Header-SatyaWidya

PROBLEM SOLVING: SIGNIFIKANSI, PENGERTIAN, DAN RAGAMNYA

  • Bambang Suteng Sulasmono Program Studi S1 PPKn - FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan. Signifikansi kecakapan pemecahan masalah itu dapat dilihat baik dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap kecakapan intelektual ini, tingginya peringkat kecakapan itu dalam berbagai taksonomi hasil belajar, maupun dari posisi kecakapan ini dalam taksonomi disain pembelajaran. Terdapat banyak ragam pengertian maupun klasifikasi masalah. Dari segi cara pernyataannya masalah ada yang bersifat kebahasaan (lingustic), dan masalah yang bersifat bukan-kebahasaan (non-linguistic). Dari segi perumusan, cara menjawab dan kemungkinan jawabannya, masalah dapat dibedakan menjadi masalah yang dibatasi dengan baik (well-defined), dan masalah yang dibatasi tidak dengan baik (ill-defined). Ada juga yang membedakan menjadi masalah yang well-structured (distrukturkan dengan baik) dan masalah yang ill-structured (tidak distrukturkan dengan baik). Demikian juga terdapat banyak pendapat tentang proses pemecahan atas berbagai macam masalah yang ada tersebut. Ada yang berpendapat bahwa proses pemecahan atas masalah yang well defined maupun yang ill defined sama, namun ada juga yang berpendapat bahwa proses pemecahan kedua jenis masalah di atas berbeda.

Borich, G.D. 1996. Effective Teaching Methods. Third Edition, NJ: Prentice Hall

Frederiksen, N. 1984. Implications of Cognitive Theory for Instruction in Problem Solving; Review of Educational Research;Vol. 54 (3): 363-407.

Fuchs, L.S. et all. 2003. Explicitly Teaching for Transfer: Effects on Third-Grade Students’ Mathematical Problem Solving; Journal of Educational Psychology; Vol. 95 (2): 293 – 305.

Gagne, R.M. & Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructinal Design. Second Edition; New York: Holt, Rinehart and Winston.

Ge, Xun & Land. S.M., 2004. A Conceptual Framework for Scaffolding Ill-Structured Problem solving Processess Using Question Prompts and Peer Interactions; ETR&D : Vol. 52 (2) pp 5-22.

Greeno, J.G. 1978. Natures of Problem Solving Abilities. Dalam W.K. Estes (ed) Handbook of Learning and Cognitive Processes. Volume 5. Human Information Processing; New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher.

Girl, T.A., Wah, L.K.M., Kang, G.Ng., & Sai, C.L. 2002. New Paradigm for Science Education. A Perspective of Teaching Problem-Solving, Creative Teaching and Primary Science Education; Singapore: Prentice Hall.

Hokanson, B. & Hooper, S. 2004. Level of Teaching: A Taxonomy for Instructional Design. Educational Technology; November-December.

Jonnasen, D.H. & Serrano, J.H. 2002. Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving; ETR&D: Vol. 50 (2) pp 65 – 77.

Kemp. J.E., Morrison, G.R. & Ross, S.M. 1994. Designing Effective Instruction; New York: Maxwell Macmillan International.

Lampert. M, 1990. When the Problem Is Not the Question and the Solution Is Not Answer: Mathematical Knowing and Teaching. American Educational Research Journal; Spring. Vol. 27 (1), pp 29 –63.

Marzano, R.J. et all, 1988. Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction. Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

McLellan, H. 2004. The Case for Case-Based Teaching in Online Classes; Educational Technology: July - August.

Nastasi, B.K., Clements, D.H. & battista, M.T. 1990. Social-Cognitive Interactions, Motivation, and Cognitive Growth in Logo Programming and CAI Problem-Solving Environments. Journal of Educational Psychology; Vol. 82 (1): 150-158.

Palumbo.D.B. 1990. Programming Language/Problem-Solving Research: A Review of Relevant Issue. Review of Educational Research; Spring. Vol. 60 (1), pp 65 –89.

Qin, Z., Johnson, D.W. & Johnson R.T. 1995. Cooperative Versus Competitive Effort and Problem Solving; Review of Educational Research, Vol. 60 (2): 129 –143.

Steinberg, R.J. 1999. Cognitive Psychology. Second Edition. Philadephia: Harcout Brace College Publishers.

pengertian problem solving menurut para ahli

How to Cite

  • Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)

Creative Commons License

Most read articles by the same author(s)

  • Bambang Suteng Sulasmono, PELUANG REVITALISASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA , Satya Widya: Vol. 35 No. 1 (2019)
  • Noventris Ratnawati Radja, Supramono Supramono, Bambang Suteng Sulasmono, PENGARUH KUALITAS LAYANAN ATAS KEPUASAN SISWA DAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS SISWA DI SMK KRISTEN SALATIGA , Satya Widya: Vol. 29 No. 2 (2013)

sidebar_menu

  • Editorial Team
  • Focus and Scope
  • Author Guidelines
  • Publication Ethics
  • Publishing System

Make a Submission

Accreditated.

Terakreditasi Dikti dengan SK B/2493/E5/E5.2.1/2019  

pengertian problem solving menurut para ahli

citation_statistic

pengertian problem solving menurut para ahli

visitor_statistics

pengertian problem solving menurut para ahli

p-ISSN:  ; e-ISSN: 
is licensed under a

More information about the publishing system, Platform and Workflow by OJS/PKP.

Zenius Fellow

Zenius Blog – Tempatmu Menjelajahi Dunia Ilmu Pengetahuan

  • Bongkar Hoaks
  • Lagi Ngetrend
  • Sains & Matematika
  • Bahasa & Linguistik
  • Ilmu Sosial & Budaya
  • Persiapan Masuk Kuliah
  • PAS/PAT SMA
  • UTBK-SBMPTN
  • Tips Belajar

pengertian problem solving menurut para ahli

Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

  • Posted by by Maulia Indriana Ghani
  • Mei 10, 2022

Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!

Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.

Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!

Membuat kopi biasa merupakan kegiatan yang dilakukan secara otomatis tanpa berpikir.

Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.

Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.

Membuat latte art membutuhkan proses berpikir panjang dan problem solving.

Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.

Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.

Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.

Apa Itu Problem Solving?

Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.

Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.

Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran

Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.

Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.

Strategi Problem Solving

Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!

contoh soal problem solving dan pembahasannya tentang roti bakar asin manis.

Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.

Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!

Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.

Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.

Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.

IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look

Gue uraikan satu per satu, ya.

I → Identify Problem

Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.

Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?

Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

D → Define Goal

Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.

Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.

E → Explore Possible Strategies

Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?

Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.

Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.

Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.

A → Anticipate Outcomes and Act

Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?

Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.

L → Look back and Learn

Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.

Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?

Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .

Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

materi bahasa indonesia

Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan

Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !

Contoh Soal 1

Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?

A. Rp2.000.

B. Rp3.000.

C. Rp4.000.

D. Rp6.000.

E. Rp7.000.

Jawab: C. Rp4.000 .

Pembahasan:

Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.

  • Tiga uang = 3U.
  • Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
  • Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
  • Tiga nota = 3N.

Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.

Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.

Opsi A → Rp2.000.

Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.

Opsi B → Rp3.000.

Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.

Opsi C → Rp4.000.

Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.

2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.

1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.

Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.

Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.

Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bus di Indonesia yang sedang melaju ke kanan atau ke kiri.

Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?

Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?

Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!

Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .

Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .

Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA

Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).

Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).

Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

News and Article

pengertian problem solving menurut para ahli

Problem Solving: Pengertian, Tujuan, dan Metode yang Efektif

Problem solving atau pemecahan masalah adalah kemampuan dan proses yang sering ditemui dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan kerja. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang efektif. Kemampuan kritis, kreatif, dan analitis dibutuhkan dalam proses problem solving agar mampu menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Dalam dunia bisnis, kemampuan problem solving menjadi kunci sukses yang perlu dimiliki seorang pemimpin atau karyawan. 

Perusahaan membutuhkan proses pemecahan masalah agar operasional bisnis dapat berjalan lancar serta mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan problem solving sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang kompleks. Kenali lebih lanjut tentang apa itu problem solving , tujuan, metode, serta langkah problem solving yang efektif.

Apa yang Dimaksud dengan Problem Solving?

Pengertian problem solving atau pemecahan masalah artinya proses mencari jalan keluar untuk mengurangi atau menghilangkan hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan. Problem solving bukan hanya sebuah proses, tetapi juga kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dalam memecahkan sebuah masalah. Pada konteks bisnis, sebuah masalah memunculkan jarak antara hasil yang diinginkan dengan hasil yang sudah didapatkan. 

Pemecahan masalah yang efektif membutuhkan kemampuan seperti komunikasi aktif, pemikiran analitik dan kreatif, decision making , hingga kerja sama. Langkah-langkah problem solving mencakup identifikasi masalah, menentukan akar permasalahan, mengevaluasi pilihan solusi dan menentukan solusi terbaik, hingga menerapkan solusi tersebut. Problem solving yang efektif diyakini mampu mengatasi tantangan yang sedang dihadapi.

Apa Tujuan dari Problem Solving?

