD, setelah menemukan daftarnya. 

Baru kemudian mencari tahu daftar perguruan tinggi di negara tersebut, dan temukan jurusan yang diinginkan di salah satunya. Tidak ada salahnya mengutamakan perguruan tinggi dengan kualitas terbaik. 

Supaya bisa menikmati kegiatan pembelajaran yang terbaik juga dengan dukungan fasilitas lengkap sekaligus modern. Setiap negara memiliki banyak perguruan tinggi, sama seperti di Indonesia. 

Menariknya, tidak semua perguruan tinggi di suatu negara punya kualitas mumpuni. Jadi, harus jeli memilih kampus untuk kuliah S3 di luar negeri. Semakin bagus kualitasnya maka semakin tepat untuk dipilih. 

2. Mempublikasikan Jurnal Internasional 

Salah satu syarat untuk bisa lulus S3 adalah melakukan publikasi artikel ilmiah ke jurnal internasional. Gelar PhD bisa didapatkan dengan memenuhi syarat satu ini, sebab sebagian besar universitas yang memberi gelar PhD mewajibkan publikasi. 

Jadi, usahakan sudah memahami bagaimana cara mempublikasikan artikel ke jurnal internasional. Jika sudah tahu maka tinggal dieksekusi untuk memenuhi syarat umum bisa lulus S3 dan menyandang gelar PhD. 

Publikasi ini bisa dalam bentuk 1 jurnal internasional, namun beberapa universitas mensyaratkan jumlah lebih dari satu. Beberapa mensyaratkan publikasi 2 jurnal, 3 jurnal, atau bahkan lebih. 

Jadi, kembali ke poin pertama dalam memilih kampus untuk meraih gelar PhD. Cek reputasinya dan cek juga persyaratan untuk lulus S3 di dalamnya. Tidak berlebihan jika mencari universitas dengan syarat publikasi hanya 1 jurnal internasional. 

Jumlah publikasi yang lebih sedikit tentu lebih mudah untuk dipenuhi, sebab artikel ilmiah tersebut tentu merupakan artikel yang relevan dengan bidang keilmuan yang diambil. Sekaligus berisi data hasil penelitian, baik penelitian diri sendiri maupun penelitian kolaborasi dan pengembangan.  

3. Submit Tesis 

Cara meraih gelar PhD selanjutnya adalah melakukan submit tesis, Dimana tesis adalah tugas akhir untuk lulus jenjang S2. Sehingga untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang S3 perlu dibuktikan sudah menyelesaikan tesis di universitas sebelumnya. 

Jadi setelah memahami betul apa itu PhD, maka bisa segera memenuhi persyaratan untuk meraihnya. Syarat ketiga adalah submit tesis yang sudah diselesaikan saat lulus S2. 

Tesis ini bisa diserahkan ke bagian akademik di fakultas masing-masing sehingga bisa langsung diproses. Jika belum maka bisa segera dilakukan, jika sudah maka tinggal dilaporkan saja sudah melakukan submit untuk memenuhi syarat berikutnya. 

  • Kenapa Dosen Harus Menulis Buku?
  • Bisa Membantu Akreditasi Institusi, Inilah 7 Manfaat Menulis Buku Bagi Dosen
  • Penilaian Poin Angka Kredit Dosen – Kuasai 3 Ketentuan

4. Lulus PhD Defense (Sidang Tertutup) 

Cara atau syarat berikutnya untuk bisa mendapatkan gelar PhD adalah lulus atau dinyatakan lulus PhD Defense. Adapun yang dimaksud dengan PhD Defense adalah sidang tertutup untuk menentukan lolos tidaknya kualitas disertasi yang disusun. 

Disebut sidang tertutup karena sidang ini adalah proses mempresentasikan disertasi di hadapan para profesor. Sehingga hanya disaksikan dan diikuti oleh dosen pembimbing dan para profesor yang melakukan wawancara pengujian. 

Jumlah profesor yang melakukan wawancara bisa 3 orang dan bisa juga lebih sesuai kebutuhan. Jika para profesor ini menyatakan hasil wawancara bagus dan kamu dinyatakan lulus maka bisa lanjut ke tahap selanjutnya. 

5. Lulus Sidang Terbuka 

Usai mengikuti sidang tertutup dan dinyatakan lulus, maka tahap kedua untuk meraih gelar PhD adalah mengikuti sidang terbuka. Lebih tepatnya berusaha lulus di sidang terbuka tersebut. 

Sidang terbuka adalah proses presentasi disertasi di hadapan beberapa profesor dari fakultas keilmuan yang sama. Kemudian diikuti dengan proses tanya jawab seputar isi disertasi tersebut. 

Sidang terbuka untuk meraih gelar PhD Diikuti dan disaksikan lebih banyak orang. Jumlah profesor yang ikut dalam sidang terbuka lebih banyak dan di beberapa universitas bisa disaksikan oleh mahasiswa lain. 

Pastikan untuk melakukan presentasi dengan baik dan menyusun persiapan yang matang. Selain itu, harus benar-benar memahami isi disertasi yang disusun supaya bisa mempresentasikannya dengan baik. 

Sekaligus bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan penuh percaya diri juga. Jika hasil presentasi dan sesi tanya jawab berlangsung baik dan memuaskan. Maka besar kemungkinan kamu dinyatakan lulus sidang terbuka dan bisa ke tahap akhir. 

6. Mengikuti Prosesi Wisuda 

Tahap akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar PhD adalah mengikuti prosesi wisuda. Sebagaimana prosesi wisuda pada umumnya, dilaksanakan upacara pengukuhan dan diberikan gelar PhD pada mahasiswa yang sudah lulus sidang. 

Wisuda menjadi tahap akhir yang wajib diikuti oleh para mahasiswa yang sudah menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Oleh sebab itu, apapun kondisinya mengikuti wisuda hukumnya wajib. 

Wisuda di masa pandemi bisa dilakukan secara online maupun offline, disesuaikan dengan kebijakan kampus. Bagi mahasiswa yang perkuliahannya online maka kemungkinan akan menjalani wisuda online juga. 

Kiat agar Cepat Meraih Gelar PhD 

Meraih gelar PhD tentu bukan perkara mudah, melalui penjelasan apa itu PhD di atas tentu bisa dipahami sedikit kesulitannya. Menyusun disertasi bisa dikatakan jauh lebih sulit dibandingkan dengan skripsi. 

Tidak sedikit yang sampai mengalami stres karena proses menyusun disertasi tersebut. Namun, sesusah apapun disertasi dijamin tetap bisa ditaklukan. Terbukti dari banyaknya lulusan S3 di dalam maupun luar negeri, jadi harus tetap semangat. 

Membantu meraih gelar PhD dengan segera dan minim masalah, maka beberapa kiat berikut wajib dicoba: 

1. Belajar Manajemen Waktu 

Umumnya pendidikan S3 diraih setelah berkeluarga dan sudah aktif bekerja, rata-rata dari kalangan dosen. Otomatis, mahasiswa di jenjang S3 punya segudang kesibukan maka wajib belajar manajemen waktu. Supaya urusan kuliah lancar dan bisa lulus tepat waktu tanpa mengorbankan kewajiban lainnya. 

2. Menguasai Jurusan 

Pemilihan jurusan S3 tentu mempengaruhi cepat lambatnya gelar PhD bisa dikantongi. Usahakan untuk menguasai jurusan yang diambil dan belajar menyukainya. Akan lebih baik lagi jika jurusan ini memang sejak awal sudah sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki. 

3. Disiplin Belajar 

Kuliah di jenjang manapun dan di perguruan tinggi manapun dijamin punya kewajiban belajar. Apalagi untuk S3 dimana disertasi yang disusun harus punya unsur kebaruan (novelty). Oleh sebab itu, harus disiplin belajar agar cepat lulus atau lulus tepat waktu. 

4. Menyiapkan Disertasi Jauh-Jauh Hari 

Salah satu strategi untuk bisa segera menyelesaikan pendidikan S3 adalah menyiapkan disertasi jauh-jauh hari. Bisa disiapkan sejak masih menempuh S2, biasanya mahasiswa S3 memilih melanjutkan penelitian dari S2 menuju ke S3 agar lebih efisien. 

5. Punya Motivasi 

Kiat terakhir adalah memiliki, mencari, dan membangun motivasi untuk meraih gelar PhD. Jika sudah punya motivasi maka dijamin akan selalu semangat kuliah sehingga bisa segera meraih gelar PhD tersebut. 

Penjelasan tentang apa itu PhD dan segala hal lain yang berhubungan denganya di atas tentu bisa memetik banyak pembelajaran. Gelar PhD bukanlah gelar yang tidak mungkin diraih, siapa saja bisa asal mau berusaha. Jadi, silahkan memperjuangkannya dari sekarang. 

Artikel Terkait:

  • Menerbitkan Buku bagi Dosen : Dapat Poin Kredit Tinggi
  • Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
  • Dosen Menulis Buku sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat
  • Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen
  • Skema Perhitungan Angka Kredit Dosen Terbaru

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja layanan parafrase konversi.

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Picture of Salmaa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

phd artinya apa

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

  • Menerbitkan Buku
  • Pengadaan Buku
  • Reseller Buku
  • Mitra Net Promoter

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected] E2 Marketing : [email protected]

phd artinya apa

  • Proses Rekrutmen
  • CV & Portofolio
  • Tips Interview
  • Skill & Upskilling
  • Tools & Penunjang Kerja
  • Tips Tempat Kerja
  • Ketenagakerjaan
  • Tren & Info Industri
  • Mengatur Keuangan
  • Karyawan Baru
  • Eksplorasi Karier
  • Profil Profesi
  • Perkembangan Karier
  • Panduan Akademis
  • Info & Tips Beasiswa
  • Kegiatan & Organisasi Kampus
  • Seputar Kuliah
  • Artikel Expert
  • Dari Glints
  • Lowongan Kerja
  • Kehidupan Mahasiswa

Gelar PhD: Arti, Bedanya dengan Doktor, Masa Studi & Syaratnya

phd artinya apa

Isi Artikel

Gelar PhD adalah singkatan dari Doctor of Philosophy.

Gelar ini biasanya banyak dimiliki oleh para dosen dan akademisi yang sudah menyelesaikan studi S3.

Lalu, apa bedanya dengan gelar doktor? Karena kepanjangannya adalah Doctor of Philosophy, apakah gelar ini hanya diberikan pada lulusan program studi filsafat dan sejenisnya?

Temukan jawaban lengkapnya dari rangkuman Glints berikut!

Apa Itu Gelar PhD?

Dikutip dari Coursera , PhD adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang lebih spesifik di suatu bidang.

Misalnya, mendapatkan gelar PhD di bidang ilmu politik berarti kamu memiliki landasan umum di bidang tersebut, sekaligus menguasai bidang yang lebih spesifik, seperti politik Amerika atau ekonomi politik.

PhD merupakan gelar akademik tertinggi yang dapat kamu capai setelah menyelesaikan pendidikan S3.

Meski PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy, bukan berarti seseorang yang mendapat gelar ini lulus dari bidang studi filsafat.

Kamu bisa memperoleh ini di bidang ilmu lainnya, seperti ekonomi dan sains.

Perbedaan PhD dan Doktor

Mengingat keduanya adalah gelar yang diperoleh dari pendidikan S3, apakah PhD sama dengan gelar doktor?

PhD dan doktor memiliki kesamaan dan juga perbedaan.

Kesamaan di antara keduanya adalah kesetaraan gelar. PhD dan doktor sama-sama gelar doktoral sehingga tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi daripada yang lainnya.

Perbedaan utamanya terletak pada  cara memperoleh.

Gelar PhD bisa kamu dapatkan jika lulus dari perguruan tinggi luar negeri, khususnya di Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Di luar dari wilayah tersebut, kamu tetap akan memperoleh gelar Doctor.

Hal yang sama juga berlaku jika kamu lulus S3 dari perguruan tinggi dalam negeri. Gelar yang akan diperoleh adalah doktor, bukan PhD.

Dilansir dari University of Portsmouth , gelar PhD juga hanya tergolong sebagai gelar akademis, sedangkan doktor dapat berupa gelar akademis maupun profesional.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapat Gelar PhD

Menurut Franklin University , studi PhD dapat memakan waktu antara 4-6 tahun untuk diselesaikan.

Selambat-lambatnya, seseorang dapat menyelesaikan studi PhD selama 7 atau 8 tahun.

Ketentuan mengenai batas waktu studi mungkin saja berbeda-beda di tiap perguruan tinggi.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh gelar PhD juga bisa tergantung pada program studi dan rencana studimu masing-masing.

Misalnya, dibutuhkan waktu kurang dari 8 tahun untuk mendapatkan gelar PhD di bidang teknik, sementara itu seseorang bisa memakan waktu hanya 4 tahun untuk mendapatkan gelar PhD di bidang pendidikan.

Syarat Memperoleh Gelar PhD

Program PhD biasanya mengharuskan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir yang dapat berupa:

  • studi atau kursus lanjutan
  • ujian komprehensif

Nah, disertasi tersebutlah yang seringkali dinilai menambah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program PhD.

Selain itu, beberapa mahasiswa kebanyakan menjalani perkuliahan sambil bekerja penuh waktu atau membesarkan keluarga.

Selain persyaratan di atas, tidak menutup kemungkinan program studi atau perguruan tinggi memberlakukan persyaratan tambahan seperti berkaitan dengan nilai, publikasi, dan lain-lain.

Tujuan Mengambil PhD

Seseorang melanjutkan S3 ke luar negeri untuk beberapa alasan, berikut beberapa di antaranya.

Tujuan-tujuan di bawah ini mungkin juga bisa jadi pertimbanganmu sebelum mengambil PhD

1. Mengejar passion  di bidang penelitian

Tujuan pertama adalah memang mengejar minat di bidang penelitian.

Kalau kamu selama ini sangat menikmati proses penelitian di S1 maupun S2, itu bisa menjadi salah satu pertanda bahwa S3 bisa dijadikan opsi untuk masa depanmu.

Beberapa orang memang sangat senang jika bisa berkontribusi memajukan bidang riset dengan perspektif dan temuannya sendiri.

2. Menjadi ahli di bidang yang diminati

Bukankah S2 saja sudah cukup jika ingin menjadi  expert  atau ahli di suatu bidang?

Betul, gelar master atau magister memang memungkinkanmu untuk mendalami suatu bidang ilmu secara lebih spesifik.

Namun, melalui pendidikan S3 terutama di luar negeri , kamu berkesempatan untuk mengembangkan pengetahuan pada topik-topik yang lebih kompleks, beragam, dan terspesialisasi.

Bahkan, kamu bisa melakukan penelitian interdisipliner untuk memadukan teori, pendekatan, dan keahlian untuk menciptakan penelitian baru.

3. Mengembangkan karier

Gelar adalah salah satu jalur cepat untuk menuju posisi atau karier yang kamu inginkan, terutama pekerjaan akademis di perguruan tinggi.

Kamu akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing dengan akademisi lainnya, baik ketika menjadi peneliti atau dosen.

Selain di bidang pendidikan, pekerjaan di sektor lalin juga memerlukan gelar S2 dan S3, termasuk di sektor pemerintahan.

Gelar ini juga seringkali menentukan besaran gaji yang akan diperoleh.

4. Memperluas koneksi dengan para ahli

Koneksi yang kamu bangun di S1 dan S2 kemungkinan akan sangat berbeda dengan pada saat studi S3.

Kamu akan mempunyai kesempatan untuk berkenalan dengan profesional yang sudah biasa menghadiri konferensi, seminar dan workshop di berbagai kota atau negara.

Bahkan, tak jarang juga ada kesempatan membangun koneksi dengan peneliti dan pakar lain lintas negara.

Memiliki koneksi seperti ini tidak hanya menguntungkan untuk kepentingan karier, tetapi juga pengembangan diri.

5. Mencari pengalaman baru

Terdengar klise, tetapi pengalaman belajar di jenjang S3 memang bersifat unik.

Artinya, pengalaman tersebut cenderung sukar kamu temui di jenjang pendidikan sebelumnya, apalagi jika mengambil S3 di luar negeri.

Belajar di negara lain untuk melakukan studi dan penelitian kompleks selama kurang lebih 4 tahun pasti mengajarkanmu banyak hal tentang kehidupan.

Banyak orang ingin mengejar pengalaman hidup yang luar biasa ini, di samping untuk mengejar kemajuan karier atau mendalami  passion.

Itulah penjelasan mengenai serba-serbi gelar PhD.

Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, seperti istilah-istilah penting dunia perkuliahan, baik itu S1, S2, atau S3.

Mulai dari pembahasan tentang beasiswa hingga organisasi kuliah, semuanya tersedia untukmu.

Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

  • What Does 'PhD' Stand For?
  • What’s the difference between a PhD and a doctorate?
  • What is a Doctorate: Everything You Need to Know

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 3.4 / 5. Jumlah vote: 5

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terkait

Unduh App Glints

phd artinya apa

Dapetin update secara langsung

Jangan sampai terlewat update loker baru.

Jangan sampai terlewat chat baru dari HRD.

Scan kode QR atau unduh Aplikasi Glints dari

Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.

Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. silakan coba lagi., kategori topik.

  • Pencarian Kerja
  • Kehidupan Profesional
  • Perencanaan Karier
  • Konten Eksklusif
  • Kabar Glints

Media Sosial

Cari kerja berdasarkan.

  • Nama Perusahaan
  • Paling Banyak Dicari

TAMBAH ILMU & SKILL

Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD

phd artinya apa

Ingin melakukan studi PhD? Apakah mendapatkan gelar PhD bahkan sepadan? Panduan ini akan memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang mendapatkan gelar PhD.

Dalam panduan ini, kami akan membahas:

  • Apa itu PhD?
  • Apa Jenis PhD yang Ada?
  • Berapa Lama Untuk Mendapatkan Gelar PhD?

Apa Persyaratan Untuk Belajar PhD?

Apa manfaat mendapatkan gelar phd, berapa gaji rata-rata lulusan phd.

  • Berapa Biaya Menghasilkan PhD?

Bisakah Saya Melakukan PhD Online?

Apakah anda ingin belajar phd di luar negeri.

Klik di sini untuk memulai pencarian program PhD ideal Anda!

Apa itu gelar PhD/Doktor?

Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.

Mengejar PhD melibatkan melakukan penelitian asli yang mendalam di bidang tertentu . Hasil penelitian ini kemudian disusun menjadi tesis atau disertasi . Ini biasanya memuncak dalam ujian lisan atau pertahanan , di mana kandidat harus menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang bidang penelitian mereka dan mempertahankan temuan mereka di depan panel akademisi di bidang subjek tersebut.

Berbagai Jenis PhD

"PhD" adalah istilah umum untuk berbagai jenis program. Ini secara luas dapat dibagi menjadi empat kategori:

  • PhD Tradisional/Akademik: Juga dikenal sebagai doktor penelitian, ini melibatkan beberapa tahun penelitian orisinal tentang topik tertentu. Biasanya berfokus pada pemahaman teoretis tentang topik, daripada mempraktekkan pengetahuan dalam pengaturan profesional. Ini adalah jenis PhD yang paling umum.
  • Doktor Profesional: Ini dirancang untuk para profesional yang ingin menerapkan penelitian mereka ke praktik profesional mereka. Contohnya termasuk Doctor of Education (EdD), Doctor of Psychology (PsyD), dan Doctor of Business Administration (DBA). Gelar-gelar ini seringkali lebih berorientasi pada praktik dibandingkan dengan gelar PhD tradisional.
  • Doktor Tinggi: Ini diberikan kepada orang-orang yang berkontribusi besar pada badan penelitian dan pengetahuan dalam bidang mereka dan dengan demikian diberikan di kemudian hari dalam kehidupan peneliti tersebut. Anda tidak dapat melamar jenis doktor seperti program PhD biasa.
  • Doktor Kehormatan: Ini diberikan oleh universitas atas kebijakan mereka sendiri, dan tidak memerlukan pencapaian atau publikasi akademik tertentu. Sama seperti Doktor Tinggi, Anda tidak dapat melamar jenis Doktor ini.

Apa yang disarankan oleh perincian di atas adalah bahwa pada dasarnya Anda memiliki dua opsi untuk mengejar gelar PhD – Anda dapat memilih jalur akademik, atau gelar doktor profesional/industri .

Studying for a PhD

Berapa Lama Untuk Mendapatkan gelar PhD?

Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu.

  • Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun .
  • Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun .

Pastikan untuk diingat bahwa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gelar PhD juga bergantung pada kecepatan studi Anda, bidang studi, persyaratan program Anda, dan latar belakang pendidikan Anda sebelumnya.

Anda harus melakukan beberapa persiapan agar berhasil melamar gelar PhD. Aturan umumnya adalah memeriksa situs web universitas untuk mengetahui persyaratan khusus dari program yang Anda minati.

Yang mengatakan, ada beberapa persyaratan umum yang harus Anda penuhi untuk mengejar gelar PhD:

Transkrip akademik

Anda diharapkan menyerahkan transkrip studi Sarjana dan Magister Anda , yang harus menunjukkan kursus yang Anda ambil dan nilai yang Anda terima selama program Anda.

Beberapa program PhD di Inggris, khususnya di bidang STEM, memungkinkan Anda melamar PhD hanya dengan gelar Sarjana. Namun, program PhD dalam Seni dan Humaniora membutuhkan gelar Master.

Anda mungkin perlu meminta transkrip Anda (dan dokumen lainnya) diterjemahkan dan dicap oleh notaris . Misalnya, jika Anda mendapatkan gelar Sarjana dan Magister dalam bahasa Hongaria, tetapi Anda ingin belajar di Kanada, transkrip Anda harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Proposal penelitian

Sebagian besar universitas mewajibkan mahasiswa untuk menyerahkan proposal penelitian sebagai bagian dari aplikasi program PhD mereka, kecuali jika Anda melamar proyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya di bidang sains, teknologi, teknik, matematika, atau kedokteran. Pastikan pengecualian ini berlaku untuk program yang Anda minati.

Proposal penelitian yang baik mencakup ruang lingkup, signifikansi, dan beberapa detail tentang topik yang Anda rencanakan untuk diteliti selama program Anda.

Proposal penelitian Anda akan memiliki signifikansi yang bervariasi tergantung pada negara tempat Anda berencana untuk belajar.

CV / Resume Akademik

Praktik umum adalah memasukkan pendidikan Anda di bagian atas CV, diikuti dengan pengalaman kerja dan kemudian penelitian akademis.

Pastikan untuk memeriksa standar industri untuk CV/Resume di negara dan bidang yang ingin Anda pelajari . Misalnya, Resume AS mungkin berbeda dari standar negara asal Anda – itu akan membuat Anda menonjol di atas kandidat lain yang tidak meluangkan waktu untuk meneliti standar tujuan studi Anda.

Catatan: Meskipun tidak mengikuti standar CV/Resume negara/universitas tidak akan langsung mendiskualifikasi Anda sebagai kandidat, hal itu menunjukkan kurangnya perhatian dan polesan yang mungkin ditunjukkan oleh kandidat lain dalam aplikasi mereka sendiri. Cara terbaik untuk menggambarkannya adalah bahwa detail seperti ini menunjukkan tekad dan keaktifan Anda (karena Anda secara aktif memikirkan apa yang dapat meninggalkan kesan yang lebih baik pada panitia penerimaan).

Interview

Surat Motivasi/Pernyataan Tujuan

Teliti universitas dan fakultas secara menyeluruh.

Untuk menulis surat motivasi yang efektif untuk aplikasi PhD Anda, sangat penting untuk meneliti universitas dan fakultas yang Anda minati secara menyeluruh. Ini adalah sesuatu yang secara aktif diperhatikan oleh perekrut dan panitia penerimaan - mereka ingin melihat bahwa:

  • Anda tahu tentang apa universitas / fakultas itu
  • Anda akrab dengan proyek-proyek yang melibatkan departemen yang Anda minati
  • Anda cukup peduli untuk belajar tentang profesor, peneliti, dan orang lain di departemen yang Anda lamar

Ini bukan hanya soal berpenampilan menarik - pendekatan menyeluruh ini menunjukkan dedikasi dan meninggalkan kesan pertama yang positif terkait keterampilan riset dan kedewasaan Anda.

Hindari klise dan komunikasikan siapa diri Anda

Anggota fakultas dan panitia penerimaan kemungkinan telah menyaring surat-surat formula yang tak terhitung jumlahnya dan templat yang tersedia dari internet, sehingga keaslian dan antusiasme Anda yang tulus akan membuat Anda berbeda .

Ingatlah bahwa tidak ada yang mengharapkan Anda menjadi sempurna - komite penerimaan mempekerjakan potensi, bukan kesempurnaan . Buat narasi menarik yang unik untuk Anda, dan ungkapkan mengapa universitas tertentu dan program PhD-nya selaras dengan minat penelitian dan aspirasi karier Anda. Jangan lupa juga jelaskan kenapa kamu adalah pilihan yang tepat untuk mereka .

Kiat bonus: Jika Anda pernah terlibat dalam proses mengamankan pendanaan untuk penelitian di masa lalu, pastikan untuk menyebutkannya. Ini sangat penting terutama untuk institusi yang tidak memiliki dana internal, tetapi selalu merupakan bonus di mana pun Anda melamar.

Surat Rekomendasi dan/atau Referensi

Beberapa universitas dan program mengharuskan Anda untuk mengirimkan surat rekomendasi dan referensi akademik dari orang-orang yang pernah belajar atau bekerja sama dengan Anda di masa lalu.

Pastikan untuk memberi orang yang Anda inginkan surat rekomendasi dari waktu yang cukup untuk menulis surat yang kuat yang merinci mengapa Anda adalah pilihan yang tepat untuk ini.

Bukti Kemahiran Bahasa

Anda harus membuktikan bahwa Anda dapat berbicara dan menulis dalam bahasa yang ingin Anda pelajari. Ini biasanya berarti mengikuti tes kemahiran bahasa.

Berikut adalah beberapa contoh sertifikat yang diterima secara luas untuk berbagai bahasa:

Bahasa inggris Perancis Jerman
TOEFL DELF DSH *
IELTS DALFVWU * *
Le TEF

* Tes bahasa Jerman umum untuk semua mahasiswa pendidikan tinggi asing. ** Tes bahasa Jerman bagi mereka yang ingin belajar di Universitas Wina. Banyak universitas di negara-negara berbahasa Jerman menawarkan kursus bahasa Jerman khusus mereka sendiri seperti ini, dan seringkali gratis atau sangat terjangkau.

Persyaratan tambahan

Jika Anda bukan warga negara UE/EEA/Swiss, Anda mungkin diminta untuk mengajukan sertifikat Academic Technology Approval Scheme (ATAS) jika Anda ingin mendapatkan gelar PhD dalam mata pelajaran tertentu di Inggris. Anda dapat memeriksa apakah Anda perlu mengajukan izin ini di situs web pemerintah Inggris .

Anda mungkin perlu menyelesaikan tes masuk pascasarjana untuk melamar gelar PhD di negara tertentu – paling sering di AS, Kanada, Australia, dan India. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:

  • Ujian Catatan Pascasarjana (GRE)
  • Tes Penerimaan Pascasarjana Manajemen (GMAT)
  • Tes Masuk Sekolah Hukum (LSAT)
  • Tes Penerimaan Medical College (MCAT)
  • Dan berbagai tes bahasa.

University professor

Sebuah PhD dapat membekali Anda dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang bidang pilihan Anda, tetapi juga menawarkan manfaat yang nyata.

Laura Forsberg White , PhD dan Profesor Biostatistik di Universitas Boston, dalam wawancara KAS dengannya, mencantumkan keterampilan utama yang diperoleh siswa dalam program pascasarjana:

Hard Skill dan Pemahaman Mendalam tentang Bidang Anda

Sebuah PhD memungkinkan Anda untuk mempelajari secara mendalam bidang minat Anda, mengeksplorasi teori-teori yang kompleks, metodologi, dan konsep dengan cara yang mendalam. Anda akan memperoleh keterampilan keras yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dalam bidang spesialisasi Anda . Tingkat pengetahuan ini menjadikan Anda seorang profesional yang dicari di dunia akademis, industri, atau sektor publik.

Contoh yang diberikan Prof. White adalah di bidangnya sendiri: siswa di Biostatistik dan bidang yang berdekatan mempelajari pengetahuan dan keterampilan praktis dalam statistik, probabilitas, analisis kritis, dan banyak lagi.

Keterampilan Penelitian dan Kolaborasi

Bagian penting dari banyak program PhD didasarkan pada pengembangan rencana penelitian, melakukan pengumpulan dan analisis data, dan menyajikan temuan Anda . Ini menumbuhkan keterampilan penelitian yang kuat yang sangat berharga baik di dunia akademis dan industri, di sektor-sektor seperti keuangan, teknologi, konsultasi, dan banyak lagi, di mana pengambilan keputusan berdasarkan data sangat penting.

Terlebih lagi, program PhD melibatkan banyak kolaborasi dengan peneliti lain, yang mendewasakan Anda sebagai individu dan mengajari Anda berbagai soft skill yang Anda perlukan untuk berhasil dalam peran masa depan Anda, seperti komunikasi yang tepat, menerima dan menerima umpan balik, pemikiran kritis, manajemen waktu dan ketahanan serta ketekunan .

Keterampilan yang Dapat Dialihkan

Selain pengetahuan akademik dan keterampilan penelitian, program PhD membantu Anda mengembangkan berbagai keterampilan yang dapat dialihkan. Ini termasuk manajemen proyek, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan komunikasi . Keterampilan seperti itu sangat berharga dalam berbagai konteks profesional.