Tujuan utama dari problem solving adalah mengurangi atau menghapus masalah yang menghambat terwujudnya hasil yang diinginkan. Pendekatan problem solving di dalam organisasi juga penting untuk menangani masalah yang perlu diselesaikan dengan cepat atau tergolong kompleks. Misalnya, seorang pengusaha baru kesulitan meningkatkan kredibilitas bisnis karena alamat bisnisnya yang kurang profesional. Solusi dari proses pemecahan masalah tersebut adalah memilih layanan sewa kantor atau virtual office untuk meningkatkan reputasi bisnisnya

Pemecahan masalah juga berkaitan erat dalam meningkatkan kualitas decision making . Hal ini tidak hanya mendorong efisiensi dan produktivitas perusahaan, tetapi juga membantu pemilihan solusi terbaik berdasarkan data dan analisis akurat. Dengan demikian, perusahaan bisa menghasilkan solusi paling efektif dengan meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.

Metode Apa yang Digunakan dalam Pemecahan Masalah?

Beberapa teknik problem solving digunakan untuk memecahkan berbagai jenis masalah, yaitu:

  • Trial and Error : Teknik ini berfokus pada mencoba berbagai alternatif solusi dalam menghadapi suatu masalah. Solusi dari trial and error bisa tidak berhasil di kesempatan pertama, sehingga solusi yang gagal disingkirkan hingga mencapai solusi terbaik.
  • Analisis SWOT: SWOT terdiri atas strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis SWOT dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan dari tiap solusi dalam problem solving .
  • Analisis 5W: Pendekatan problem solving 5W atau 5 why (mengapa) mempermudah proses identifikasi akar masalah. Artinya, Anda mempertanyakan mengapa masalah ini terjadi sebanyak 5 kali hingga menemukan akar permasalahan tersebut. 
  • Analisis 5W+1H: Metode ini menekankan 6 pertanyaan untuk memecahkan sebuah masalah, yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana).
  • Linear Thinking : Teknik ini adalah pendekatan problem solving terstruktur untuk menangani masalah tertentu. Linear thinking bergantung pada pemikiran logis dan analisis data. Masalah yang cocok dipecahkan dengan linear thinking adalah masalah dengan penyebab yang jelas dan alternatif solusi yang siap dipilih.
  • Diagram Tulang Ikan: Jenis diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dengan membuat struktur analisis tulang ikan berisi kategori faktor penyebab terjadinya masalah. Contoh kategori yang umum adalah faktor orang, proses atau metode, mesin atau alat, bahan, pengukuran, dan lingkungan.

Bagaimana Tahapan Pemecahan Masalah?

Guna membantu pemecahan masalah yang efektif, Anda dapat mengikuti langkah-langkah problem solving berikut ini:

Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam pemecahan masalah   yang efektif adalah mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan serta menentukan akar permasalahan. Pada langkah ini, penting untuk memisahkan fakta dari opini serta mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Anda dapat menggunakan teknik seperti 5W atau 5W+1H untuk melihat akar permasalahan dari hambatan yang dihadapi. Langkah ini akan memandu Anda dalam proses pemecahan masalah   dan menemukan solusi terbaik.

Lakukan Brainstorming

Brainstorming merupakan langkah problem solving kolaboratif dengan mengumpulkan berbagai solusi inovatif untuk memecahkan sebuah masalah. Semua pihak yang terlibat dalam diskusi problem solving dapat menyampaikan ide secara bebas dan terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dalam langkah ini, penting untuk menghasilkan ide atau solusi potensial sebanyak-banyaknya agar lebih banyak alternatif solusi untuk dipilih.

Buat Daftar Alternatif Solusi

Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan semua alternatif solusi yang dimiliki. Pada proses ini, Anda perlu melihat perspektif berbeda pada tiap alternatif solusi yang ada. Solusi yang dimiliki tidak harus memberikan dampak langsung, tetapi memberikan efek pada jangka panjang. Saat menentukan solusi, pertimbangkan juga dampak terhadap masalah serta sumber daya, waktu, dan usaha yang dibutuhkan untuk menerapkan solusi tersebut.

Evaluasi Alternatif Solusi yang Ada

Selanjutnya, persempit alternatif solusi Anda dan lakukan evaluasi terhadap solusi tersebut. Anda dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti misalnya apakah solusi ini sejalan dengan tujuan yang diinginkan, apakah solusi ini realistis dan bisa diterapkan dengan sumber daya yang ada, atau memastikan apakah solusi ini bisa memecahkan masalah tanpa memicu masalah baru. 

Terapkan Solusi dan Lakukan Pemantauan

Setelah menentukan solusi yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi untuk menerapkan solusi tersebut. Penting untuk memastikan semua pihak yang terlibat dalam memahami peran dan tanggung jawab masing-masing di dalam strategi tersebut. Tidak hanya itu, Anda juga perlu memantau apakah solusi berjalan efektif dalam menyelesaikan masalah tersebut. Lakukan penyesuaian atau modifikasi jika diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dari solusi tersebut.

Effist Suite: Tempat Ideal untuk Berdiskusi dan Menyelesaikan Masalah dengan Tim Anda!

Proses berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara efektif adalah salah satu kunci mendukung keberhasilan dalam jangka panjang. Dalam hal ini, Effist Suite Office hadir sebagai solusi ideal bagi Anda yang mencari tempat nyaman untuk memfasilitasi diskusi pemecahan masalah   yang kondusif.

Effist Suite Office menyediakan layanan meeting room   dengan kapasitas yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan meeting Anda, mulai dari ruang kecil untuk diskusi tim hingga ruang besar untuk presentasi atau workshop. Kami juga memastikan meeting Anda berjalan lancar dengan fasilitas lengkap dan memadai, seperti LCD proyektor, peralatan video konferensi, hingga internet berkecepatan tinggi. Kami juga menyediakan berbagai paket meeting yang mencakup makan siang gratis, coffee break , air mineral, catatan, dan permen untuk memastikan kenyamanan dan produktivitas Anda selama pertemuan.

Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan meeting room Effist untuk memfasilitasi meeting Anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi email [email protected] atau kunjungi halaman “ Book Tour ”. 

Editor: Cardila Ladini

Recent Posts

Inovasi Produk: Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis

Inovasi Produk: Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis

30 August 2024

6 Tips Menentukan Model Bisnis yang Tepat

6 Tips Menentukan Model Bisnis yang Tepat

7 Prospek Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan

7 Prospek Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan

23 August 2024

Rikaariyani.com

Rikaariyani.com

Metode problem solving: pengertian, kelebihan dan kekurangan.

Metode Problem Solving: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan - salah satu metode pembelajaran yang perlu dipahami oleh seorang guru adalah metode problem solving . Melalui penggunaan metode problem solving diharapkan peserta didik belajar memecahkan masalah. Metode problem solving dinilai dapat melatih siswa berpikir kreatif saat menghadapi masalah pribadi maupun masalah kelompok. Melalui metode problem solving, peserta didik belajar secara mandiri mengidentifikasi penyebab masalah dan solusi dalam memecahkan masalah.   

Lalu apa saja kelebihan dan kekurang metode problem solving? Simak artikel berikut ini:

pengertian problem solving menurut para ahli

Pengertian Metode Problem Solving Menurut Para Ahli

1. Rahmat  

Menurut Rahmat (2005), problem solving atau pemecahan masalah adalah proses berpikir memahami realitas dalam konteks pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan menghasilkan hal-hal baru (kreativitas).

2. Nana Sudjana

Menurut Nana Sudjana (2010), problem solving atau pemecahan masalah merupakan model yang digunakan untuk mengajarkan konsep dan prinsip kepada peserta didik. Metode problem solving ini menitikberatkan pada aktivitas belajar peserta didik dalam memecahkan masalah, baik individual maupun kelompok. Akivitas peserta didik dimulai dengan mengidentifikasi masalah, kemudian mencari alternatif pemecahan masalah, menilai setiap alternatif pemecahan masalah, dan menarik kesimpulan alternatif yang tepat sebagai jawaban dari masalah tersebut. 

4. Hamzah B. Uno

Menurut Hamzah B. Uno (2014: 13), problem solving adalah proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, menyusun alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

5. Lucenario

Menurut Lucenario dkk yang dikutip oleh Khoiriyah dan Husana (2018:151), problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang untuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Menurut Gagne yang dikutip oleh Made (2016: 52), mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. 

7. Purwanto

Menurut Purwanto, metode problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.

Kelebihan Metode Problem Solving

Metode problem solving memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis

Setiap masalah pasti ada solusi, tetapi tidak semua masalah bisa dipecahkan dengan baik. Setiap orang berbeda-beda dalam menghadapi problema atau masalah. Dalam metode problem solving, peserta didik dituntun atau diarahkan bagaimana memecahkan suatu problem secara logis.

2. Merangsang perkembangan berpikir peserta didik

Metode problem solving (pemecahan masalah) dapat merangsang peserta didik untuk mampu berpikir dengan pola pemikiran yang maju agar ketepatan dalam menyelesaikan problem bisa tercapai.

3. Berpikir dan bertindak kreatif

Peserta didik dituntut untuk logis dalam berpikir sehingga masalah bisa terselesaikan dengan baik. Peserta didik juga dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam memecahkan suatu problem sehingga problem tersebut bisa terselesaikan dengan baik.

4. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan

Selain di tuntut untuk berpikir logis dalam menghadapi masalah, peserta didik juga diberikan arahan dalam menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan dari solusi masalah yang diberikan sehingga siswa mengetahui bagaimana mengevaluasi hasil dari solusi masalah tersebut.

5. Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan

Peserta didik juga diarahkan untuk memiliki skill dalam menyiapkan suatu strategi dalam mengetahui suatu masalah sehingga bisa dievaluasi bagaimana cara penyelesaiannya.

Kekurangan metode problem solving

Adapun kekurangan metode problem solving adalah sebagai berikut:

1. Melibatkan lebih banyak orang

Metode problem solving (pemecahan masalah) ini bukan individualisme saja yang dikaitkan tetapi mengikutsertakan banyak orang untuk menyelesaikan problem yang muncul sehingga lamban terselesaikan.

2. Memerlukan banyak waktu

Selain melibatkan banyak orang, metode problem solving ini juga membutuhkan banyak waktu dalam menyelesaikan suatu masalah. 

*Artikel ini ditulis oleh Muhammad Syahdoe MZ, S.IP (Mahasiswa Pascasarjana UIN STS Jambi.

Baca juga artikel lainnya:

  • Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi  
  • Penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa  

Post a Comment for "Metode Problem Solving: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan"

Menu halaman statis.

  • Privacy Policy

Kompas.com

  • Mode Terang

pengertian problem solving menurut para ahli

  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • EV Leadership
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Relationship
  • Beauty & Grooming
  • Sadar Stunting
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya 

pengertian problem solving menurut para ahli

Kompas.com Skola

Program pintar, pengertian problem solving: aspek, ciri, dan langkah-langkahnya , serafica gischa.

Ilustrasi Problem Solving: Pengertian, Karakteristik,  Aspek, dan Faktornya

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Problem solving termasuk soft skill yang harus dimiliki setiap individu, karena memiliki manfaat ketika sudah bekerja di perusahaan. 

Dilansir dari buku Handbook of Cognitive-Behavioral Therapies (3rd Edition) (2010) oleh D'Zurilla dan Nezu, social problem solving adalah suatu proses di mana individu berusaha menangani stres dalam diri, yang juga dapat berfungsi sebagai mediator dalam menangani stres dan tekanan emosional. 

Adapun jenis permasalahan yang digunakan dalam social problem solving , seperti depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri, penyakit mental yang berat, putus asa, pesimis, rawan kemarahan, penyalahgunaan zat, kriminal, harga diri yang rendah, stres kerja, dan pelecehan seksual.

Baca juga: Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

Aspek kemampuan problem solving  

Menurut Polya dalam bukunya How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method (Second ed) (1973), terdapat empat aspek  kemampuan problem solving , sebagai berikut:

  • Memahami masalah

Pemahaman masalah sangat menentukan kesuksesan dalam menemukan solusi masalah. Pada aspek ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. 

Setiap permasalahan harus dipahami berulang kali dan dipelajari dengan saksama.

  • Membuat rencana pemecahan masalah

Rencana solusi masalah dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Pada proses pemecahan masalah siswa dikondisikan memiliki pengalaman dalam menentukan strategi pemecahan masalah.

  • Melaksanakan rencana pemecahan masalah

Pada saat mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan hati-hati. Diagram, tabel atau urutan dibangun secara saksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. 

Jika muncul ketidak konsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.

  • Melihat (mengecek) kembali

Selama melakukan pengecekan, solusi masalah tetap di pertimbangkan. Harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan.

Baca juga: Mengenal Individu dengan Karakteristik Self Control

Ciri-ciri problem solving  

Metode problem solving memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: 

  • Menyiapkan masalah yang jelas untuk diselesaikan

Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuannya, juga sesuai dengan materi yang disampaikannya. Serta ada dalam kehidupan nyata peserta didik.

  • Merumuskan penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan

Mencari data atau keterangan yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan membaca buku, meneliti, bertanya, atau pengalaman peserta didik sendiri.

  • Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Melakukan pembuktian atau pengecekan dari tiap tahap rencana penyelesaian masalah yang telah dirumuskan. Kemudian menjelaskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar.

  • Memeriksa jawaban yang telah dilakukan dalam penyelesaian masalah

Setelah memeriksa jawaban yang dilakukan dalam penyelesaian masalah, kemudian memberikan penekanan dan menarik kesimpulan atas penyelesaian masalah.

Baca juga: Kegunaan dan Manfaat Self Control dalam kehidupan Sehari-hari

Langkah-langkah kemampuan problem solving  

Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum , yaitu: 

  • Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi
  • Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci
  • Merumuskan hipotesis, merumuskan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenarannya
  • Mengumpulkan dan mengolah data/informasi dengan teknik dan prosedur tertentu
  • Menguji hipotesis berdasarkan data/informasi yang telah dikumpulkan dan diolah
  • Menarik kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis
  • Menerapkan hasil pemecahan masalah situasi baru.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Tag materi IPS kelas 9 pengertian problem solving adalah social problem solving adalah aspek-aspek problem solving ciri-ciri problem solving langkah kemampuan problem solving secara umum

Logo Parapuan

Apa itu Self Efficacy?

pengertian problem solving menurut para ahli

Self Regulated Learning: Indikator, Faktor-Faktor, dan Cara Meningkatkan

pengertian problem solving menurut para ahli

Contoh Dialog Self-Introduction

pengertian problem solving menurut para ahli

Apa yang Dimaksud dengan Power-on Self Test (POST)

pengertian problem solving menurut para ahli

Pengertian Self Regulated Learning (Pembelajaran Mandiri) Menurut Ahli

pengertian problem solving menurut para ahli

Terkini Lainnya

4 Kegunaan Sejarah 

4 Kegunaan Sejarah 

Kalimat Berita dan Definisi diakhiri dengan Tanda Titik, Berikut Penjelasannya

Kalimat Berita dan Definisi diakhiri dengan Tanda Titik, Berikut Penjelasannya

Dampak Kolonialisme dalam Bidang Budaya 

Dampak Kolonialisme dalam Bidang Budaya 

Apakah Mirage dan Fatamorgana itu Sama? 

Apakah Mirage dan Fatamorgana itu Sama? 

13 Hal yang Terjadi Jika Generasi Muda Minim Literasi Digital

13 Hal yang Terjadi Jika Generasi Muda Minim Literasi Digital

Jawaban dari Soal 'Lensa Mata Memfokuskan Cahaya'

Jawaban dari Soal "Lensa Mata Memfokuskan Cahaya"

30 Contoh Kalimat yang Menggunakan Tanda Petik Tunggal

30 Contoh Kalimat yang Menggunakan Tanda Petik Tunggal

20 Sikap yang Harus Ditunjukkan Agar Terhindar dari Perilaku Dusta

20 Sikap yang Harus Ditunjukkan Agar Terhindar dari Perilaku Dusta

Jawaban dari Soal 'Darah Kaya Oksigen Dialirkan ke Seluruh Tubuh'

Jawaban dari Soal "Darah Kaya Oksigen Dialirkan ke Seluruh Tubuh"

Jawaban dari Soal 'Pangan yang Aman adalah'

Jawaban dari Soal "Pangan yang Aman adalah"

Kepanjangan dari Jalan Tol dan Manfaat Manajemennya 

Kepanjangan dari Jalan Tol dan Manfaat Manajemennya 

Mengenal Perforasi, Lubang-lubang Kecil di Prangko 

Mengenal Perforasi, Lubang-lubang Kecil di Prangko 

Alasan Definisi Sejarah Berbeda-beda Menurut Ahli 

Alasan Definisi Sejarah Berbeda-beda Menurut Ahli 

Pengertian Metode Sejarah dan Tahapannya 

Pengertian Metode Sejarah dan Tahapannya 

50 Slogan dengan Tema Makanan Sehat

50 Slogan dengan Tema Makanan Sehat

Jokowi buka opsi reshuffle usai dua menteri mundur, pengamat: siapa pun penggantinya, tak akan signifikan, malaysia akhirnya temukan penyebab trotoar di kuala lumpur ambles dan "telan" turis india, ketika rano karno sentil soal tamu yang datang tanpa permisi, paus fransiskus cium tangan imam besar istiqlal, uskup agung: belum pernah lihat gestur bersahabat sedalam itu, kesan jay idzes jadi kapten timnas indonesia, now trending.