Banyak program Ph.D. juga mengharuskan siswa untuk melakukan peran mengajar atau mentoring . Ini menawarkan pengalaman berharga jika Anda ingin mengejar karir di dunia akademis, memberi Anda kesempatan untuk membentuk pola pikir generasi mendatang dan berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bidang studi Anda.

Kemajuan karir

Jika Anda memutuskan untuk meninggalkan akademisi untuk mengejar karir di industri ini, gelar PhD dapat membuka peluang karir tingkat yang lebih tinggi, seperti peran yang lebih bergengsi, gaji yang lebih tinggi, dan promosi yang lebih cepat.

Perlu juga dicatat bahwa gelar PhD sering diperlukan untuk posisi jalur tetap di dunia akademis .

Terlebih lagi, selama PhD Anda, Anda akan menghadiri konferensi, seminar, dan acara akademik lainnya. Platform ini memungkinkan Anda untuk bertemu dan berkolaborasi dengan profesional, akademisi, dan pakar lain di bidang Anda. Jejaring seperti itu dapat mengarah pada kolaborasi yang bermanfaat, tawaran pekerjaan, atau kemitraan penelitian .

Kontribusi kepada Masyarakat

Sebagai seorang peneliti PhD, pekerjaan Anda dapat menghasilkan terobosan atau kemajuan yang signifikan di bidang Anda . Apakah Anda sedang mempelajari ilmu kedokteran untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat, atau meneliti ilmu lingkungan untuk memajukan upaya keberlanjutan, penelitian Anda dapat membuat perbedaan nyata dalam masyarakat dan/atau keseluruhan pengetahuan di bidang pilihan Anda.

Man working

Saat kita mempertimbangkan untuk mengejar pendidikan tinggi, salah satu faktor kunci yang sering mendorong keputusan kita adalah potensi dampaknya terhadap masa depan keuangan kita. Sebuah PhD dapat memberikan keunggulan yang Anda butuhkan untuk tidak hanya mengamankan peran bergaji tinggi tetapi juga mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas di bidang pilihan Anda .

Gaji rata-rata lulusan PhD sangat bervariasi antar negara dan bidang:

Amerika Serikat

  • Rata-rata gelar sarjana: $70.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: $82.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur mekanik $113.108
Ilmuwan Data$112.397
Ilmuwan Riset $95.747
Profesor universitas $94.068
Klinik Psikologi $88.910

Sumber: Payscale, 2023

Britania Raya

  • Rata-rata gelar sarjana: £33.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: £35.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur Perangkat Lunak Senior £67.062
Analis Kuantitatif £57.886
Analis Riset Senior£43.539
Dosen senior £54.967
Pengacara £84.757
  • Rata-rata gelar sarjana: €51.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: €56.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur Perangkat Lunak Senior €70.005
Manajer Risiko €61.042
Insinyur Riset & Pengembangan €59.321
Profesor universitas€80.000
Profesor Lingkungan Senior €66.330

Berapa Biaya Mendapatkan PhD?

Sebuah PhD tidak memerlukan biaya atau uang, tergantung pada universitas dan negara tempat Anda ingin belajar. Sebagian besar universitas juga memiliki struktur biaya kuliah yang berbeda untuk siswa domestik dan internasional.

Berikut rincian biaya sekolah rata-rata tergantung pada wilayah dan kewarganegaraan:

Negara Biaya rata-rata
Amerika Serikat Institusi publik: Biasanya $10.000- $12.000 untuk siswa dalam negeri dan dua atau tiga kali lipat untuk siswa internasional. Institusi swasta: Biasanya $20.000- $30.000 untuk siswa dalam negeri. Biaya siswa internasional biasanya lebih tinggi.
Britania Raya Di mana saja antara £4.500 (untuk siswa domestik) hingga lebih dari £30.000 per tahun (siswa internasional).
Jerman Tidak ada biaya kuliah untuk enam semester pertama studi PhD Anda. Setelah itu, Anda harus membayar €300 per semester.
Swedia Gratis untuk semua siswa terlepas dari negara asal mereka.
Perancis Tidak ada biaya kuliah , tetapi ada biaya administrasi sebesar €380 per tahun.

Anda dapat membaca perincian lebih rinci tentang biaya mendapatkan gelar di berbagai negara di Panduan Negara kami.

Bagi Anda yang khawatir dengan biaya belajar di luar negeri, ada banyak beasiswa di luar sana untuk membantu Anda menemukan studi Anda. Lihatlah Direktori Beasiswa gratis kami untuk daftar 440+ beasiswa di 37 negara di seluruh dunia.

Video call

Ya, Anda pasti dapat menyelesaikan program PhD secara online . Semakin banyak dari mereka tersedia setiap tahun, tetapi penting untuk diingat bahwa kualitasnya sangat bervariasi tergantung pada bidang studi dan institusi.

Sebaiknya periksa sudah berapa lama program online yang Anda minati. Program PhD bersifat kolaboratif, dan banyak jurusan tidak cocok untuk studi online.

Biasanya, program PhD yang dirancang khusus untuk pengajaran online cenderung lebih efektif dibandingkan dengan program tradisional yang hanya ditransfer ke platform pembelajaran online.

Butuh Lebih Banyak Bantuan Dengan Aplikasi PhD Anda?

Unduh buku pegangan Dokumen Aplikasi PhD gratis kami, yang menjelaskan secara mendetail tentang cara menyempurnakan surat motivasi, CV/resume, proposal penelitian, dan lainnya!

Narasi TV

  • TECH & EDU
  • tech & edu

Sama-sama S-3, Apa Bedanya Gelar Doktor dan PhD?

7 May 2024 18:05 WIB

thumbnail-article

Gulungan ijazah dan toga, lambang kelulusan di perguruan tinggi. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Pendidikan di perguruan tinggi terdiri dari beberapa jenjang, mulai dari Diploma, Sarjana, Magister, hingga Doktor. 

Doktor merupakan gelar tertinggi yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan studi S-3. Namun, ada juga lulusan S-3 yang tidak menyandang gelar Doktor, melainkan PhD. 

Lantas, apa bedanya gelar Doktor dan PhD di jenjang S-3? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Apa itu program Doktoral?

Program Doktoral merupakan program studi di tingkat S-3, atau gelar yang diberikan untuk seseorang yang telah menyelesaikan studi S-3. 

Lulusan S-3 akan mendapatkan gelar Doktor di depan namanya. Hal ini berbeda dengan gelar [pada jenjang S-1 dan S-2 yang terletak di belakang nama. 

Apa pun jurusan atau bidang studi yang dipilih, mahasiswa program Doktoral pasti akan mendapatkan gelar Doktor. 

Pendidikan S-3 umumnya berlangsung selama 6 hingga 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan biasanya ditentukan berdasarkan kebijakan setiap kampus. 

Baca Juga: Calon Mahasiswa S2 Wajib Tahu Durasi, Tujuan, dan Syarat Umum Kuliah Pascasarjana

Apa itu program PhD?

PhD atau singkatan dari Doctor of Philosophy adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang spesifik di suatu bidang. 

Sebagaimana gelar Doktoral, PhD juga merupakan gelar yang akan diperoleh setelah seorang mahasiswa S-3 merampungkan studinya. 

Meski mengandung kata ‘ philosophy ’ atau bermakna ‘filsafat’, bukan berarti gelar PhD hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempelajari ilmu filsafat. Istilah ‘filsafat’ diberikan sebagai bentuk penghargaan tertinggi dalam dunia akademik.

Namun, yang perlu diketahui adalah gelar PhD hanya bisa didapatkan oleh mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi luar negeri, khususnya Amerika Serikat dan Inggris Raya. 

Jika menempuh studi di luar wilayah tersebut, gelar yang akan diperoleh tetaplah Doktor. Begitu pula jika pendidikan S-3 diambil di perguruan tinggi dalam negeri, maka gelar yang akan disematkan adalah Doktor alih-alih PhD. 

Jadi, jika kamu mengambil studi S-3 di Amerika Serikat atau Inggris Raya, kamu akan mendapatkan gelar PhD di belakang namamu. 

Nah, sekarang sudah tahu kan bedanya gelar Doktor dan PhD? Keduanya sama-sama gelar yang didapatkan oleh pelajar yang telah merampungkan jenjang S-3. Bedanya, gelar PhD hanya ada di negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

Video terkait.

Latest Comment

Anda sepenuhnya bertanggung jawab atas komentar yang diberikan, hindari ujaran melanggar hukum.

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

Kompas.com

  • Mode Terang

phd artinya apa

  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • EV Leadership
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Relationship
  • Beauty & Grooming
  • Sadar Stunting
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Mau Lanjut Kuliah S3? Cek Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral

Kompas.com edu.

Logo Parapuan

Mahar Prastiwi

Ilustrasi perguruan tinggi. jenis-jenis perguruan tinggi.

KOMPAS.com - Program pendidikan di perguruan tinggi terdiri dari jenjang Diploma yang terdiri dari Diplompa Tiga, Sarjana Terapan atau Diploma Empat, Sarjana atau S1, Magister atau S2 hingga Doktor atau S3.

Tiap jenjang pendidikan di perguruan tinggi yang kamu pilih tentunya berpengaruh pada gelar saat yang diperoleh saat lulus.

Mahasiswa yang ingin kuliah S3 , pasti pernah mendengar gelar PhD dan Doktoral. Meski sering mendengar gelar ini, namun belum tentu kamu tahu perbedaan kedua gelar ini.

Baca juga: Perbedaan Jalur Zonasi Reguler dan Radius di PPDB Yogyakarta 2024

Perbedaan gelar PhD dan Doktoral

Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.

Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan di jenjang S3, perlu mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3 ini.

Dilansir dari laman Universitas Ciputra, menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya.

Program PhD

Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy.

Meski memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.

Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya.

Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.

Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan hanya oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Setelah lulus, gelar PhD akan disematkan di belakang namamu.

Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.

Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.

Baca juga: Perbedaan Jalur Reguler A dan B di Penerimaan PKN STAN 2024

Program DoktoralSedangkan program Doktoral adalah…

Tag mahasiswa kuliah s3 perguruan tinggi perbedaan gelar phd dan doktoral.

Logo Parapuan

Perbedaan Jalur Zonasi Reguler dan Radius di PPDB Yogyakarta 2024

phd artinya apa

Simak Perbedaan TOEFL iBT dan TOEFL ITP, Mahasiswa Cek

phd artinya apa

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

phd artinya apa

Perbedaan Jalur Reguler A dan B di Penerimaan PKN STAN 2024

phd artinya apa

7 Perbedaan PPDB Jakarta 2024 dan 2023, Banyak Aturan Baru

phd artinya apa

Terkini Lainnya

Cara Beli E-meterai di Kantor Pos dan Aplikasi Pospay buat CPNS 2024

Cara Beli E-meterai di Kantor Pos dan Aplikasi Pospay buat CPNS 2024

Ini 20 Gelar S1 dan S2 Paling Dicari di Masa Depan

Ini 20 Gelar S1 dan S2 Paling Dicari di Masa Depan

Cek 15 Distributor E-meterai Resmi dari Peruri untuk Daftar CPNS 2024

Cek 15 Distributor E-meterai Resmi dari Peruri untuk Daftar CPNS 2024

Kemendikbud: 93 Persen Sekolah Punya Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbud: 93 Persen Sekolah Punya Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

3 Siswa SMA Cahaya Rancamaya Raih Medali Ajang OSN 2024

3 Siswa SMA Cahaya Rancamaya Raih Medali Ajang OSN 2024

Mendikbud Disarankan Punya Kontrol Anggaran Pendidikan di Kementerian Lain

Mendikbud Disarankan Punya Kontrol Anggaran Pendidikan di Kementerian Lain

Momen Haru Ikrar Siswa untuk Orangtua di M3 Ganesha Operation Medan

Momen Haru Ikrar Siswa untuk Orangtua di M3 Ganesha Operation Medan

HUT Ke-45, Sekolah Kristen Ipeka Balikpapan Gelar 'Ipeka Arunika 5K Fun Run'

HUT Ke-45, Sekolah Kristen Ipeka Balikpapan Gelar "Ipeka Arunika 5K Fun Run"

Perundungan Mahasiswa PPDS, Rektor Undip: Jangan Jadi Bahan Saling Menyalahkan

Perundungan Mahasiswa PPDS, Rektor Undip: Jangan Jadi Bahan Saling Menyalahkan

H-3 Ditutup, Cek 12 Link E-Meterai Resmi buat Daftar CPNS 2024

H-3 Ditutup, Cek 12 Link E-Meterai Resmi buat Daftar CPNS 2024

UI Baru Bangun Laboratorium Nanoteknologi, Seperi Ini Fasilitasnya

UI Baru Bangun Laboratorium Nanoteknologi, Seperi Ini Fasilitasnya

Sesuaikan Lulusan dengan Kebutuhan Industri, ITB Terapkan Kurikulum Baru

Sesuaikan Lulusan dengan Kebutuhan Industri, ITB Terapkan Kurikulum Baru

Rekrutmen Calon Guru Penggerak Angkatan 12 Dibuka, Ini Syaratnya

Rekrutmen Calon Guru Penggerak Angkatan 12 Dibuka, Ini Syaratnya

Sosok Ryan, Santri Ponpes Gontor Bisa Lolos S1 Kedokteran Unair

Sosok Ryan, Santri Ponpes Gontor Bisa Lolos S1 Kedokteran Unair

104 PTN yang Butuh Dosen CPNS Kemendikbud 2024

104 PTN yang Butuh Dosen CPNS Kemendikbud 2024

Layanan e-meterai erorr, pelamar cpns tak bisa daftar, ini kata peruri, pt pos, dan bkn, buru-buru dari slipi naik ojol, febri menangis begitu bertemu paus fransiskus, kronologi kasus mantan wali kota filipina alice guo yang baru ditangkap di tangerang, polri konfirmasi tangkap buronan asal filipina alice guo di tangerang, now trending.