Bos AirAsia Bongkar Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat di RI

Bos AirAsia Bongkar Penyebab Mahalnya Tiket Pesawat di RI

Uskup Agung Jakarta: Paus Fransiskus Tersentuh Sambutan Presiden Jokowi di GBK

Uskup Agung Jakarta: Paus Fransiskus Tersentuh Sambutan Presiden Jokowi di GBK

Timnas Indonesia Solid Bertahan, Ujian Australia yang 'Mabuk Berat'

Timnas Indonesia Solid Bertahan, Ujian Australia yang "Mabuk Berat"

Jokowi Buka Opsi Reshuffle Usai Dua Menteri Mundur, Pengamat: Siapa Pun Penggantinya, Tak Akan Signifikan

Mungkin Anda melewatkan ini

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Pasangiklan.com
  • GridOto.com
  • BolaSport.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

pengertian problem solving menurut para ahli

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform

logo-Kompas.com

Universitas Psikologi

Universitas Psikologi

  • Biopsikologi
  • Ilmu Psikologi
  • Info Psikologi
  • Komunikasi Massa
  • Komunikasi Multimedia
  • Komunikasi Organisasi
  • Metode Observasi
  • Metode Penelitian Kualitatif
  • Metode Penelitian Kuantitatif
  • Metode Psikologi
  • Metode Wawancara
  • Psikologi Abnormal
  • Psikologi Agama
  • Psikologi Anak
  • Psikologi Eksperimen
  • Psikologi Emosi
  • Psikologi Industri dan Organisasi
  • Psikologi Kepemimpinan
  • Psikologi Kepribadian
  • Psikologi Kesehatan
  • Psikologi Klinis
  • Psikologi Kognitif
  • Psikologi Komunikasi
  • Psikologi Konseling
  • Psikologi Konstitusi
  • Psikologi Pendidikan
  • Psikologi Perkembangan
  • Psikologi Sosial
  • Psikologi Tanggap Bencana
  • Psikologi Umum
  • Psikopatologi
  • Psikotes Gambar
  • Statistika Psikologi
  • Tes Bakat dan Minat
  • Tes Inteligensi
  • Tes Inventori
  • Tes Psikologi
  • Tes Rorschach
  • Tips Psikologi

Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah Implementasinya

Universitas Psikologi

Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Baca juga: Komunikasi Efektif dan Faktor-faktornya

Langkah-langkah Pemecahan Masalah

A. identifikasi masalah, b. mendefinisikan masalah, c. perumusan strategi, d. ekplorasi berbagai kemungkinan alternatif, e. aksi atau tindakan, f. lihat efek-efeknya.

Universitas Psikologi

Posting Komentar

  • DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • AC Ventures
  • Financial Aggregation Platform
  • Indonesia's B2B Tech Report 2024
  • Flash Coffee

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem Solving pada Rubik / unsplash

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

RELATED COVERAGE

Discovery/Shift Report: Indonesian Startup Ecosystem Shows Resilience in Q1 2024

Report: Unlocking Opportunities in Indonesia’s B2B Tech

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

28 November 2023

24 November 2023

1 June 2023

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

Problem Solving: Definisi, Tahapan dan Cara Meningkatkannya

Devi lianovanda.

July 15, 2024 • 5 minutes read

problem solving

Problem solving penting untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Yuk, ketahui tahapan problem solving dan cara meningkatkan skill ini!

Pernahkah kamu mendengar tentang kemampuan memecahkan masalah atau problem solving? Skill ini sangat dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya di dunia kerja tapi juga dalam lingkungan sekolah, perkuliahan, dan kehidupan sehari-hari. Problem solving skills membantu kita menghadapi berbagai masalah, baik yang sederhana maupun kompleks, dengan efektif. Apa sebenarnya kemampuan problem solving itu? Yuk, simak penjelasan berikut dan contohnya!

Apa Itu Problem Solving? 

Secara harfiah, problem solving artinya memecahkan masalah. Kemampuan problem solving adalah keterampilan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisisnya, dan menemukan solusi yang efektif. Untuk menemukan solusi yang tepat, kita perlu memahami masalah tersebut, mengumpulkan informasi, mengevaluasi berbagai pilihan solusi, dan kemudian mengambil keputusan serta melaksanakan solusi tersebut.

Contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa menyelesaikan konflik dengan teman atau mengatur waktu agar semua tugas bisa diselesaikan tepat waktu. 

Dengan mengembangkan kemampuan problem solving, kita bisa lebih mudah menghadapi berbagai situasi dan membuat keputusan yang lebih baik. Jadi, penting untuk terus melatih dan meningkatkan keterampilan ini dalam setiap aspek kehidupan kita, ya!

Baca juga: Mengenal 6 Emosi Dasar Manusia, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Manfaat Problem Solving Skills

Kemampuan problem solving memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 

  • Memudahkan dalam menyelesaikan masalah secara efektif;
  • Melatih berpikir kritis dan meningkatkan daya analisis;
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mencari solusi yang efektif;
  • Meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan baru;
  • Meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam tim untuk menyelesaikan masalah dengan keahlian masing-masing;
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Tahapan Problem Solving

Menghadapi masalah memerlukan pendekatan dan langkah yang teratur. Berikut adalah enam tahap dasar yang bisa kamu ikuti: 

1. Identifikasi Masalahnya

Pertama, pahami dengan jelas masalah yang dihadapi agar solusi yang dicari tepat sasaran.

2. Lakukan Research 

Setelah memahami masalah, kumpulkan informasi dan pelajari penyebab masalah. Tanyakan kepada orang yang terlibat atau pelajari masalah serupa yang pernah terjadi.

3. Lihat Alternatif Solusi

Setelah riset, pikirkan berbagai solusi. Gunakan kreativitas dan brainstorming untuk menghasilkan beberapa solusi, termasuk alternatif jika solusi pertama gagal.

4. Buat Keputusan 

Evaluasi alternatif solusi yang ada dan pilih yang terbaik. Pertimbangkan manfaat dan risikonya. Jika bekerja dalam tim, buat keputusan bersama untuk mencapai kesepakatan.

5. Laksanakan Keputusan Tersebut

Implementasikan solusi yang dipilih dengan rencana yang matang.

6. Tunggu Hasilnya 

Amati dan evaluasi hasil dari solusi yang sudah dijalankan. Jika masalah belum teratasi, coba solusi alternatif lainnya.

Baca juga: 16 Tipe Kepribadian MBTI dan Jurusan Kuliah yang Cocok

Metode Problem Solving

Ada sangat banyak metode problem solving, namun berikut adalah 3 metode yang paling umum digunakan. Yuk, simak penjelasannya: 

1. Six Thinking Hats

Pernah dengar six thinking hats? Ini merupakan cara lama yang bagus untuk mengidentifikasi masalah. Metode ini membantu kita memikirkan sebuah masalah dari berbagai sudut pandang. 

six thinking hats

(Sumber: chanty.com)

Setiap warna topi mewakili cara berpikir yang berbeda, misalnya fokus pada fakta & data, mencari solusi kreatif, menilai sisi positif sebuah solusi, atau melihat sisi negatif dari sebuah solusi. Metode six thinking hats membantu tim mengatasi saat berdiskusi dan mempertimbangkan semua hal penting untuk memecahkan masalah yang kompleks. 

2. The 5 Whys

Metode 5 whys adalah cara sederhana untuk mencari akar masalah dengan bertanya ‘why’ atau ‘mengapa’ secara berulang. Contoh sederhana: lampu mobil mati. 

  • Mengapa lampu mobil mati? Karena bohlamnya putus. 
  • Mengapa bohlamnya putus? Karena sudah tua. 
  • Mengapa belum diganti? Karena tidak pernah dicek ke bengkel. 
  • Mengapa tidak pernah dicek ke bengkel? Karena tidak ada jadwal perawatan mobil. 
  • Mengapa tidak ada jadwal perawatan mobil? Karena kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan mobil. 

Dengan terus bertanya ‘mengapa’, akhirnya kita menemukan akar masalahnya yaitu kurang perhatian terhadap pemeliharaan mobil. Setelah mengetahui hal ini, kita bisa mencegah masalah serupa dengan melakukan pemeriksaan rutin mobil ke bengkel.

Cara ini bisa kamu terapkan ke berbagai masalah untuk menemukan akar penyebabnya dan menghindari terjadinya masalah yang berulang. 

3. Brainstorming 

Brainstorming adalah cara untuk mengumpulkan banyak ide secara spontan dari tim atau kelompok untuk menemukan solusi. Setiap orang memberikan ide tanpa penilaian. Ide-ide yang beragam ini kemudian dieksplorasi lebih lanjut untuk menemukan solusi terbaik. Setelah brainstorming, ide-ide dievaluasi untuk dipilih yang paling cocok. Ini membantu mendapatkan berbagai sudut pandang dan ide kreatif yang mungkin tidak terpikir sebelumnya.

Baca juga: Skill yang Harus Kamu Kuasai Sebelum Memulai Karir

Cara Mengasah Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan salah satu soft skill yang penting untuk dikuasai setiap orang. Sama seperti kemampuan lainnya, kamu juga bisa mengasah keahlian memecahkan masalah. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Mendengarkan dengan Aktif

Mendengarkan secara aktif artinya kamu benar-benar fokus pada hal yang dikatakan orang lain, tanpa memikirkan hal-hal lain di pikiranmu atau perasaanmu sendiri. Hal ini sangat penting untuk memahami masalah dengan lebih baik sebelum mencari solusi yang tepat. 

2. Latihan Memecahkan Masalah 

Kemampuan memecahkan masalah seperti skill lainnya, bisa ditingkatkan dengan sering latihan. Kamu bisa coba menyelesaikan masalah kecil setiap hari untuk melatih otakmu berpikir dengan analitis dan kreatif. Misalnya, mencoba memecahkan teka-teki atau soal matematika yang kamu temui sehari-hari.

3. Belajar dari Orang Lain 

Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah dengan melihat bagaimana orang lain menyelesaikan masalah. Kamu bisa memperhatikan bagaimana teman atau orang lain menghadapi tantangan yang sama dan belajar dari cara mereka menangani masalah tersebut.

Nah, sekarang kamu sudah tahu banyak tentang kemampuan problem solving dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini bisa ditingkatkan, seiring kamu menghadapi masalah, kamu akan menemukan solusi yang tepat! 

Psst, dengan melatih kemampuan problem solving, kamu juga bisa loh seperti para peserta Clash of Champions! Jangan ketinggalan episode nya dan dukung terus Champion favoritmu ya! Ikuti terus tayangan Clash of Champions episode berikutnya, di aplikasi  Ruangguru   dan Official YouTube Ruangguru!

clash of champions ruangguru

MasterClass. 2021. ‘How to Develop Problem Solving Skills: 4 Tips’ [daring]. Tautan: https://www.masterclass.com/articles/how-to-develop-problem-solving-skills#6BEBRpamom4pEjG5LQLFR2

Indeed. 2024. ‘What Are Problem Solving Skills? Definitions and Examples’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/problem-solving-skills

Chanty.com. 2023. ‘Art of Problem Solving: 11 Brilliant Problem Solving Methods and Techniques Nobody Taught You’ [daring]. Tautan: https://www.chanty.com/blog/problem-solving-techniques/

(Diakses: 15 Juli 2024)

pengertian problem solving menurut para ahli

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

pengertian problem solving menurut para ahli

Diplomat: Pengertian, Tugas, Fungsi, Gelar, dan Gajinya

pengertian problem solving menurut para ahli

18 Contoh Teks Editorial Singkat dan Strukturnya, Yuk Baca!

pengertian problem solving menurut para ahli

Soal & Pembahasan PTS Kelas 12 IPS Semester Ganjil 2024

pengertian problem solving menurut para ahli

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

pengertian problem solving menurut para ahli

Daftar Isi ⇅ show

Pengertian model pembelajaran problem solving.

Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017, hlm. 135) bahwa metode problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Mengapa? Karena dengan mengetahui cara menyelesaikan masalahnya, pembelajaran akan merekat jauh lebih dalam dan tidak mudah untuk dilupakan. Dampaknya hampir sama dengan pembelajaran kontekstual, karena pada akhirnya masalah adalah hal sehari-hari yang akan ditemui oleh siswa. Pemecahan masalah merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada abad-21 .

Sementara itu Purwanto (dalam Chotimah & Fathurrohman, 2018, hlm. 280-281) berpendapat bahwa model problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.

Model ini sering disebut sebagai metode pula karena boleh dibilang merupakan salah satu penerapan problem based learning (PBL) yang sudah memiliki langkah-langkah konkret. Namun di balik itu, metode ini juga cukup dinamis untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan keadaan siswa atau sekolah. Oleh karena sifatnya yang dinamis, terdapat berbagai turunan dari model ini, misalnya model pembelajaran creative problem solving             .

Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm. 273) model pembelajaran problem solving merupakan salah satu dasar teoretis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya. Artinya akan terdapat beberapa tipe atau setting yang dapat dinaunginya.

Model problem solving adalah sebuah metode pembelajaran yang mengharuskan siswa berperan aktif dan mampu berpikir. Karena dalam problem solving siswa diharuskan mampu menganalisis materi mulai dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving adalah model yang memusatkan pembelajaran pada pemecahan masalah sehingga siswa dapat memperkuat daya nalar dengan menyusun cara, strategi, atau teknik baru untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Lalu seperti apa prosedur, sintaks, atau langkah-langkah dari model ini? Berikut adalah penjelasannya.

Sintaks Pembelajaran Problem Solving

Terdapat sintaks atau acuan dasar dari seluruh fase yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) sintaks model pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap sebagai berikut.

  • Merumuskan masalah Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
  • Menelaah masalah Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah diperlukan agar peserta didik dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan pembuktian hipotesis) Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun data serta menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel.
  • Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
  • Menentukan pilihan penyelesaian Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif penyelesaian serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

Langkah Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

Terdapat langkah-langkah konkret yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving menurut Sani (2019, hlm. 243) adalah sebagai berikut.

  • Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya.
  • Pendidik (guru) menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
  • Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
  • Siswa atau peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan.
  • Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru.

Tujuan Model Problem Solving

Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya difokuskan dalam upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Justru bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat tersebut adalah fokusnya. Dengan kata lain, model pembelajaran ini mengutamakan peningkatan keterampilan untuk menggunakan pengetahuan sebagiamana nantinya akan digunakan pada dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.

Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dapat dikatakan telah telah menguasai pelajaran dengan baik. Bersinggungan dengan hal tersebut, menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 282) tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
  • Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi peserta didik.
  • Potensi intelektual peserta didik meningkat.
  • Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Problem Solving

Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Salah satunya yakni model pembelajaran problem solving yang tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan pula. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari model ini.

Secara umum salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah meningkatnya daya kritis siswa dalam pembelajaran. Selain itu, menurut Shoimin (2017, hlm. 137-138) kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Membuat peserta didik lebih menghayati pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari.
  • Melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
  • Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
  • Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya dari semenjak sekolah (sebelum memasuki kehidupan nyata).
  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Membuat peserta didik berpikir dan bertindak kreatif.
  • Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat.
  • Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Sementara itu, menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) keunggulan dari metode problem solving adalah sebagai berikut.

  • Merupakan teknik pembelajaran yang cukup bagus agar siswa lebih memahami isi pelajaran.
  • Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
  • Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
  • Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
  • Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) kelemahan dari metode problem solving adalah sebagai berikut ini.

  • Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
  • Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin dipelajari.
  • Chotimah, C., & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dari Teori, Metode, Model, Media, Hingga Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  • Huda, Miftahul. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.
  • Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Artikel Terkait

Join the conversation.

Terima kasih, sangat membantu bagi saya, semakin mengerti model pembelajaran problem solving.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Leave a comment

New Logo MyRobin

  • Beranda   ›   Untuk Pekerja

Problem Solving: Definisi dan 3 Prosesnya

  • Habib Hidayat
  • November 25, 2022

problem solving di dunia kerja

Kita sebagai jobseekers pasti sudah tidak asing dengan kata yang satu ini. Saking terbiasanya kata ini kerap menjadi kriteria dasar para HRD dari perusahaan tertentu dalam menjadi kandidat untuk karyawan mereka di jabatan tertentu.

Benar, namanya adalah “problem solving” atau mudahnya adalah orang yang dapat memecahkan masalah dalam berbagai level. 

Agar lebih paham mengenai problem solving, mari kita ulas satu per satu. 

Pengertian Problem Solving

Jika dilihat dari kacamata etimologis, “problem solving” berasal dari dua frasa bahasa inggris, yaitu problem artinya masalah, solving berasal dari kata solve yang berarti memecahkan atau menyelesaikan. 

Kalau digabungkan memiliki makna yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Orang dengan kemampuan dapat menyelesaikan masalah biasanya mereka memiliki ciri tidak terlalu gegabah. 

Mengingat mereka akan berpikir terlebih dahulu sebab akibat, baik buruk, dan sebagainya yang kiranya dapat membantu memecahkan masalah dengan tepat. 

Perlu diingat juga, memecahkan masalah ini bukan hanya sekedar memecahkan masalah saja, tapi juga bisa mengatasi dengan solusi yang tepat sesuai sasaran yang dibidik. 

Tapi, bagaimana ya menurut para ahli mengenai hal ini?

Nurul Ramadhani Makarao

Menurut pendapat beliau problem solving adalah suatu kemampuan pemecahan masalah yang lebih menitikberatkan pada pemikiran secara logis, tepat, dan rasional serta analitis, sehingga menimbulkan kesimpulan / keyakinan yang tepat pula. 

Syaiful Bahri Djamarah

Berbeda lagi dengan beliau yang berpendapat bahwa problem solving tidak hanya suatu metode mengajar, namun lebih kepada metode berfikir. 

Dimana untuk memecahkan masalah memiliki beragam metode. Dimulai dari pengambilan data sampai kepada penarikan suatu kesimpulan. 

Utomo Dananjaya

Beliau mengatakan bahwa problem solving adalah suatu metode yang mengajarkan untuk memecahkan masalah melalui pemberian penekanan pada penyelesaian masalah yang ditemui secara ilmiah. 

Dari beberapa pengertian tadi bisa kita simpulkan bahwa problem solving merupakan suatu metode penyelesaian masalah yang runtut dan bisa menggunakan bermacam cara. 

Namun perlu ditegaskan bahwa nantinya pemecahan masalah tersebut bisa diterima oleh akal manusia (rasional, logis, analitis, dll). 

Proses Problem Solving

Untuk Anda yang ingin mengasah kemampuan problem solving dengan benar, ada baiknya Anda mulai menguasai beberapa proses berikut. 