Paus Fransiskus Minta Jokowi Sampaikan Salamnya ke Anak-anak Indonesia

Paus Fransiskus Minta Jokowi Sampaikan Salamnya ke Anak-anak Indonesia

Paus Fransiskus Sebut Dialog Antaragama Penting buat Cegah Pemaksaan Kehendak

Paus Fransiskus Sebut Dialog Antaragama Penting buat Cegah Pemaksaan Kehendak

Paus Fransiskus Pilih Kenakan Sepatu Tuanya ke Indonesia

Paus Fransiskus Pilih Kenakan Sepatu Tuanya ke Indonesia

Kisah Gunawan Menunggu Berjam-jam untuk Mendapat Berkat dari Paus Fransiskus

Kisah Gunawan Menunggu Berjam-jam untuk Mendapat Berkat dari Paus Fransiskus

Layanan E-Meterai Erorr, Pelamar CPNS Tak Bisa Daftar, Ini Kata Peruri, PT Pos, dan BKN

Mungkin Anda melewatkan ini

UPJ Terapkan Pembelajaran Digital, Siapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan Global

UPJ Terapkan Pembelajaran Digital, Siapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan Global

10 Jurusan Kuliah Bikin Bahagia, Karena Lebih Cepat Dapat Kerja

10 Jurusan Kuliah Bikin Bahagia, Karena Lebih Cepat Dapat Kerja

LPDP Perpanjang Beasiswa S2 China Sampai Agustus, Cek Infonya

LPDP Perpanjang Beasiswa S2 China Sampai Agustus, Cek Infonya

Kurikulum Pahlawan Samudera, Cara Sekolah Ubah Sampah Plastik Jadi Beasiswa

Kurikulum Pahlawan Samudera, Cara Sekolah Ubah Sampah Plastik Jadi Beasiswa

Beasiswa Kuliah S1-S3 Gratis di KAIST, Dapat Biaya Hidup

Beasiswa Kuliah S1-S3 Gratis di KAIST, Dapat Biaya Hidup

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Pasangiklan.com
  • GridOto.com
  • BolaSport.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

phd artinya apa

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform

logo-Kompas.com

phd artinya apa

Pendidikan pascasarjana, lebih tepatnya di tingkat S3 sering memunculkan pertanyaan apa perbedaan dari PhD dan Doktoral. Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Ingin tahu lebih detail perbedaannya? Penjelasan lebih detail ada di bawah ini.

Program Doktoral 

Program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3. Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya. Hal ini menjadi perbedaan besar dengan gelar S1 dan S2 yang terletak di belakang nama.

Terlepas dari jurusan yang dipilih dalam melanjutkan studi, gelar Doktor pasti akan didapatkan setelah menempuh perkuliahan kurang lebih 6 sampai 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan ditentukan oleh kebijakan setiap kampus.

Sebagian kampus bahkan menetapkan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun. Cepat lambatnya mahasiswa S3 juga tergantung oleh tingkat kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika telah menyiapkan disertasi lebih awal, maka kelulusan akan bisa didapatkan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya.

Program PhD

Gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja. Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya. Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.

Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan di oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya. Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan tersemat di belakang namamu.

Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.

Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.

Perbedaan PhD dan Doktor

Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita sudah mengetahui apa saja perbedaan PhD dan Doktoral. Pada dasarnya Doktor dan PhD adalah sama, keduanya merupakan gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi mahasiswa S3 yang telah merampungkan studinya bisa mendapatkan gelar tersebut.

Hanya saja, gelar PhD bisa diraih ketika menempuh S3 di negara-negara tertentu. Negara-negara seperti Amerika Serikat atau Inggris Raya adalah salah dua yang menerapkan gelar ini. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, gelar Doktoral bisa didapatkan di negara-negara yang lain, salah satunya Indonesia.

Semua mahasiswa S2 sama-sama memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan salah satu titel tersebut. Lantas, mana yang lebih baik? Mengambil program S3 di luar negeri atau di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul di kepalamu, maka jawaban terbaik bisa kamu dapatkan dari keputusan dan pemikiran masing-masing.

Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Gelar Doktor atau PhD sama-sama dituntut untuk menyelesaikan kuliah dan menciptakan inovasi – inovasi melalui tesis yang dibuat.

Lembaga Publikasi Jurnal Nasional & Internasional

  • Produk Kami

Perbedaan PhD Dan Doktor

Perbedaan PhD Dan Doktor

Hallo teman-teman Ridwan Institute👋🏻 pada kesempatan kali ini kami akan memberikanmu informasi terkait perbedaan PhD dan Doktor.

Penasaran seperti apa pembahasannya? simak artikel ini sampai habis

Pada dasarnya gelar PhD dan Doktor itu sama, keduanya adalah gelar akademik tertinggi pada janjang Pendidikan S3.

Artinya, mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa studinya bisa memperoleh gelar tersebut

Meskipun sering sekali dianggap sama, ternyata gelar Doktor dan PhD memiliki beberapa perbedaan di antar keduannya.

Nah, sebelum masuk kedalam inti pembahasan perbedaan PhD dan Doktor, ada baiknya jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu phd dan apa itu doctor.

Baca Juga : Syarat Menjadi Guru Besar

Apa Itu PhD?

Perbedaan PhD Dan Doktor

Gelar PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang berarti filsafat. Bukan berarti gelar PhD hanya diperoleh oleh lulusan filsafat.

Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Apa Itu Doktor?

phd artinya apa

Doktor (Dr.) adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan oleh universitas kepada mahasiswa. Gelar doktor diperoleh setelah seseorang menjalani pendidikan sarjana atau doktoral.

Biasanya, pemberian gelar doktor memerlukan pengakuan dari dewan pengajar universitas tempat mahasiswa tersebut belajar, bahwa ia telah mencapai tingkat yang setara dengan anggota dewan yang relevan.

Pada akhir gelar, mahasiswa akan melakukan penelitian untuk mempersiapkan disertasi. Gelar doktor disematkan pada nama orang yang telah menyelesaikan masa studi program doktor sesuai dengan jurusan yang diambil.

Berbeda dengan gelar sarjana atau magister yang diikuti dengan program studi yang diambil, gelar doktor tidak perlu diikuti dengan program studi dan ditulis di awal nama lulusan program doktor.

Perbedaan PHD Dan Doktor

phd artinya apa

1. Cara Mendapatkannya

Gelar Doktor pada umumnya diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan untuk PhD sendiri akan diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan S3 di negara tertentu.

Amerika dan Inggris adalah dua negara yang akan memberikan gelar PhD kepada lulusan mahasiswa jenjang S3 nya. Sehingga bisa diketahui jika salah satu perbedaan di antara dua gelar tersebut adalah tempat menempuh pendidikan S3 nya.

2. Akademik Dan Non Akademik

Untuk gelar PhD sendiri adalah gelar akademik. Gelar akademik merupakan gelar yang diberikan kepada lulusan bidang pendidikan akademik studi dari perguruan tinggi.

Sementara itu, gelar doktor dapat berupa gelar akademik atau profesional. Sebutan profesional merupakan sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.

3. Fokus Pembelajarannya

Menurut American Psychological Association, gelar PhD ditujukan bagi mahasiswa yang tertarik untuk menghasilkan pengetahuan baru, dan sangat teoritis serta berfokus pada penelitian.

Sedangkan gelar doktor profesional, di sisi lain, bersifat praktis, biasanya diarahkan untuk menerapkan penelitian pada situasi atau kebutuhan profesional tertentu.

4. Prospek Dari Kedua Gelar

Nah, setelah lulus dari studi doktoral dan menyandang gelar PhD, mahasiswa yang memiliki gelar ini biasanya akan menjadi peneliti atau pengembang ilmu pengetahuan baru.

Sementara itu, pemegang gelar Doktor akan lebih banyak melakukan praktik di lapangan dan bisa juga menjadi pengajar di institusi pendidikan atau universitas.

Nah, mungkin itu saja artikel yang bisa kami berikan terkait perbedaan phd dan doktor, semoga dengan adanya artikel ini bisa berguna dan bermanfaat.

Share this:

' src=

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Save my name and email in this browser for the next time I comment.

Perbedaan PhD dan Profesor

Perbedaan PhD dan Profesor

  • Berita & artikel
  • Kunjungi kami Find nearest IDP offices IDP Australia IDP Bahrain IDP Bangladesh IDP Cambodia IDP Canada IDP China IDP Egypt IDP Ghana IDP Hong Kong IDP India IDP Iran IDP Jordan IDP Kenya IDP Korea IDP Kuwait IDP Lebanon IDP Malaysia IDP Mauritius IDP Middle East IDP Nepal IDP New Zealand IDP Nigeria IDP Oman IDP Pakistan IDP Philippines IDP Saudi Arabia IDP Singapore IDP Sri Lanka IDP Taiwan IDP Thailand IDP Turkey IDP UAE IDP Vietnam IDP Corporate
  • Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia English
  • Studi di luar negeri
  • Mengapa studi di luar negeri?
  • Memilih tujuan studi
  • Bagaimana cara mendaftar?
  • Setelah menerima penawaran
  • Bersiap untuk berangkat
  • Tiba di negara tujuan
  • Negara tujuan
  • Studi di Australia
  • Studi di Kanada
  • Studi di Irlandia
  • Studi di Selandia Baru
  • Studi di Inggris
  • Studi di Amerika Serikat
  • Cari jurusan
  • Saran jurusan
  • Jurusan dengan FastLane
  • Peringkat universitas - THE
  • Peringkat universitas - CUG
  • Apa itu IELTS?
  • Mengapa memilih IELTS di IDP?
  • Persiapan IELTS
  • Daftar tes IELTS
  • Student Essentials
  • Asuransi kesehatan
  • Transfer uang
  • Layanan perbankan
  • Layanan perwalian
  • Kunjungi kami
  • Find nearest IDP offices
  • IDP Australia
  • IDP Bahrain
  • IDP Bangladesh
  • IDP Cambodia
  • IDP Hong Kong
  • IDP Lebanon
  • IDP Malaysia
  • IDP Mauritius
  • IDP Middle East
  • IDP New Zealand
  • IDP Nigeria
  • IDP Pakistan
  • IDP Philippines
  • IDP Saudi Arabia
  • IDP Singapore
  • IDP Sri Lanka
  • IDP Thailand
  • IDP Vietnam
  • IDP Corporate
  • Media sosial
  • Ubah Bahasa
  • Bahasa Indonesia
  • English - US

Dari mengembangkan pola pikir hingga meningkatkan prospek karier Anda, belajar di luar negeri membuka pintu ke berbagai peluang internasional.

Tersesat dalam pilihan dan tidak tahu harus mulai dari mana? IDP membantu Anda menavigasi pilihan studi di luar negeri dengan mudah.

Sekarang setelah Anda memilih program studi dan universitas impian, mulailah dengan alat dan dukungan ahli kami untuk mempercepat proses pendaftaran Anda.

Mendapat penawaran dari universitas tempat Anda mendaftar? Sekarang, kami akan membantu Anda mengambil langkah selanjutnya untuk mewujudkan impian belajar di luar negeri.

Siap untuk memulai petualangan belajar di luar negeri? Mari susun perjalanan Anda selanjutnya.

Mendaratlah di rumah baru dan buka jalan Anda menuju kesuksesan. Pelajari cara memaksimalkan pengalaman belajar Anda di luar negeri.

7 Mitos Terbesar Tentang Mendapatkan Gelar PhD

  • IDP Education /
  • 7 Mitos Terbesar Tentang Me...

7 Mitos Terbesar Tentang Mendapatkan Gelar PhD

Pada halaman ini, 7 mitos phd yang terungkap – mengapa anda harus mengejarnya , mulailah perjalanan phd anda dengan idp sekarang .

Topik yang Dibahas

Saat berpikir untuk mendapatkan gelar PhD, mungkin terlintas juga pemikiran bahwa hal itu hanya dilakukan oleh siswa yang sangat cerdas dengan nilai terbaik, serta gelar ini hanya menjanjikan karir di bidang akademik.

Bagaimana jika kami memberi tahu Anda bahwa pendapat itu sepenuhnya salah?

Saat ini, semakin banyak siswa yang mengejar gelar PhD melalui bidang penelitian khusus. Hal ini bisa tercapai dengan kesabaran, komitmen, dan kemauan untuk berkembang.

Tetapi, dengan semua kesalahpahaman yang beredar, banyak siswa yang masih merasa tidak yakin untuk mengambil gelar tersebut.

Mari kita temukan beberapa mitos tentang gelar PhD dan bagaimana gelar ini bisa menjadi salah satu pencapaian terbesar yang dapat membawa karir Anda ke tingkat berikutnya.

1. Anda Harus Jenius Secara Akademik untuk Mendapatkan Gelar PhD

Pernyataan ini menjadi salah satu kesalahpahaman paling umum tentang PhD, dan seringkali menjadi yang paling menyesatkan. Realitasnya: Anda tidak harus menjadi yang terbaik untuk mengejarnya.

Perkuliahan gelar PhD sebagian besar meliputi penelitian yang komprehensif tentang subjek tertentu sebelum menerbitkan disertasi. Tidak ada yang menyatakan bahwa Anda harus memiliki nilai yang luar biasa untuk mendaftar gelar tersebut. Hal yang diperlukan hanyalah kerja keras dan dedikasi bagi siapa pun yang menginginkannya.

2. Terjebak di Laboratorium untuk Mengerjakan Tesis Anda

Menempuh gelar PhD dikenal dengan menuntut ilmu dalam penelitian. Tapi, hal itu tidak berarti Anda akan terjebak siang dan malam di laboratorium sepanjang waktu.

Sekarang ini, sebagian besar sekolah meminta siswa untuk menyeimbangkan waktu antara mengerjakan tesis di lab dan untuk kehidupan pribadi mereka.

Dengan waktu yang cukup untuk beristirahat, Anda bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan tidak merasa kelelahan.

3. Anda Harus Memiliki Gelar Sebelumnya atau Magister di Bidang PhD

Karena PhD adalah kualifikasi akademik tingkat tertinggi, orang-orang mungkin berpikir bahwa mereka harus memulai semua tahap pendidikan untuk memenuhi syarat programnya.

Padahal, gelar magister tidak selalu diperlukan untuk mendapatkan gelar PhD. Beberapa sekolah di seluruh dunia seperti Amerika Serikat dan Kanada mengizinkan siswa untuk mendaftar program tingkat PhD tepat setelah gelar sarjana didapatkan, selama mereka memenuhi kriteria penerimaan dan persyaratan yang diperlukan.

Jika Anda ingin mempercepat perjalanan akademis Anda, ini adalah pilihan yang layak dipertimbangkan.

4. Anda Akan Menerima Arahan dari Supervisor Anda

Tujuan mengejar gelar PhD secara keseluruhan adalah untuk akhirnya menjadi peneliti independen. Mengingat hal tersebut, menurut Anda, apakah supervisor akan memberikan informasi dan mengarahkan Anda secara langsung??

Ingat, ini bukan magang. Supervisor akan selalu ada hanya saat Anda membutuhkan masukkan atau saran. Ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan tanggung jawab pekerjaan dan menemukan cara Anda tersendiri.

5. Gelar PhD Mengunci Anda dalam Karir di Bidang Akademik

Memang, mereka yang ingin memasuki bidang pengajaran dan penelitian akademik diharuskan memiliki gelar PhD. Tetapi, kualifikasi ini menjadi semakin fleksibel dan dapat memberi Anda pekerjaan yang tidak hanya terbatas pada akademisi.

Sebagai contoh, beberapa industri nonakademik yang dapat dimasuki dengan gelar doktor antara lain seni dan humaniora, ilmu kimia, ilmu biologi dan kedokteran, teknik, dan banyak lagi.