Dimana dengan memperdalam proses problem solving Anda dapat mempraktekkannya di kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan dapat terbiasa dengan pola tersebut. 

Jadi, apa saja proses dari problem solving?

Analisis Situasi

Pertama ada menganalisis situasi dari permasalahan yang ada. Dimana Anda perlu memahami dengan baik bagaimana situasi dari masalah yang timbul. Dengan begitu Anda bisa mencari tahu dengan baik bagaimana metode yang baik untuk mengatasi masalah yang di depan mata. 

Buat Daftar Solusi

Setelah menganalisa situasi, mulai mencari tahu penyebab dan solusi yang tepat seperti apa.

Untuk mencari solusi yang tepat, buatlah seperti daftar yang dapat kamu pilih. Untuk mendapatkan daftar solusi, perlu adanya pemikiran yang kritis serta kreatif.

Pilih Solusi Terbaik

Karena dalam pemecahan masalah tidak boleh sembarangan asal pilih, maka ada baiknya saat akan memutuskan pilihan Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan rekan Anda, atau sahabat, dan sebagainya.

Dengan begitu kamu bisa mendapatkan lebih banyak perspektif untuk memutuskan mana yang terbaik.  

Metode Problem Solving

Nah, dalam problem solving ini ada beberapa metode yang bisa dijadikan jalan untuk kamu bisa menyelesaikan masalah dengan tepat dan pastinya sesuai dengan yang dibidik. 

Beberapa metode diantaranya: 

Brainstorming

Atau lebih mudahnya adalah berpikir kreatif mencari metode permasalahan yang sedang dialami.

Biasanya dalam proses ini kita akan membutuhkan banyak data agar dapat berfikir kreatif untuk mulai merancang cara menyelesaikan masalah yang ada di depan mata. 

Think Hat Atau Berlatih Mencari Solusi Masalah dalam Berbagai Perspektif

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa problem solving memiliki beragam metode pemecahan masalah yang dapat digunakan.

Hal ini juga yang akhirnya mengundang berbagai perspektif atau pandangan yang dapat dicoba untuk menyelesaikannya.

Pertajam 5 W + 1 H

Metode ini pasti sudah tidak asing. Di sekolah menengah metode pemecahan masalah seperti ini sudah harus bisa dikuasai dengan baik. Pun dengan dunia kerja. Walau terlihatnya sepele, metode ini juga dapat memunculkan berbagai fakta menarik, pendapat dari berbagai sudut pandang yang bisa dijadikan referensi pemecahan masalah.

Lightning Decision Jam

Untuk metode ini bisa Anda lakukan dengan rekan kerja, teman, atau sahabat yang bisa Anda ajak kerja sama untuk mengasah kemampuan problem solving .

Dengan cara Anda dan rekan Anda mulai menulis berbagai tantangan yang dihadapi, kekhawatiran, dan sebagainya.

Kemudian Anda dan rekan Anda mulai memilih masalah mana yang bisa diselesaikan.

Hal ini bertujuan agar mendapatkan pendapat dari berbagai sisi dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Dengan begitu Anda dan rekan Anda bisa lebih fokus dan tepat untuk memilih keputusan mana yang tepat. 

Kemampuan yang Dibutuhkan  

Jika sudah mengatakan metode, di dalamnya pasti ada suatu kemampuan, di mana seseorang bisa menggunakan metode tersebut sebagai caranya memecahkan masalah. 

Jadi, kemampuan apa ya yang perlu dimiliki oleh kita para job seekers saat akan masuk kerja, tapi harus punya skill problem solving?

Berpikir Kreatif

Kemampuan ini seperti sudah otomatis di era sekarang. Apalagi persaingan sudah semakin ketat, perlu adanya pemecahan masalah yang kreatif  dengan menemukan ide-ide yang fresh agar bisa keluar dari masalah yang dihadapi.

Berpikir Kritis

Kreatif tapi tidak kritis sama saja “bohong”. Karena dari berpikir kreatif, pasti ada berpikir kritis terlebih dahulu.

Mengkritisi apa yang terjadi, mencari tahu bagaimana sebab akibatnya, barulah mencari solusi dengan berpikir kreatif. 

Kemampuan Analisa

Lalu ada kemampuan analisis yang baik juga perlu kamu kuasai dalam membangun skill problem solving .

Hal ini bertujuan agar kamu bisa mendapatkan data-data dan fakta yang lebih vald, serta sudut pandang yang berbeda-beda pula. 

Mampu Memutuskan Dengan Baik

Terakhir ada mampu memutuskan pemecahan masalah dengan baik. Tidak boleh “terserah” apalagi bersikap plin-plan.

Makanya sangat dianjurkan untuk berpikir lebih matang dalam memecahkan masalah dengan cara berdiskusi dengan rekan kerja, teman, sahabat, atau bahkan anggota keluarga agar tidak gegabah nantinya. 

Contoh Problem Solving di Kehidupan Sehari-hari

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakan kemampuan problem solving untuk memecahkan berbagai situasi yang harus membutuhkan pemecahan masalah dengan cepat. 

Tapi karena saking panik dan stress mencari jalan keluar, hal tersebut menjadi penyebab kita menjadi tidak menyadari bahwa diri kita sedang menggunakan kemampuan tersebut. 

Jadi, apa saja contoh problem solving yang kerap digunakan dalam berbagai masalah di kehidupan sehari-hari? 

Menyetel Lagu Agar Tidak Bosan Saat Macet

Karena kita tahu betul bahwa kemacetan di jalan pasti tidak bisa dihindarkan untuk kita yang tinggal di kota besar.

Dan kadang situasi tersebut sering membuat naik darah hanya karena masalah sepele. Dan tidak sedikit dari kita yang lebih baik menyetel lagu di smartphone menggunakan headset sebagai cara untuk meredam amarah saat macet, dan bisa lebih santai. 

Membuat List Kegiatan Untuk Lebih Teratur

Mulai dari menggolongkan mana yang menjadi primer, sekunder serta tersier. Sehingga kegiatan yang awalnya berantakan menjadi lebih teratur.

Karena kita sudah tahu bagaimana situasi dan solusinya seperti apa. 

Itulah beberapa pembahasan tentang problem solving , semoga dapat menjadi referensi ya. Dan jangan lupa untuk kunjungi App MyRobin untuk mendapatkan berbagai prospek jenjang karir dengan beragam lowongan kerja.

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

5+ Kemampuan Manajemen Front Office dan Cara Meningkatkannya

Istilah front office seringkali dikaitkan pada pekerjaan yang terletak di

Wajib Tahu! Begini Cara Melatih EQ (Emotional Quotient)

Saat ini, EQ atau Emotional Quotient memiliki prioritas yang sangat

Ingin Mendapatkan Penghasilan? Ini Dia 10 Rekomendasi Pekerjaan Untuk Ibu Rumah Tangga

Ketika sudah menikah pilihan untuk menjadi ibu rumah tangga mungkin

Surat Keterangan Sehat: Syarat, Contoh, dan Kisaran Biaya yang Dibutuhkan

Setiap perusahaan ingin mempekerjakan karyawan yang sehat jasmani dan rohani,

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cepat kerja, banyak untungnya pula!

id_ID

Wislah.com - Pusat Referensi Pilihan

6 Pengertian Metode Problem Solving, Tujuan, Manfaat, Langkah (Sintaks), Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving

Gravatar Image

Metode Problem Solving Adalah | Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving Menurut Para Ahli | Tujuan Metode Problem Solving | Manfaat Metode Problem Solving | Langkah (Sintaks) | Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving |

Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian metode pembelajaran problem solving menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber:

  • Menurut W.Gulo, Metode Problem Solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
  • Menurut Abdul Majid, Metode Problem Solving merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah.
  • Menurut Utomo Dananjaya, Metode Problem Solving yaitu upaya peningkatan hasil melalui proses secara ilmiah untuk menilai, menganalisis, dan memahami keberhasilan.
  • Menurut Adang Heriawan, dkk., metode pemecahan masalah (problem solving) adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan / jawaban oleh siswa.
  • Menurut N Sudirman, metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabanya oleh siswa.
  • Menurut Suprijono, metode problem solving adalah suatu pembelajaran di mana peserta didik didorong belajar aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip baru.

Tujuan Metode Problem Solving

Berikut adalah beberapa tujuan metode problem solving dan penjelasannya.

  • Menurut Tayar Yusuf dkk, tujuan dari metode problem solving adalah agar anak terbiasa berlatih menghadapi masalah, sebagai calon pemimpin ia berkemampuan tinggi dan siap mental menghadapi dan memecahkan berbagai masalah.
  • Menurut Muhibbin Syah, menuturkan tujuan belajar memecahkan masalah ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insght sangat diperlukan dalam hal ini, hampir semua bidang studi dapat dijadikan sarana belajar pemecahan masalah.
  • Menurut Jacobsen , Metode Problem Solving memiliki dua tujuan, yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendeknya adalah agar siswa mampu memecahkan masalah dan mampu memahami konten yang ada di balik masalah tersebut. Tujuan jangka panjangnya adalah agar siswa memahami proses pemecahan masalah dan berkembang sebagai pembelajaran self-directed.
  • Menurut W. Gulo, Tujuan utama dari penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) adalah: 1) Mengembangkan kemampuan berfikir, terutama didalam mencari sebab-akibat dan tujuan suatu masalah. Metode ini melatih peserta didik dalam cara-cara mendekati dan cara-cara mengambil langkahlangkah apabila akan memecahkan suatu masalah. 2) Memberikan kepada peserta didik pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi keperluan hidup sehari-hari. Metode ini memberikan dasar-dasar pengalaman yang praktis mengenai bagaimana cara-cara memecahkan masalah dan kecakapan ini dapat diterapkan bagi keperluan menghadapi masalah-masalah lainnya didalam masyarakat.

Manfaat Metode Problem Solving

Berikut adalah beberapa manfaat metode problem solving dan penjelasannya:

  • Merupakan suatu cara belajar siswa aktif.
  • Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan.
  • Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betulbetul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain.
  • Anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Metode ini akan meningkatkan potensi intelektual siswa. Melalui metode ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan hal-hal yang saling berhubungan melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
  • Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh kepuasan intelektual, yang datang dari diri siswa sendiri yang merupakan suatu hadiah intrinsik
  • Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai secara efektif melalui proses melakukan penemuan.

Langkah Langkah (Sintaks) Metode Problem Solving

Berikut adalah beberapa langkah (sintaks) metode problem solving dan penjelasannya.

Menurut Jhon Dewey pada pokoknya langkahlangkah yang harus dicapai dalam memecahkan masalah sebagai berikut:

  • Menyadari adanya masalah yaitu problem kesulitan, sesuatu yang menimbulkan tanda tanya dalam pikiran yang biasanya hadapi sehingga kita merasa bimbang.
  • Memahami hakekat masalah yang jelas yang berarti ketegasan dan kejelasan rumusan problem merupakan syarat untuk memecahkan masalah secara efesien.
  • Mengajukan hipotesis yaitu dugaan mengenai jawaban suatu masalah, tanpa bukti yang nyata. Walaupun masalah itu belum jelas jawabannya. Setelah memiliki hipotesis, barulah mencari bukti-bukti, apakah hipotesis itu benar atau tidak.
  • Mengumpulkan data yaitu untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis. Data ini diperoleh dari buku-buku, wawancara, angket, eksperimen, dan penyelidikan.
  • Analisis dan sintesis data yaitu bahan yang dikumpulkan harus ditinjau dan dianalisa secara kritis dan melihat hubungannya dan pemecahan masalahnya.
  • Mengambil kesimpulan yaitu berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisa secara kritis dapat diuji kebenaran hipotesis.
  • Mencoba dan menerapkan kesimpulan yaitu kebenaran kesimpulan bukan hanya berupa hasil pemikiran, melainkan harus pula dibuktikan kebenarannya di dalam perbuatan.
  • Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah yaitu akhirnya peninjauan kembali keseluruhan proses berpikir dari awal sampai akhir. Evaluasi jalnnya metode pemecahan masalah melalui diskusi dapat menambah kesanggupan anak-anak memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah Langkah-langkah metode pembelajaran problem solving menurut Majid:

  • Menyiapkan isu/masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan tarif kemampuannya juga sesuai materi yang disampaikan dan kehidupan rill siswa/keseharian.
  • Menuliskan tujuan/kompetinsi yang hendak dicapai.
  • Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, dll.
  • Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dalam langkah ini, siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban tersebut, tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi.
  • Tugas, diskusi, dan lain-lain
  • Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tersebut

Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan metode problem solving dan penjelasannya.

Kelebihan Metode Problem Solving

  • Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehadupan, khususnya dengan dunia kerja.
  • Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan dalam keluarga, masyarakat, dan bekerja, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
  • Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan

Kekurangan Metode Problem Solving

  • Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
  • Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pembelajaran lain.
  • Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa

Related posts

CPNS 2024

LENGKAP, Materi SKD CPNS 2024 (TWK, TIU, dan TKP)

Jawaban Post Test Modul 1.4 Guru Penggerak (Lengkap)

Jawaban Post Test Modul 1.4 Guru Penggerak (Lengkap)

2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak

2 Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 5 Guru Penggerak

2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 4 guru penggerak

2 Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 4 Guru Penggerak

2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 3 guru penggerak

2 Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 3 Guru Penggerak

Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 2 guru penggerak

3 Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 2 Guru Penggerak

Wislah.com - Pusat Referensi Pilihan

  • GOOGLE NEWS
  • TANYA WISLAH

Open Menu

Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

Hallo sahabat tambahpinter! Bagaimana nih keadaannya? Semoga sehat-sehat ya! Karena kita semua masih melakukan sebagian aktivitas dirumah, tentunya tidak heran jika kita mungkin merasa bosan.

Agar readers tambahpinter tidak bosan dirumah, kali ini kita akan membahas mengenai problem solving yang sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hidup tidaklah mungkin terhindar dari masalah, untuk itu sangat penting membaca artikel ini ya, readers! Yuk, dibaca!

  • 1 Pengertian Problem Solving
  • 2.1 1. Menemukan dan Membingkai Masalah
  • 2.2 2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah
  • 2.3 3. Evaluasi Solusi
  • 2.4 4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya
  • 3.1 Kemampuan Mengingat Masalah
  • 3.2 Kemampuan Memaknai Masalah
  • 3.3 Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan
  • 3.4 Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang
  • 3.5 Kemampuan Metakognitif
  • 4.1 Analisis Masalah
  • 4.2 Working Backward (Bekerja Mundur)
  • 4.3 Pemikiran Analogis
  • 5 Metode Problem Solving
  • 6.1 Ketetapan Fungsional
  • 6.2 Representasi Masalah
  • 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  • 8 Pemahaman Akhir

Pengertian Problem Solving

Pengertian problem solving

Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, Robertson (2005) menjelaskan bahwa problem solving adalah menemukan cara untuk menuju suatu tujuan, terkadang tujuan tersebut mudah dilihat atau terkadang tujuan tersebut hanya dikenali saat sudah melihatnya.

Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan – dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

Baca juga: Tujuan Pendidikan

Tahapan dan Teknik Problem Solving

Bransford dan Stein (1993) menjelaskan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilalui individu dalam melakukan   dengan efektif, yaitu :

1. Menemukan dan Membingkai Masalah

Sebelum individu dapat memecahkan masalah, individu harus menyadari bahwa masalah tersebut memang ada. Di masa lalu, sebagian besar latihan problem solving di sekolah melibatkan masalah-masalah yang terdefinisi dengan baik – melibatkan operasi spesifik dan sistematis, sehingga menghasilkan solusi yang terdefinisi dengan baik.

Saat ini, pendidik semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk mengajari siswa keterampilan dalam mengidentifikasikan masalah di dunia nyata adalah penting dibandingkan dengan menawarkan masalah yang jelas terdapat solusinya.

Contohnya, seorang siswa memiliki tujuan luas untuk membuat proyek pameran sains. Cabang ilmu sains apa yang paling tepat bagi siswa tersebut untuk dipresentasikan (biologi, fisika, ilmu komputer, psikologi)? Setelah membuat keputusan tersebut, siswa harus lebih mempersempit masalahnya lagi. Misalnya, domain apa saja dalam bidang psikologi yang akan dilakukan eksplorasi (persepsi, memori, pemikiran, atau kepribadian)?

Misalnya, siswa tersebut memiliki domain memori. Maka siswa akan mengajukan pertanyaan : seberapa handal ingatan seseorang mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami? Dengan demikian, akan dibutuhkan eksplorasi dan penyempurnaan yang cukup bagi siswa untuk mempersempit masalah agar dapat menghasilkan solusi yang spesifik.

2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah

Setelah individu atau siswa menemukan masalah dan mendefinisikannya dengan jelas, maka diperlukan pengembangan tekniknya. Terdapat tiga teknik yang efektif, yaitu : algoritme, heuristik, dan analisis tujuan akhir.

Algoritme adalah teknik yang menjamin adanya solusi untuk suatu masalah. Sementara itu, heuristik adalah aturan praktis yang dapat menyarankan solusi untuk masalah, tetapi tidak dapat memastikan bahwa solusi tersebut pasti berhasil. Terakhir, analisis tujuan akhir adalah teknik heuristik di mana seseorang mengidentifikasikan tujuan akhir dari suatu masalah, menilai situasi yang terjadi, dan mengevaluasi cara apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara kedua kondisi tersebut.

3. Evaluasi Solusi

Tahapan evaluasi problem solving merupakan tahapan ketika kita berpikir bahwa kita telah memecahkan masalah, namun belum mengetahui apakah solusi tersebut efektif hingga melakukan evaluasi.

Misalnya, apa yang akan menjadi kriteria siswa untuk proyek sains secara efektif? Apakah hanya sebatas menyelesaikan proyek sains tersebut? Apakah menerima umpan balik positif mengenai proyek sains? Memenangkan penghargaan? Atau apakah untuk mendapatkan kepuasan diri karena telah menetapkan tujuan, merencanakan tujuan, dan mencapai tujuan tersebut?