6. PhD Adalah Perjalanan Penelitian yang Menyedihkan

Pernyataan palsu dan kesalahpahaman umum telah menggambarkan kehidupan seorang mahasiswa PhD menjadi membosankan, kesepian, dan tidak memuaskan. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.

Sama seperti program studi lainnya, pasti ada periode yang stagnan, kelelahan, dan bahkan mungkin frustasi dari berbagai tantangan selama perkuliahan. Namun secara keseluruhan, tidak ada yang lebih berharga daripada mengetahui bahwa Anda memberikan kontribusi di bidang studi Anda dengan upaya dan dedikasi.

Selain itu, Anda akan membuat sesama siswa dan supervisor merayakan kemenangan dan pencapaian Anda bersama-sama, membuat prosesnya menjadi lebih berharga.

7. Penelitian Anda Harus Mengarah Pada Terobosan yang Mengubah Dunia

Anda akan terkejut mengetahui bahwa tidak semua studi penelitian menghasilkan penemuan ilmiah inovatif.

Dalam kebanyakan kasus, tesis hanya memberikan sedikit perubahan atau kemajuan pada konsep yang sudah ditetapkan sebelumnya. Selama asli dan menyeluruh, tesis itu tetap merupakan kontribusi yang bermanfaat.

Dengan begitu, tidak masalah seberapa besar atau kecil penemuan Anda. Hal terpenting adalah penelitian Anda membawa satu langkah maju untuk sains (atau apapun bidang studi Anda).

Entah itu memutuskan apakah gelar PhD layak atau bagaimana memulai proses aplikasi, konselor IDP kami ada di sini untuk membimbing siswa di setiap langkah perjalanan pendidikan Anda.

Layanan kami memberikan saran jurusan dan bantuan pendaftaran kepada siswa, serta membantu mereka mencapai tujuan studi.

Ingin tahu lebih lanjut? Daftar sesi konseling gratis Anda bersama kami hari ini.

Satu akun untuk semua kebutuhan studi Anda di luar negeri

Buat profil Anda dan buka beragam fitur termasuk rekomendasi yang dipersonalisasi, aplikasi yang dilacak dengan cepat, dan masih banyak lagi.

Artikel Terkait

phd artinya apa

Daftar universitas terbaik di dunia

  • July 04, 2024

phd artinya apa

Karier dalam ilmu perpusatakaan

phd artinya apa

Kuliah Sosiologi: Prospek kerja setelah lulus dan infomasi jurusan

phd artinya apa

Dual Degree Vs Double Major

phd artinya apa

Karier dalam administrasi publik

phd artinya apa

Mempelajari Foundation Course di Luar Negeri: Berapa Biayanya?

phd artinya apa

IDP Partners : Universitas dan Institusi Pendidikan Kanada

Kuliah manajemen bisnis: prospek kerja setelah lulus.

phd artinya apa

Acara Pendidikan di Medan

phd artinya apa

Acara Pendidikan di Jakarta Utara

Search for articles.

Dive into our extensive collection of articles by using our comprehensive topic search tool.

Merasa kebingungan? Biarkan konselor ahli kami membantu Anda.

Tidak dapat memutuskan universitas dan program studi? Konselor kami siap membimbing & mendukung Anda melalui setiap tahap perjalanan studi di luar negeri. Kunjungi kami hari ini!

banner image

comscore

Mengenal 3 Perbedaan Gelar Master dan PhD, Yuk Pahami!

Lutfan Faizi

Perbedaan Gelar Master dan PhD

1. pengertian.

Apakah Gelar Master dan Magister Sama? Apa Perbedaannya? Ini Penjelasannya

2. Masa Studi

  • gelar doktor
  • lulus pascasarjana
  • pascasarjana

Beasiswa Riset Khusus...

Beasiswa Riset Khusus Mahasiswa Tingkat Akhir Baznas Dibuka, Ini Syarat dan Kuotanya

Pengmas Prodi S2 Ilmu...

Pengmas Prodi S2 Ilmu Politik UPNVJ Ajak Santri Siaga Ancaman Radikalisme dan Terorisme

Jangan Salah Kaprah!...

Jangan Salah Kaprah! Ini 3 Perbedaan Gelar PhD dan Doktor bagi Lulusan S3

Kritik Merdeka Belajar...

Kritik Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan Teori Hegemoni, Patricia Raih Doktor Universitas Sahid

Inspiratif, Lulus S2...

Inspiratif, Lulus S2 di Usia 21 Tahun, Tiktoker Ini Viral

Jangan Salah! Ini 2...

Jangan Salah! Ini 2 Perbedaan Gelar Master dan Magister untuk Jenjang S2

Kisah Ravidho, Pria...

Kisah Ravidho, Pria Asal Riau Peraih Gelar Doktor Termuda dan Tercepat UGM

Perwira TNI AL Raih...

Perwira TNI AL Raih Gelar Doktor di Unpad dengan Predikat Cum Laude

Petenis Roger Federer...

Petenis Roger Federer Terima Gelar Doktor Kehormatan

Ini Tampang Culun Don...

Ini Tampang Culun Don Juan Malang yang Tipu dan Gasak Motor 5 Janda

Paus Fransiskus Dikenal...

Paus Fransiskus Dikenal Sangat Sederhana, Bahkan Tidak Suka Menggunakan Popemobile

6 Terpidana Kasus Vina...

6 Terpidana Kasus Vina Cirebon Ogah Jalani Sidang Jika Digelar Tertutup

PBNU Dukung Kemenag...

PBNU Dukung Kemenag Tayangkan Azan Magrib Pakai Running Text saat Misa Paus Fransiskus

Pemerintah dan Banggar...

Pemerintah dan Banggar Sepakat Pangkas Subsidi Energi

Sambut UI Half Marathon,...

Sambut UI Half Marathon, Saleh Husin dkk Lakukan Pemanasan di Kemang

Salam Cendekia Jadi...

Update Statistik Pelamar CPNS 2024, Ini 40 Instansi Favorit dan Sepi Peminat

Surat lamaran cpns kemenkumham 2024 diketik atau tulis tangan ini contoh formatnya, cpns kemendagri 2024: syarat, cara daftar, dan link formasi, bsi scholarship 2024 dibuka, ukt 6 semester dibayarin, 10 negara dengan penutur bahasa inggris terbaik di dunia, ada tetangga indonesia.

Adu Kekayaan Elon Musk,...

Kursus TOEFL IELTS Terbaik

Apa Bedanya Undergraduate, Graduate, dan Postgraduate?

titiknolenglish.com – Kamu yang berminat untuk mendaftar kuliah ke luar negeri, pasti sering mencari referensi di website-website kampus-kampus tujuanmu. Saat kamu sedang membuka situs website universitas-universitas luar negeri, kamu akan menemui istilah undergraduate, graduate, dan postgraduate. Tahukah kamu apa artinya ketiga kata tersebut? jika kamu belum tahu, simak artikel ini sampai habis, karena kamu wajib tahu istilah ini.

Undergraduate dan Postgraduate

Undergraduate dan postgraduate adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan jenjang pendidikan yang akan kamu tempuh di perguruan tinggi. Istilah ini digunakan di universitas seluruh dunia jika menggunakan bahasa Inggris. Lalu apa arti undergraduate dan postgraduate serta perbedaannya?

Undergraduate

Undergraduate adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti jenjang pendidikan sarjana atau diploma. Istilah ini merujuk pada jenjang pendidikan sebelum kamu memiliki gelar. Saat kamu mendaftar program sarjana, tentunya kamu masih belum memiliki gelar akademik kan? Nah maka program yang harus kamu ambil adalah undergraduate program. Gelar yang akan diberikan adalah Bachelor Degree atau gelar sarjana.

Graduate merujuk pada program gelar dalam perguruan tinggi setelah mendapatkan gelar Bachelor. Program Graduate adalah jenjang program S2 di perguruan tinggi luar negeri. Gelar yang diberikan di program ini adalah adalah gelar Master.

Postgraduate

Postgraduate adalah program gelar di universitas luar negeri untuk jenjang pendidikan S3 atau doktoral. Gelar yang diberikan di jenjang postgraduate adalah gelar PhD. Postgraduate sendiri berarti setelah lulus atau setelah menyelesaikan studi

Namun antara graduate dan postgraduate sering memiliki arti yang sama. Biasanya di kampus luar negeri hanya menggunakan salah satu dari kedua istilah ini untuk mengartikan pendidikan pascasarjana. Jadi jika kamu hanya menemukan program graduate atau postgraduate saja, kamu tak perlu bingung, karena di dalamnya adalah jenajng S2 dan S3.

Perbedaan Ketiganya

Dari ketiga jenjang pendidikan tinggi di atas, ada beberapa perbedaan yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah perbedaannya.

Durasi pendidikan

Perbedaan undergraduate, graduate, dan postgraduate yang pertama adalah dari durasi program. Undergraduate ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk mendapatkan gelar Bachelor Dgree atau Sarjana. Namun undergraduate juga ada yang ditempuh dalam waktu 2 tahun saja dan mendapatkan gelar Associate Degree atau bisa juga disebut sebagai ‘gelar 2 tahun’. Gelar ini juga merupakan bagian dari undergraduate program.

Sedangkan untuk graduate dibutuhkan waktu selama 2 tahun untuk mendapatkan gelar master seperti Master of Art dan Mater of Science. Gelar ini umumnya tidak mengharuskan untuk memilih program yang relevan dengan gelar sarjana yang kamu miliki.

Untuk postgraduate dibutuhkan waktu 2 tahun atau lebih untuk mendapatkan gelar PhD atau gelar doktor. Program ini mengharuskan kamu untuk mengambil studi yang relevan dengan gelar yang kamu miliki sebelumnya.

Perkuliahan

Perkuliahan di graduate program lebih menekankan pada pengetahuan baik teoretis maupun pengetahuan praktis. Di program ini, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan sudut pandang baru tentang berbagai hal yang terkait dengan studi yang kamu ambil. Kamu juga akan belajar dan melakukan berbagai macam riset.

Perkuliahan di graduate program lebih menekankan pada pengkajian dan diskusi serta melakukan penelitian. Program ini mengharuskan kamu untuk memiliki pengetahuan yang luas yang nantinya akan kamu gunakan untuk menganalisis suatu peristiwa dan mendiskusikannya. Selain itu program ini juga menekankan pada berbagai riset yang tentunya melebihi graduate program.

Perkuliahan di postgraduate program akan lebih menekankan pada berbagai macam riset terbaru, Kamu dituntut untuk melakukan penelitian-penelitian yang spektakuler. Dan di program ini kamu akan dituntut untuk menjadi seorang ilmuwan yang haus akan ilmu pengetahuan dan menggalinya dari berbagai fenomena.

Perbedaan undergraduate, graduate, dan postgraduate selanjutnya adalah dari gelar yang diberikan. Berikut ini adalah macam-macam gelar dari ketiga jenjang pendidikan tersebut:

Undergraduate Program

  • Bachelor of Arts (B.A.)
  • Bachelor of Business Administration (B.Ba.)
  • Bachelor of Science (B.Sc.)
  • Bachelor in Computer Science (B.Comp.Sc.)
  • Bachelor of Law (LL.B.)
  • Bachelor of Engineering (B.Eng.)
  • Bachelor of Medicine, Bachelor of Surgery (MBBS)
  • Bachelor of Biomedicine (B.Biomed.)
  • AA (Associate of Arts)
  • AS (Associate of Science)
  • AAA (Associate of Applied Arts)
  • AAS (Associate of Applied Science).

Graduate Program

  • Master of Arts (M.A.)
  • Master of Science (M.Sc.)
  • Master of Engineering (M.Eng.)
  • Master of Engineering Science (M.Eng.Sc.)
  • Master of International Relations (M.Int.Rel.)
  • Master of International Security Studies (M.ISS)
  • Magister of Management (M.Mgt.)
  • Master of Management Art and Science (M.M.A.S.)
  • Master of Military and Defence Studies (M.M.D.S.)
  • Master of Busines Administration (M.B.A.)
  • Master of Theology (M.Th.)
  • Theologiae Magister (Th.M.)
  • Master of Laws (LL.M.)
  • Master of Pharmacy (M.Pharm.)
  • Master of Philosophy (M.Phil.)
  • Master of Public Administration
  • Master of Computer Science (M.Com.) (M.Cs.)
  • Master of Sports Science (M.S./M.Sc.)
  • Master of Strategic Studies (M.S.S.)
  • Master of Maritime (M.Mar.)
  • Master of Maritime Economy (M.Mar.E.)

Postgraduate Program

  • Doctor of Philosophy (Ph.D.)
  • Doctor of Theology (D.Th./Th.D.)
  • Doctor of Education (Ed.D.)

Jadi itulah perbedaan undergraduate, graduate, dan postgraduate. Jadi sudah bisa kan memilih program yang sesuai dengan kamu. Program manapun yang kamu ambil persyaratan untuk kuliah di luar negeri baik dengan beasiswa maupun non beasiswa tetaplah sama, yaitu nilai TOEFL dan IELTS. Jadi sangat penting untuk memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni untuk belajar di luar negeri.

Titik Nol English Course akan membantu kamu dalam memersiapkan kemampuan bahasa Inggris hingga siap menghadapi tes TOEFL dan IELTS dengan nilai yang tinggi. Program di Titik Nol English Course akan disesuaikan dengan kebutuhan kursusnya, baik untuk kuliah maupun bekerja di luar negeri. Selain itu juga ada fasilitas simulasi tes TOEFL dan IELTS yang akan membuat kamu lebih siap dalam mengikuti tes, serta scholarship mentoring yang akan membantumu mempersiapkan pendaftaran dan segala proses seleksi beasiswa luar negeri. Jadi tunggu apa lagi, bergabung dengan Titik Nol English Course.

Titik Nol English Course

Jl. Brawijaya No.75, Mangunrejo, Tulungrejo, Kec. Pare, Kediri, Jawa Timur 64212

0821-1200-6110

Paket Kelas Offline

Biaya Kursus di Kampung Inggris

Paket Kursus di Kampung Inggris

Kursus TOEFL di Kampung Inggris

Kursus IELTS di Kampung Inggris

Paket Kelas Online

Kursus TOEFL Online

Kursus IELTS Online

Kursus Grammar Online

Kursus Speaking Online

Daftar Affiliate

Login Affiliate

Copyright © 2024 | Titik Nol English | PT Titik Nol Education

phd artinya apa

Home » Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah!

ⓘ Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Cara penulisan gelar phd yang benar, jangan sampai salah.

  • April 17, 2023
  • No Comments
  • 45,640 views

Cara penulisan gelar PhD

Pernahkah mencari tahu mengenai tata cara penulisan gelar PhD yang benar atau mungkin gelar lainnya? 

Penulisan gelar harus tepat lho, sebab hal ini sudah diatur oleh persatuan atau ikatan pusat dari profesi tersebut. Maka dari itu, penulisan gelar akademik maupun non akademik tidak bisa sembarangan, harus disesuaikan dengan kaidah yang ada. 

Lalu, bagaimana penulisan gelar untuk Ph.D atau mungkin gelar lainnya? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Sekilas Tentang Gelar Akademik dan Non Akademik 

Beberapa orang memang memiliki nama lengkap yang pendek dan kemudian menjadi sangat panjang karena daftar gelar yang dimiliki.  Jenis dari gelar sendiri cukup banyak, nantinya kita akan mengenal mengenai gelar akademik, gelar profesi, gelar jabatan akademik, dan lain-lain. 

Selain berbeda dari segi jenis, penulisan gelar atau tata telak penulisan gelar diantara nama pemilik gelar tersebut juga berbeda-beda.  Jadi, jangan heran jika ada orang yang sebelum nama lengkapnya ditulis sudah ada gelar. 

Kemudian tidak sampai disitu, ketika nama lengkapnya selesai ditulis masih ada lagi gelar tambahan. Kadang gelar di depan maupun di belakang nama ini lebih dari satu, dan tentu susunan penulisannya harus tepat. 

Gelar akademik sendiri adalah gelar yang didapat ketika menyelesaikan jenjang pendidikan akademik tertentu. Demikian halnya dengan gelar profesi, gelar ini didapat ketika melanjutkan pendidikan yang lebih spesifik. 

Misalnya saja seorang dokter, pasca menuntaskan pendidikan dokter umum maka akan mengambil pendidikan spesialis.  Pendidikan spesialis inilah yang masuk ke dalam kategori gelar profesi, karena akan mendalami suatu ilmu secara spesifik.  Sehingga ada dokter spesialis kulit yang khusus memeriksa dan mengobati pasien dengan penyakit kulit. Begitu pula dengan spesialis penyakit dalam, spesialis paru-paru, dan lain-lain. 

Terdapat juga gelar jabtaan akademik, dan biasanya ditulis di bagian depan sebelum nama pemiliknya.  Misalnya saja Profesor, yang mana merupakan sebuah jabatan. Sehingga keliru jika memahami Profesor sebagai gelar akademik. 

Baca Juga: Ciri-Ciri Jurnal Predator yang Wajib Anda Ketahui

Ketentuan Umum Penulisan Gelar 

Sebelum membahas detail mengenai cara penulisan gelar Ph.D maka perlu memahami dulu ketentuan umum dari penulisan gelar itu sendiri. Ketentuan mengenai penulisan gelar akademik tertuang atau diatur di dalam Pasal 7 Kepmendiknas No. 178/U/2001. Bunyinya: 

“Penggunaan gelar akademis sarjana dan magister ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf “S” untuk sarjana dan huruf “M” untuk magister, disertai singkatan nama kelompok bidang keahlian.” 

Sementara itu, ketentuan penulisan gelar doktor diatur di dalam Pasal 9 Kepmendiknas No. 178/U/2001. Aturan mengenai penulisan gelar jabatan akademik seperti Profesor pun tertuang di dalam Kepmendiknas tersebut.  Sehingga bisa dipahami bahwa untuk gelar akademik, nantinya akan ditulis di belakang nama pemilik gelar tersebut. 

Gelar doktor, dokter, dan juga gelar jabatan (misal: Profesor) ditulis di depan sebelum nama pemilik gelar tersebut. Lebih detail mengenai cara penulisan gelar Ph.D maupun gelar lainnya bisa memahami dulu ketentuan umum berikut ini: 

  • Penulisan gelar dibubuhkan dengan tanda titik. (Misalnya: Dr. lalu Prof. dan juga S.Pd). 
  • Penulisan gelar di depan nama diakhiri dengan tanda titik tanpa tanda koma. (Misalnya: Prof. Dr. Ika Irawan, S.Pd) 
  • Penulisan gelar setelah penulisan nama diberi tanda koma diikuti gelar akademik yang disandang. (Misalnya: Ika Irawan, S.Pd) 
  • Jika memiliki gelar akademik lebih dari satu, maka gear pertama diakhiri tanda titik dan diikuti tanda koma baru kemudian dituliskan gelar akademik kedua. (Misalnya: Ika Irawan, S.H., S.E., M.M.) 

Baca Juga: Update Jurnal Predator 2021, Hati-Hati, ya!

Makna Gelar Ph.D 

Agar lebih mudah memahami tata cara penulisan gelar Ph.D maka perlu dipahami dulu makna atau pengertian dari gelar tersebut.  Jadi, tidak semua orang yang melanjutkan studi S3 bisa mendapatkan gelar Ph.D tersebut. 

Umumnya gelar ini didapatkan setelah melanjutkan studi S3 keluar negeri, namun mengapa tidak semua lulusan S3 luar negeri bisa menyandangnya? 

Hal ini berkaitan dengan pengertian dari gelar Ph.D itu sendiri yang merupakan jenis gelar doktor yang diberikan oleh universitas di sejumlah negara. Sehingga inilah alasan yang membuat kenapa lulusan S3 dari luar negeri tidak semuanya mendapat gelar Ph.D yang memiliki kepanjangan Doctor of Philosophy ). 

Terdapat pula kriteria dan persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh pihak universitas tersebut untuk bisa memberikan gelar Ph.D pada salah satu mahasiswanya. Ph.D diketahui akan diberikan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan studi di bidang ilmu alam, teknik, dan juga humaniora. 

Praktis, untuk mahasiswa yang mengambil bidang keilmuan selain dari tiga bidang ilmu yang disebutkan maka tidak akan memperoleh gelar Ph.D. 

phd artinya apa

Cara Penulisan Gelar PhD 

Sebagaimana dengan ketentuan umum di dalam penulisan gelar akademik, maka penulisan atau tata cara penulisan gelar PhD juga sesuai ketentuan umum tersebut.  Yakni diletakan di belakang nama dan menggunakan tanda titik. Umumnya gelar Ph.D ada di bagian akhir dari gelar lainnya. 

Sebagai contoh: 

Prof. Ika Irawan, S.H., M.M., Ph.D.

Baca Juga: Begini Cara Menulis Judul yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya!

Mengapa Penulisannya Harus Tepat? 

Mungkin bagi beberapa orang, untuk bisa menulis nama lengkap dengan daftar gelar akademik yang panjang akan melelahkan. Bagi pemilik gelar, secara khusus memiliki hak untuk mencantumkan gelar tersebut atau tidak. 

Beberapa juga memilih mencantumkan gelar pendidikan terakhir, dan beberapa lagi memilih untuk menuliskan semua gelar yang dimilikinya. Alasannya beragam, namun kebanyakan alasan kenapa orang memilih mencantumkan semua gelar meskipun sangat panjang adalah sebagai bentuk penghargaan. 

Baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang sekitar, sebab proses untuk mendapatkan gelar tersebut tidak semudah menuliskannya di kertas. Butuh waktu lama dan juga usaha panjang, hingga mampu menambahkan meskipun hanya  satu gelar di belakang nama lengkapnya. 

Mencantumkan semua gelar, sama artinya mengingatkan pemilik gelar tersebut untuk bersyukur karena sudah berhasil melewati perjuangan panjang untuk meraihnya. Sekaligus menjadi bentuk untuk mengingatkan diri sendiri, untuk terus mengembangkan diri dengan menambah ilmu pengetahuan. 

Sedangkan alasan kenapa penulisan gelar ini harus tepat, termasuk cara penulisan gelar PhD adalah untuk mengikuti aturan yang ada. Seperti yang dijelaskan di awal, bahwa penulisan gelar akademik, jabatan, dan sebagainya sudah diatur oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). 

Selain itu juga menentukan gelar apa saja yang sudah diraih oleh seseorang dengan penulisan yang benar. Sebab nantinya akan melibatkan tanda titik dan juga koma, yang ketika tanda titik saja keliru penempatannya akan mengubah makna dari gelar tersebut. 

Oleh sebab itu penulisan atau cara penulisan gelar Ph.D maupun gelar lainnya harus sesuai dengan ketentuan yang ada. 

Picture of Salmaa

RELATED POST

kalau mau jadi dosen

Ini 7 Hal yang Harus Kamu Siapkan Kalau Mau Jadi Dosen

pengangkatan pertama dari cpns menjadi pns

Syarat & Tahap Pengangkatan Pertama dari CPNS Menjadi PNS Dosen

Penelitian Kerjasama Indonesia-Belanda

Pembukaan Hibah Penelitian Kerjasama Indonesia Belanda 2025

Program PHC Nusantara

Program PHC-Nusantara 2025 Dibuka, Cek Dulu Syaratnya Di Sini!

Kesalahan Pengisian BKD

4 Bentuk Kesalahan Pengisian BKD Dosen yang Harus Dihindari

sanksi tidak mengisi bkd

Jangan Mangkir! Ini Sanksi Tidak Mengisi BKD untuk Dosen

Cara Pengisian BKD, cara mengisi BKD

Tak Perlu Bingung, Ini Cara Pengisian BKD di SISTER Cloud

Panduan menulis buku terbaru 2024. gratis.

Download Ebook Cara Praktis Menulis Buku White

Jangan Lewatkan

Penelitian Kerjasama Indonesia-Belanda

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Get Started

  • Daftar Kontributor
  • S&K Kontributor
  • Menerbitkan Buku

Hubungi kami

  • Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email :  [email protected]

Telpon : 081362311132

phd artinya apa

Hadir sejak tahun 2016, Dunia Dosen telah menjadi pusat informasi peningkatan karir, pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan kolaborasi dosen indonesia

  • Tim Redaksi

Hubungi Kami

  • [email protected]
  • 081362311132

2024 © All Reserved – Dunia Dosen

logo

  • entertainment

Relationship

5 Arti Mimpi Suara Hilang yang Mengejutkan: Apakah Pertanda Buruk?

Kezia Prasetya Christvidya

Diperbarui 03 Sep 2024, 12:00 WIB Diterbitkan 03 Sep 2024, 12:00 WIB

Suara Serak

  • Arti Mimpi Suara Hilang • Perasaan Tertekan dan Tidak Berdaya • Ketakutan Akan Penolakan • Kebingungan dan Ketidakpastian
  • Arti Mimpi Suara Hilang • Perasaan Terisolasi • Ketidakmampuan Menghadapi Konflik

Fimela.com, Jakarta Pernahkah mengalami mimpi suara hilang? Mimpi suara hilang memang bisa menjadi pengalaman yang sangat mengganggu dan membingungkan. Banyak orang yang mengalaminya merasa cemas dan bertanya-tanya apa arti dari mimpi tersebut.

Apakah ini pertanda buruk atau justru membawa pesan penting? Tidak bisa dipungkiri, mimpi memiliki cara unik untuk menyampaikan pesan-pesan tersembunyi dari alam bawah sadar. Mimpi suara hilang bisa jadi merupakan refleksi dari perasaan tertekan, ketidakmampuan untuk mengungkapkan diri, atau bahkan ketakutan yang tidak disadari.

Mimpi ini memiliki pesan penting untuk kehidupan di masa depan. Pemahaman arti mimpi ini juga bisa membantu lebih mengenal diri sendiri dan menemukan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Yuk simak arti selengkapnya dalam artikel berikut:

Advertisement

Arti Mimpi Suara Hilang

Amandel

1. Perasaan Tertekan dan Tidak Berdaya

Salah satu arti mimpi suara hilang yang paling umum adalah perasaan tertekan dan tidak berdaya. Ketika merasa tidak mampu mengungkapkan pikiran atau perasaan dalam kehidupan nyata, mimpi ini bisa muncul sebagai cerminan dari ketidakmampuan tersebut. Mungkin sedang menghadapi situasi dan merasa suara tidak didengar atau pendapat tidak dihargai. Mimpi ini bisa menjadi tanda bahwa perlu mencari cara untuk lebih percaya diri dan tegas dalam menyampaikan apa yang dirasakan.

2. Ketakutan Akan Penolakan

Mimpi suara hilang juga bisa mencerminkan ketakutan akan penolakan. Jika sering merasa takut untuk berbicara atau mengungkapkan diri karena khawatir akan ditolak atau diabaikan, mimpi ini bisa menjadi manifestasi dari ketakutan tersebut. Ini adalah cara alam bawah sadar untuk mengingatkan bahwa perlu mengatasi rasa takut tersebut dan belajar untuk lebih berani dalam berkomunikasi.

3. Kebingungan dan Ketidakpastian

Kebingungan dan ketidakpastian dalam hidup juga bisa memicu mimpi suara hilang. Ketika merasa bingung tentang arah hidup atau keputusan yang harus diambil, suara dalam mimpi bisa hilang sebagai simbol dari kebingungan tersebut. Mimpi ini mengisyaratkan bahwa perlu mencari kejelasan dan memahami lebih dalam apa yang sebenarnya diinginkan dan butuhkan.

Sakit tenggorokan

4. Perasaan Terisolasi

Perasaan terisolasi atau merasa terpisah dari orang-orang di sekitar juga bisa tercermin dalam mimpi suara hilang. Ketika merasa tidak ada yang mendengarkan atau memahami, mimpi ini bisa muncul sebagai tanda bahwa merasa terisolasi. Ini bisa menjadi panggilan untuk lebih membuka diri dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

5. Ketidakmampuan Menghadapi Konflik

Mimpi suara hilang juga bisa menunjukkan ketidakmampuan dalam menghadapi konflik. Jika cenderung menghindari konfrontasi atau merasa sulit untuk menyampaikan ketidakpuasan, mimpi ini bisa menjadi cerminan dari ketidakmampuan tersebut. Alam bawah sadar mungkin mencoba mengatakan bahwa sudah saatnya belajar untuk menghadapi konflik dengan lebih bijaksana dan tegas.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di  sini .

Fimela Hype

Konten menarik.

Ilustrasi Mimpi Minta Maaf/https://www.freepik.com/freepik 

KADIN dan Perusahaan Teknologi Sepakat Literasi dan Internet Kunci Pengembangan QRIS

phd artinya apa

Jadi Anggota Legislatif Muda di DPRD Banten, Abe Klaim Warisi Pengalaman Berpolitik dari Sang Kakek

phd artinya apa

Jadi Anggota DPRD Jakarta Muda, Syafi Djohan Siap Wakili Suara Milenial

phd artinya apa

2 Miliarder Suntikkan Dana Jumbo untuk Persiapan Pemilu 2024 di AS

phd artinya apa

Dilaporkan Melanggar Administrasi ke Bawaslu, Ini Pembelaan KPUD Depok

phd artinya apa

Bawaslu Depok Sidang Dugaan Pelanggaran Administratif Caleg Terpilih di Pemilu 2024

Parade wastra nusantara.

Dalam rangkaian acara Parade Wastra Nusantara, turut hadir Cut Ria Dewanti selaku KepalaDivisi Jasa Manajemen dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT. Permodalan NasionalMadani. Pada kesempatan tersebut, beliau berbicara tentang pengupayaan kesejahteraan secaramenyeluruh bagi perempuan Indonesia.

Cut Ria Dewanti Menembus Keterbatasan Demi Kesejahteraan Perempuan Indonesia

Cut Ria Dewanti, Kepala Divisi Jasa Manajemen dan TJSL PT. Permodalan Nasional Madani. [Foto: Muhammad Akrom Sukarya]

FIMELA VIP: Komitmen PNM Dorong Perempuan Maju dan Berdaya, Rangkul Nasabah Hingga Lingkungannya

Batik Taliabu memiliki beberapa corak khas, seperti pala, kelapa, dan cengkeh. Foto: Document/FIMELA.

FIMELA VIP: Zahra Yolanda Turut Menyejahterakan Masyarakat lewat Wastra

Simak di sini kisah pertemuan Eko Tjandra pada dunia mode dan wastra nusantara. (Foto: Fimela/Daniel Kampua).

Fimela People: Merantau ke Ibu Kota Demi Gapai Cita-cita Penyanyi, Eko Tjandra Berakhir Temukan Cinta Pada Dunia Mode dan Wastra

Ferry Sunarto sudah berkiprah di dunia fashion tanah air selama 25 tahun. Ia pun selalu konsisten dengan karya-karya terbaiknya yang memberikan kesan modern pada wastra Nusantara.

Ferry Sunarto Membawa Wastra Nusantara Lebih Elegan di Era Modern

Sebagai seorang desainer, Novita Yunus menceritakan tentang Wastra yang ia cintai sejak kecil. Berawal dari kebiasaan mengikuti sang ibu yang berkelut dengan Batik, hingga akhirnya Novita ikut mencintai dan berbisnis tentang Batik. Yuk simak selengkapnya!

Novita Yunus Ingin Batik Selalu Eksis dan Dicintai Gen-Z

Pernikahan artis.

Potret pernikahan Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani. [Foto: Instagram/morden.co]

Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Resmi Menikah dengan Mahar Tiga Jenis Mata Uang

Potret cincin pernikaha Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah (Sumber: Instagram/aurelie.hermansyah)

5 Rekomendasi Model Cincin Emas yang Dipakai Seleb dan Artis, Inspirasi untuk Pernikahan di Tahun 2024

Potret pernikahan Melody Prima dengan Ilham (Sumber: Instagram Story/@melodyprima)

Momen Pernikahan Melody Prima dengan Ilham Akbar, Cantiknya Pengantin Baru Bikin Pangling

Happy Asmara [Foto: Instagram/happy_asmara_77]

Lihat Pesona Happy Asmara di Atas Panggung yang Sebentar Lagi Dikabarkan Menikah dengan Gilga Sahid

(Sumber: Instagram @fitricarlina)

Potret Hendra Sumendap Suami Fitri Carlina, Sosok Pilot yang Tetap Bugar di Usia 40 Tahun

(Sumber: Instagram @lenovellecake)

Potret Kue Pengantin di Pernikahan Selebriti, dari Atta dan Aurel hingga Vidi Aldiano dan Sheila Dara

Ariel Tatum (Fimela.com/Adrian Putra)

Famestory: Ariel Tatum Tegaskan Perempuan Harus Tahu Tujuan Hidupnya

Ariel Tatum (Fimela.com/Adrian Putra)

Famestory: Sebelum Menikah, Menurut Ariel Tatum Seorang Perempuan Harus Lakukan Hal Ini

Sosok cantik Ariel Tatum berbagi kisah mengenai perjalanan dirinya sebagai seorang aktris, dan mengaku masih suka insecure.

Famestory: Cerita Ariel Tatum Sempat Insecure dengan Tinggi Badannya

Famestory IDGITAF

Terpapar Musik Sejak Kecil, IDGITAF Yakin Menjadi Seorang Penyanyi

Famestory Nirina Zubir. [Foto: Adrian Putra/Fimela]

Famestory Nirina Zubir, Menggali Rasa dan Irama Cinta Lewat Film serta Olahraga

Sosok Marcello Tahitoe tidak pernah menyangka akan berada diposisi seperti sekarang. Hadirnya sang buah hati, Dunia Tahitoe, memberikan warna baru dalam hidup penyanyi 40 tahun ini.

Kado Terindah Marcello Tahitoe Dalam Hidup

Fimela figure.

Bapak Sunar Basuki, Direktur Operasional Digital dan Teknologi Informasi PNM. [Foto: Daniel Kampua/Fimela]

Fimela Figure: PNM Hadir Jadi Pembawa Harapan Baru untuk Perempuan Pelaku UMKM

Cerita Du Anyam memberdayakan perempuan selama satu dekade lewat menganyam (@du_anyam)

Fimela Figure: Perjalanan 10 Tahun Du Anyam Dorong Perempuan Pelosok Desa Jadi Mandiri dengan Menganyam

ilustrasi Rannisa Soraya Primasuri/instagram.com/rannisasoraya

Tuang Kreativitas Lewat Permadani, Begini Rannisa Soraya Primasuri Memulai RAG Home

Dia Demona Managing Director Aleza. dok. Dia Demona

Fimela Figure: Berawal Dari Kebutuhan Diri Sendiri, Dia Demona Mendirikan Brand Aleza Hingga Kini Memiliki 20 Store

Foto: Instgram @seniapuspita

Mengenal Senia Puspita, Perempuan dengan Kegigihannya Mampu Memiliki Berbagai Jenis Usaha

Nurdini Prihastiti./Copyright linkedin.com/in/nurdini-prihastiti-94b159110

Nurdini Prihastiti: Berkarya Tak Mengenal Keterbatasan dengan Dama Kara

Fimela fashion.

Tampilan memesona Beby Tsabina yang dampingi suami bertugas saat HUT ke-79 RI. Ia mengenakan kebaya putih yang dipadukannya dengan amat apik mengenakan selendang merah. [Foto: Instagram/bebytsabina]

6 Gaya Artis Pakai Kebaya Putih saat Rayakan HUT ke-79 RI, Beby Tsabina, Tissa Biani, hingga Prilly Latuconsina

Tampilan dress dengan sentuhan sporty mengangkat gaya yang playful. Paduan nuansa warna neon pada snapshot bag berhasil jadi statement pada tampilan. [Foto: Daniel Kampua/ Wardrobe: Marc Jacobs/ Makeup & Hair: Laura Mercier & Sisley/ Model: Ulfa-Studio47]

Eksplorasi Personal Style dengan Gaya Stylish Bersama Marc Jacobs

Salshabilla Adriani sendiri memilih kebaya adat Sunda lansiran @svarna_byikatindonesia milik @didiet_maulana saat melangsungkan akad nikah dengan Ibrahim Risyad. [@morden.co].

6 Potret Beda Gaya Salshabilla Adriani dan Clarissa Putri Kenakan Kebaya Putih saat Akad, Sama-sama Menikah di Tanggal Cantik

Musim baru telah tiba saatnya kamu mencoba hal baru dan bergaya untuk menyambut hari yang lebih cerah.

Temukan Ragam Gaya Baru Di Musim Ini Bersama Marc Jacobs

Fimela Fashion, Nikmati Musim Baru Bersama Coach

Nikmati Musim Baru Bersama Coach

Tampil lebih segar dengan Paduan tabrak warna dan motif dengan koleksi terbaru Kate Spade New York. Simak ide fashion selengkapnya dalam video berikut.

Eksplorasi Warna dan Motif Dari Koleksi Terbaru Kate Spade New York

Unlocking the limitless.

Ilustrasi perempuan cantik dan kaya raya | copyright freepik.com/lifeforstock

5 Zodiak Kaya Raya yang Tetap Sopan dan Baik Hati ke Semua Orang

Tetap bahagia menjalani hidup./Copyright Image by lookstudio on Freepik

9 Tanda Seseorang yang Hidupnya Selalu Tenang, Pola Pikirnya Menarik

Ilustrasi perempuan cantik namun sulit diatur/copyrright unsplash.com/zhang kaiyv

4 Kalimat Manis yang Ternyata Menyakiti Perasaan Orang Lain

ilustrasi zodiak/copyright Pexels/Eugenia Vysochyna

5 Zodiak Perempuan yang Jago Ngegombal dengan Rayuan Manisnya

ilustrasi selai durian/Photo by Anna Guerrero/Pexels

Resep Selai Durian Homemade

ilustrasi zodiak/ Photo by Esther Huynh Bich from Pexels

10 Tanda Sikap Pria yang Setia dan Tidak Pernah Selingkuh darimu

phd artinya apa

Dokter Ungkap Maltodextrin di Susu Formula Aman, Bukan Penyebab Diabetes atau Gagal Ginjal pada Anak

Nia Ramadhani [Foto: Instagram/ramdhaniabakrie]

Potret Nia Ramadhani dengan Rambut Indahnya, Ternyata Tak Keramas Sendiri

  •  Halaman Utama
  • liga inggris
  • liga italia
  • liga spanyol
  • liga indonesia
  • bola sejagat
  • soccertainment
  • bulutangkis
  • Hidup Sehat
  • internasional

user_name

Mobil Innova Zenix yang Dipakai Paus Fransiskus Gunakan Pelat SCV 1, Apa Artinya?

  • Muhammad Indra Nugraha

Paus Fransiskus menaiki mobil Toyota Kijang Innova Zenix.

  • Antara Foto

Jakarta, VIVA  –  Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus akhirnya tiba di Indonesia kunjungan keagamaan sekaligus kenegaraan atau apostolik, Selasa 3 September 2024. Selama di Jakarta, Paus Fransiskus menaiki mobil Toyota Kijang Innova Zenix.

Paus Fransiskus tiba di Bandara International Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pukul 12.26 WIB. Paus sendiri dijemput dengan menggunakan kendaraan sipil, yakni Toyota Kijang Innova Zenix berwarna putih.

Selain itu, hal menarik lainnya, Paus tidak duduk di bangku penumpang bagian belakang, dia memilih untuk duduk di bangku penumpang bagian depan. Tepat bersebelahan dengan pengemudi.

Paus Fransiskus tiba di Kedubes Vatikan

  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Yang menarik adalah pelat nomor khusus pada mobil Zenix tersebut, yakni bertulis SCV 1. SCV sendiri merupakan singkatan dari Status Civitatis Vaticanae yang artinya Negara Kota Vatikan. 

Sedangkan angka 1 menandakan dirinya sebagai pemimpin atau tokoh yang dihormati. Selain berjumpa dengan pejabat Tanah Air, Paus juga akan menggelar misa akbar bersama 86.000 umat Katolik dari seluruh tanah air.

Nantinya, Paus akan berkeliling stadion untuk menyapa umatnya. Pemimpin Gereja-Gereja Katolik ke-266 tersebut, akan memakai popemobile buatan PT Pindad dengan pelat SCV 1 juga. Mobil berbasis model Maung tersebut disulap untuk kebutuhan Paus Fransiskus. 

Popemobile yang bakal dipakai Paus Fransiskus di Indonesia

  • Tangkapan Layar

Berkelir putih, mobil pikap ini di bagian belakangnya disiapkan penutup berwarna cokelat untuk menghindari dari panasnya matahari. Pada bagian belakang juga terdapat pintu dan tangga kecil yang bisa digunakan Paus Fransiskus sebagai akses naik-turun kendaraan.

Maung dapat mengangkut 4 penumpang dan ditenagai oleh mesin diesel berkekuatan 1.900 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 136 tenaga kuda. Mobil tempur ini dapat melaju hingga 650 kilometer (km) dan melaju pada kecepatan maksimal 120 km per jam.

Your browser does not support iframes.

Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Ini Dijual Rp172 Juta

Jegal rocky dan raize, ini bocoran harga dan spek hyundai venue yang meluncur di ri, mobil terlaris di indonesia jadi andalan paus fransiskus selama berada di ri, daftar lengkap harga mobil hybrid per september 2024, mulai rp200 jutaan, apakah toyota fortuner hybrid yang meluncur di indonesia 3 hari lagi, jumat besok toyota fortuner baru meluncur di indonesia, antusiasme tinggi warga sambut kedatangan paus fransiskus, paus fransiskus sapa para warga jakarta saat di dalam mobil, cawagub ade sumardi belum ajukan surat berhenti sebagai anggota dprd banten, foke celetuk saat rk bikin kerak telor: kalau gak dikipas, kurang ramai politik, akademisi universitas andalas: praktik politik uang mulai dianggap sebuah kelaziman, terpopuler: pemutihan pajak kendaraan, innova zenix paus fransiskus, jadwal mobil sim keliling jakarta, bandung, bogor, bekasi rabu 4 september 2024, terbongkar, ini penyebab pabrikan mobil listrik tesla ogah investasi di indonesia, 5 kebiasaan buruk yang bikin motor baru cepat rusak, michael jordan jual mobil mewah kesayangan, lagi butuh uang, bali international air show 2024: event spektakuler untuk tarik wisata dirgantara lokal dan manca, tyas fatoni dikukuhkan sebagai bunda literasi sumut, pj gubernur : budayakan kebiasaan membaca, microsoft free atau berbayar ini perbedaannya, cara mendapatkan koin banyak di game mager, segera tukar dengan uang, jadwal sim keliling, pemutihan pajak.

American Psychological Association Logo

Melissa Smith, PhD, helps workplaces embrace AI

Vol. 55 No. 6 Print version: page 29

  • Applied Psychology
  • Managing Human Capital
  • User Experience Design
  • Artificial Intelligence

Melissa Smith

As artificial intelligence (AI) and automation revolutionize work, employers worldwide are striving to keep pace with the latest developments, maintain productivity, and reduce employee stress.

Applied cognitive psychologist Melissa Smith, PhD, is studying the best ways to help companies and organizations do that as a senior user experience (UX) researcher at Google Workspace, based in Raleigh, North Carolina. The group designs and integrates Google’s vast suite of productivity tools, including Gmail, Google Docs, and Google Meet, into a cohesive service. Using the latest cognitive science, Smith and her team are building more intuitive, user-friendly programs, such as the mobile versions of popular applications like Google Drive and Calendar. Their goal is to boost both employee performance and well-being.

Smith underscores the need for workplaces to adapt to AI and other emerging technologies. She sees these advances not as threats to replace people but as tools to aid in mundane or risky tasks, enabling people to prioritize what truly defines human work: collaboration and creativity. “The beauty of user experience research is discovering what makes someone care deeply about a product, then developing that technology to support their learning and growth,” said Smith.

The Monitor talked with Smith about how she came to UX research and its implications for the future workforce.

How do your team’s strategies and goals stand out from those of other companies developing tools to improve how people work?

Google Workspace products have always been known for their collaborative nature. When I was in early college and Google first introduced Docs, it was revolutionary to be able to have multiple people working on one document at the same time. Today, those collaborative features are an industry norm, and our team is still pushing the cutting-edge boundaries of collaborative work. We are currently incorporating generative AI features across Gmail and Workspace to simplify organization tasks. Soon, you will be able to use Gmail’s side panel to summarize emails and highlight the most important action items. Also, the “Help me write” feature in Gmail and Docs, which uses AI to draft messages based on your prompts, will support Spanish and Portuguese.

Our team also prioritizes tech accessibility as we build new features, making sure that we don’t inadvertently exclude people who, for instance, rely on screen readers or high-contrast screens to interact with our services. Accessibility considerations can be easily overlooked if you don’t actively engage with the many types of consumers who use your services. There are always opportunities for us to improve in creating technology that caters to people with diverse needs or disabilities.

How is your research at Google enhancing employee well-being and shaping how the next generation will work?

User experience research is vital in product development because we are actively incorporating the voices of customers and users. My work focuses on talking with people who use our products to accomplish the diverse tasks relevant to their roles. For example, the needs of a general consumer using our products to complete schoolwork or organize family events differ from those of a small business owner who uses Google Workspace to manage a team.

By making productivity tools more user-friendly, our services streamline workflows and reduce employee stress. Overly complex software and information overload can cause mental fatigue. If we can simplify these processes and present information more clearly, we can help workers focus on essential tasks. This is especially important as workplaces increasingly adopt hybrid work models and communication among workers is fragmented. Our research helps us develop products that better support remote work, such as improved virtual collaboration and scheduling tools that help employees maintain work-life balance.

For example, my team has gained valuable information from users about the importance of seamless connection across multiple platforms and devices which has inspired us to improve the mobile interface for Google Workspace products. Just 5 years ago, I would have never opened a Google Doc on my phone. Now, mobile Docs is far more accessible and offers expanded features for collaboration among employees working from many different locations and platforms.

What led you to user experience research?

During middle school and high school, I was involved with a nonprofit organization called FIRST, which fosters excitement for science and technology among K–12 students through annual robotics competitions. It’s been more than 20 years since I first participated in the program, but that excitement hasn’t stopped. I serve on the FIRST Robotics board and help connect FIRST students with alumni at Google.

One of my goals is to show students the diverse STEM (science, technology, engineering, and mathematics)-related careers available to them, beyond the already well-known roles like engineer, lab scientist, or doctor. This is partly influenced by my own experiences. I spent my undergraduate years as a mechanical engineering major because I wanted to work in robotics. But when I discovered human-robot interactions, I found that exploring how people engage with and trust artificial agents, and how robots can improve human lives, interested me far more. So, I changed my major and pursued a PhD in applied cognitive psychology and eventually realized that my research interests aligned with the user experience field.

Your dissertation looked at people’s trust in automation and robotics. How do you bring that knowledge into your current work?

No matter what the technology is—you could insert whichever technology buzzword you want, whether it’s AI, machine learning, or big data—people’s fundamental approaches to adopting new systems follow a similar pattern. There will be the early adopters, who embrace the new technology and trust it even if it’s still being workshopped. Then, there is a larger chunk of intermediary users, who prefer to test the waters and wait for the technology to take off before they immerse themselves in it. Finally, there are the people who resist change altogether—the “if it’s not broken, why fix it?” users, who probably wouldn’t mind using an old-school flip phone.

That research taught me that you need to adapt to each set of users. I emphasize that perspective in every product my team creates because most of us on the development team belong to that first group, who generally trust and understand technology. But we aren’t representative of most consumers, so it’s essential to reach out to our end users, not to convince them to trust our product but to hear their concerns so we can build a product worth trusting.

How will AI continue to influence UX research?

AI is unique in that it doesn’t just offer incremental improvements over existing technologies; it represents a whole new paradigm in how people think about and interact with technology. Consequently, we need to exercise much greater caution when building new products and proactively anticipate how users will interact with these systems. At the same time, AI opens many more opportunities to create magical moments—to push productivity, problem-solving, and collaboration forward. That kind of entirely new technology hasn’t emerged in many years, so it is an incredibly interesting time to be a user experience researcher.

Six Things Psychologists are Talking About

The APA Monitor on Psychology ® sister e-newsletter offers fresh articles on psychology trends, new research, and more.

Welcome! Thank you for subscribing.

Speaking of Psychology

Subscribe to APA’s audio podcast series highlighting some of the most important and relevant psychological research being conducted today.

Subscribe to Speaking of Psychology and download via:

Listen to podcast on iTunes

Contact APA

Related and recent.

COMMENTS

  1. Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

    Supaya bisa mendapatkan gelar PhD, seseorang perlu mengikuti perkuliahan selama 6-14 semester. Artinya, studi PhD memakan waktu sekitar 3-7 tahun dengan menyelesaikan disertasi. Perbedaan PhD dan Doktor . Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor.

  2. Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya

    Program PhD. Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja. Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

  3. Apa Itu Gelar PhD? PhD dan Doktor Apakah Sama? Berikut Jawabannya

    Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3. Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor.

  4. Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!

    Lalu, apa perbedaan PhD dan Doktor? Supaya bisa menjawab pertanyaan ini maka perlu tahu juga definisi dari gelar PhD yang akan dijelaskan di bawah. ... Artinya, semua mahasiswa S2 memiliki kesempatan sama besar untuk memiliki salah satu gelar tersebut. Lalu, lebih baik yang mana antara mengambil S3 di luar negeri dengan di negeri sendiri? Kalau ...

  5. Gelar PhD: Arti, Bedanya dengan Doktor, Masa Studi & Syaratnya

    Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapat Gelar PhD. Menurut Franklin University, studi PhD dapat memakan waktu antara 4-6 tahun untuk diselesaikan. Selambat-lambatnya, seseorang dapat menyelesaikan studi PhD selama 7 atau 8 tahun. Ketentuan mengenai batas waktu studi mungkin saja berbeda-beda di tiap perguruan tinggi.

  6. Apa itu Gelar PhD dan Bedanya dengan Gelar Doktor?

    Apa itu Gelar PhD?. Gelar PhD atau Doctor of Philosophy artinya adalah jenis gelar doktor tertentu yang berfokus pada penelitian di bidang tertentu. Lebih lanjut, PhD ini sangat teoretis dan melibatkan penelitian ekstensif untuk menghasilkan pengetahuan baru. Untuk menyelesaikan program PhD kamu membutuhkan waktu 4-5 Tahun studi. Apa itu Gelar Doktor?

  7. Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD

    Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu. Misalnya: Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun. Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun.

  8. 3 Perbedaan Gelar PhD dan Doktor bagi Lulusan S3

    2. Jangka waktu kuliah. Perbedaan gelar PhD dan doktor lainnya ialah masa kuliah. Banyak kampus di luar negeri memiliki program perkuliahan program PhD paling sedikit dua tahun dan paling lama tujuh tahun. Lama tidaknya waktu kuliah ini tergantung dari area studi, penelitian, dan topik yang diangkat mahasiswa.

  9. Berikut Perbedaan Gelar PhD dan Doktor! Serta Program Doktoral yang Ada

    Apa itu Program PhD? PhD atau Doctor of Philosophy, adalah gelar doktor yang paling dikenal di dunia internasional. Meskipun kata "Philosophy" terdapat di dalamnya, PhD tidak terbatas pada bidang filsafat saja. Gelar ini diberikan di berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu alam, ilmu sosial, teknik, hingga seni.

  10. Sama-sama S-3, Apa Bedanya Gelar Doktor dan PhD?

    Istilah 'filsafat' diberikan sebagai bentuk penghargaan tertinggi dalam dunia akademik. Namun, yang perlu diketahui adalah gelar PhD hanya bisa didapatkan oleh mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi luar negeri, khususnya Amerika Serikat dan Inggris Raya. Jika menempuh studi di luar wilayah tersebut, gelar yang akan diperoleh tetaplah ...

  11. Mau Lanjut Kuliah S3? Cek Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral

    Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan di jenjang S3, perlu mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3 ini. Dilansir dari laman Universitas Ciputra, menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3.

  12. Sering Diperbincangkan! Ini Perbedaan PhD dan Doktoral

    Kalau pertanyaan ini muncul di kepalamu, maka jawaban terbaik bisa kamu dapatkan dari keputusan dan pemikiran masing-masing. Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut.

  13. 4 Perbedaan Antara Gelar PhD dan Doktor, Nomor Terakhir Prospek Kariernya

    Artinya, mahasiswa yang telah merampungkan masa studinya bisa mendapatkan gelar tersebut. Meskipun terkadang dianggap sama, ternyata gelar PhD dan Doktor mempunyai sejumlah perbedaan di antara keduanya. Adapun perbedaan antara gelar PhD dan Doktor adalah sebagai berikut: Baca Juga. Dosen Usia 53 Tahun Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia ...

  14. Perbedaan PhD Dan Doktor

    Pada dasarnya gelar PhD dan Doktor itu sama, keduanya adalah gelar akademik tertinggi pada janjang Pendidikan S3. Artinya, mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa studinya bisa memperoleh gelar tersebut. Meskipun sering sekali dianggap sama, ternyata gelar Doktor dan PhD memiliki beberapa perbedaan di antar keduannya.

  15. Arti Gelar PhD yang Didapat pada Tingkat Perguruan Tinggi

    Pada bidang penelitian, gelar doktoral yang bisa didapat antara lain Doctor of Business Administration (DBA), Doctor of Education (EdD), dan PhD. Sementara di bidang terapan, gelar doktor dipasangkan dengan karier-karier yang lebih spesifik. Contohnya Doctor of Medicine (MD), Doctor of Optometry (OD), Doctor of Psychology (PsyD) dan Juris ...

  16. Pengertian Doctoral Degree dengan PhD Sama atau Tidak, Ya?

    Beberapa orang juga merasa bahwa seorang PhD artinya punya wawasan yang lebih matang dan luas dibandingkan orang lain. Hal ini karena mahasiswa doctoral degree secara natural dibentuk untuk memiliki wawasan yang jauh lebih dalam dan spesifik pada satu bidang. Nah, jika kamu haus akan ilmu baru atau ingin mendalaminya lagi, pilihan yang tepat ...

  17. 7 Mitos Terbesar Tentang Mendapatkan Gelar PhD

    7 Mitos PhD yang Terungkap - Mengapa Anda Harus Mengejarnya! 1. Anda Harus Jenius Secara Akademik untuk Mendapatkan Gelar PhD. Pernyataan ini menjadi salah satu kesalahpahaman paling umum tentang PhD, dan seringkali menjadi yang paling menyesatkan. Realitasnya: Anda tidak harus menjadi yang terbaik untuk mengejarnya.

  18. Mengenal 3 Perbedaan Gelar Master dan PhD, Yuk Pahami!

    Di antaranya seperti D3, S1, S2, dan S3. Masing-masing program pendidikan tersebut memiliki sejumlah perbedaan mendasar, termasuk gelar yang nantinya didapatkan. Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing.

  19. Doctor of Philosophy

    A Doctor of Philosophy (PhD or DPhil; Latin: philosophiae doctor or doctor philosophiae) is a terminal degree that usually denotes the highest level of academic achievement in a given discipline and is awarded following a course of graduate study and original research.The name of the degree is most often abbreviated PhD (or, at times, as Ph.D. in North America), pronounced as three separate ...

  20. Perbedaan Gelar Doktor dan PhD dalam Bidang Akademik

    Mengutip laman University of Portsmouth, perbedaan gelar Doktor dan PhD adalah bahwa gelar PhD biasanya merupakan gelar akademik, sedangkan gelar Doktor dapat berupa gelar akademik atau profesional. ADVERTISEMENT. Gelar PhD dapat diraih oleh orang-orang yang menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang tertentu, seperti bisnis dan manajemen ...

  21. Doktor Filsafat

    Doktor filsafat (bahasa Latin: Philosophiae Doctor, bahasa Inggris: Doctor of Philosophy) yang populer disingkat PhD atau Ph.D. merupakan gelar akademik tertinggi pada banyak bidang keilmuan. Istilah filsafat pada gelar akademik ini tidak bermakna doktor di bidang keilmuan filsafat, melainkan sebagai gelar penghormatan dalam tingkat kebijaksanaan pada suatu bidang keilmuan selain bidang ...

  22. Apa Bedanya Undergraduate, Graduate, dan Postgraduate?

    Perbedaan undergraduate, graduate, dan postgraduate yang pertama adalah dari durasi program.Undergraduate ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk mendapatkan gelar Bachelor Dgree atau Sarjana.Namun undergraduate juga ada yang ditempuh dalam waktu 2 tahun saja dan mendapatkan gelar Associate Degree atau bisa juga disebut sebagai 'gelar 2 tahun'.Gelar ini juga merupakan bagian dari undergraduate ...

  23. Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah!

    Sedangkan alasan kenapa penulisan gelar ini harus tepat, termasuk cara penulisan gelar PhD adalah untuk mengikuti aturan yang ada. Seperti yang dijelaskan di awal, bahwa penulisan gelar akademik, jabatan, dan sebagainya sudah diatur oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). Selain itu juga menentukan gelar apa ...

  24. 5 Arti Mimpi Suara Hilang yang Mengejutkan: Apakah Pertanda Buruk?

    Fimela.com, Jakarta Pernahkah mengalami mimpi suara hilang?Mimpi suara hilang memang bisa menjadi pengalaman yang sangat mengganggu dan membingungkan. Banyak orang yang mengalaminya merasa cemas dan bertanya-tanya apa arti dari mimpi tersebut. Apakah ini pertanda buruk atau justru membawa pesan penting? Tidak bisa dipungkiri, mimpi memiliki cara unik untuk menyampaikan pesan-pesan tersembunyi ...

  25. Mobil Innova Zenix yang Dipakai Paus Fransiskus Gunakan Pelat SCV 1

    Apa arti dari pelat nomor tersebut? Taruh Botol Air Mineral di Mobil Bisa Picu Kebakaran, Ini Penjelasannya Otopedia 3 Sep 2024. Ketika suhu panas ekstrem, maka air dalam kemasan plastik dapat memanas karena terpapar sinar matahari dan bisa memicu munculnya api.

  26. APA virtual psychology graduate school fair

    The APA Education Directorate is pleased to announce that the fall virtual APA Psychology Graduate School Fair is happening on October 30, 2024 from noon-4 p.m. (ET). In addition, APA staff will be available on the platform from 10 a.m.-noon to answer general graduate school questions prior to the recruitment event.

  27. Many career options in applied psychology

    Beth M. Schwartz, PhD, is the associate director in the Office of Applied Psychology at APA, where her work focuses on applying psychological and behavioral science to promote human performance and wellbeing. Initiatives include workplace psychology, human-technology interaction, legal psychology, and climate change psychology.

  28. Melissa Smith, PhD, helps workplaces embrace AI

    APA Publishing products and resources that support research, education, practice and general wellbeing. Publication & Databases. APA Style; Books; Children's Books; ... PhD, is studying the best ways to help companies and organizations do that as a senior user experience (UX) researcher at Google Workspace, based in Raleigh, North Carolina. ...