4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya

Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan kinerja masa lalu mereka dan memberikan kontribusi orisinal.

Dengan demikian, siswa yang menyelesaikan proyek pameran sains dapat melihat kembali proyek tersebut dan memikirkan cara-cara untuk meningkatkan proyek tersebut. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan umpan balik dari juri atau orang lain yang menghadiri pameran untuk menyempurnakan proyek untuk presentasi kembali di masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Problem Solving

Faktor Problem Solving

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah umumnya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (Ormrod, 2003) :

Kemampuan Mengingat Masalah

Kemampuan mengingat   sangatlah dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai macam informasi dalam melakukan problem solving.

Kemampuan Memaknai Masalah

Pemahaman masalah akan lebih mudah jika individu mampu memaknai masalah dengan tepat, sehingga akan membuat pemecahan masalahnya mencari lebih efektif.

Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan

Dalam problem solving, jika individu mampu untuk memahami berbagai macam informasi yang relevan terkait dengan masalah tersebut maka itu berarti kemungkinan individu juga semakin besar untuk menemukan cara alternatif.

Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang

Problem solving sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Untuk itu jika dalam prosesnya , individu mampu menggunakan memori jangka panjang maka akan sangat membantu efektivitas penyelesaian masalah.

Kemampuan Metakognitif

Kemampuan metakognitif adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu serta upaya individu dalam memaksimalkan kemampuan tersebut. Individu yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, maka cenderung memiliki kemampuan   yang lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Strategi Problem Solving

Terdapat strategi umum yang berfungsi untuk membuat proses   menjadi lebih efektif, yaitu (Thagard, 2005) :

Analisis Masalah

Dalam strategi analisis masalah, individu akan diarahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian masalah dan mengerjakan bagian-bagian dari masalah tersebut secara terpisah atau satu-persatu.

Dalam hal ini, strategi analisis masalah akan sangat berguna jika masalah tersebut tidak terstruktur. Misalnya, untuk mengatasi masalah mengenai “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota”. Mengatasinya akan lebih mudah jika dipisahkan bagian-bagian sub-masalahnya.

Individu bisa memulainya dari memasang jalur sepeda di jalan yang ramai, kemudian dilanjutkan dengan mendidik pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan aman, memperbaiki lubang di jalan yang digunakan oleh pengendara sepeda, hingga melakukan revisi peraturan lalu lintas yang mengganggu bersepeda.

Setiap sub-masalah yang sudah dipisahkan terlebih dahulu akan jauh lebih mudah untuk diatasi dibandingkan dengan menghadapi masalahnya sekaligus. Solusi dari setiap sub-masalah akan memberikan solusi secara keseluruhan, meskipun tentu saja tidak setara dengan solusi secara keseluruhan.

Working Backward (Bekerja Mundur)

Working backward merupakan strategi problem solving yang dimulai dari solusi ke masalah yang ingin dipecahkan pada awalnya. Adanya strategi ini akan sangat membantu jika masalahnya terstruktur dengan baik, tetapi juga memiliki elemen yang mengganggu atau menyesatkan saat dipecahkan dengan cara yang normal.

Misalnya, pada hari ke-100 suatu danau tertutup dengan bunga teratai. Jika ada pertanyaan : pada hari keberapa danau tersebut tertutup hanya setengah bagian dari danau? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, individu harus bekerja mundur agar mendapatkan informasi tambahan, misalnya ukuran setiap bunga teratai yang ada di danau.

Pemikiran Analogis

Menurut Bassok (2003) pemikiran analogis adalah strategi problem solving yang menggunakan pengetahuan atau pengalaman dengan fitur atau struktur serupa untuk membantu problem solving terhadap masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, dalam “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota” dapat mengambil analogi mobil dengan sepeda dalam memikirkan solusinya, karena memperbaiki kondisi kedua transportasi tersebut memerlukan tindakan yang sama.

Selain itu, pemikiran analogis ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih sederhana dan lebih mendasar. Misalnya, seorang siswa kelas satu dapat menguraikan sebagian kata-kata tercetak yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi kata-kata yang sudah dipelajarinya.

Kasus lainnya adalah : jika anak belum dapat membaca kata-kata dilayar, misalnya dia dapat mencatat bahwa bagian dari kata ini terlihat mirip dengan kata-kata yang mungkin sudah dia ketahui, sehingga dari pengamatan tersebut anak mendapatkan petunjuk mengenai cara untuk membaca kata tersebut. Dalam proses ini, guru dapat membantu dengan menyarankan analogi yang masuk akal dan bermanfaat sebagai pertimbangan bagi siswa.

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :

  • Eksperimen “laboratorium” : adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus
  • Analisis protokol secara verbal : dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang sambil memecahkan masalah dan juga akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
  • Model kecerdasan buatan  : metode pemecahan masalah yang dimasukkan ke dalam komputer. Dalam metode ini, terdapat program yang diuji untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan aspek pemikiran manusia.

Hambatan Dalam Problem Solving

German dan Barret (2005) menjelaskan bahwa dalam problem solving terdapat dua hambatan umum, yaitu :

Ketetapan Fungsional

Ketetapan fungsional terkadang juga disebut sebagai rangkaian respons, yaitu kecenderungan seseorang untuk membingkai atau memikirkan setiap masalah dalam satu rangkaian dengan cara yang sama seperti masalah sebelumnya, bahkan ketika masalah selanjutnya tidaklah sesuai dengan masalah yang sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mengerjakan t he nine-dot matrix hanya menganggap matriks tersebut sebagai titik penghubung, tetap tidak memperluas garis diluar titik matriks. Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas garis apapun diluar matriks.

Representasi Masalah

Beranjak dari ketetapan fungsional atau biasa disebut dengan rangkaian respons adalah kendala dalam melakukan representasi masalah (cara seseorang memahami dan mengatur informasi yang diberikan dalam suatu masalah). Jika informasi disalahpahami atau digunakan secara tidak tepat, maka kesalahan untuk melakukan problem solving mungkin terjadi.

Misalnya, t he nine-dot matrix yang ditafsirkan sebagai instruksi untuk menggambar empat garis sebagai arti “menggambar empat garis seluruhnya di dalam matriks”, ini berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan.

Pada contoh lainnya, yaitu contoh bunga teratai yang memenuhi danau. Jumlah bunga teratai di danau berlipat ganda setiap harinya. Setiap teratai mencakup tepat satu kaki persegi. Jika dibutuhkan 100 hari bagi bunga teratai untuk menutupi danau, maka pada hari keberapa bunga teratai menutupi setengah danau?

Jika menurut kamu ukuran bunga teratai mempengaruhi dalam solusi untuk masalah ini, maka kamu belum menggambarkan masalah dengan benar. Informasi mengenai bunga teratai tidaklah relevan dengan solusinya dan hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang benar-benar penting, yaitu fakta bahwa bunga teratai melipatgandakan cakupannya setiap hari.

Untuk itu, jawaban yang benar adalah : kebetulan danau tersebut setengah tertutup dalam hari ke-99. Bisakah kamu menjelaskan alasannya mengapa?

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Cara Meningkatkan Skill Problem Solving

Dalam meningkatkan kemampuan problem solving , terdapat dua kategori : kategori umum dan juga kategori khusus.

Pada kategori umum, Evans (1992) menjabarkan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving individu, yaitu :

  • Individu disarankan menjadi lebih peka untuk mengenali atau menemukan masalah yang ada.
  • Individu mampu mendefinisikan masalah dengan tepat.
  • Individu mampu untuk menggunakan informasi yang terkait dengan masalah.
  • Individu dapat mengenali maupun mempertanyakan asumsi mengenai masalah dengan tujuan memahami masalah dengan tepat, baik secara implisit atau eksplisit.
  • Individu dapat mempertimbangkan adanya alternatif problem solving untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah tersebut dengan melakukan perbandingan solusi.
  • Individu dapat menekankan pentingnya implementasi dalam upaya problem solving untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk problem solving sudah efektif serta efisien.

Pada kategori khusus, tokoh Eggen dan Kauchak (1997) menjelaskan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan problem solving , yaitu :

  • Melakukan interaksi sosial lebih banyak, misalnya melakukan diskusi untuk membahas berbagai masalah – dimana diskusi ini dilakukan diantara siswa.
  • Menyampaikan masalah dengan cara yang bermakna dengan tujuan untuk menemukan cara problem solving yang lebih tepat.
  • Adanya kesempatan bagi siswa untuk menemukan masalah, dengan cara memahami kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat mengetahui penyebab munculnya masalah.
  • Memberikan bantuan untuk siswa yang belum mahir dalam melakukan problem solving , seperti memberikan petunjuk atau contoh bagi siswa tersebut.
  • Mengajarkan strategi   seperti : identifikasi, representasi, strategi, implementasi stragi, dan evaluasi.

Baca juga: Mengenal Pemberdayaan Masyarakat

Pemahaman Akhir

Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Proses problem solving melibatkan empat langkah utama, yaitu menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan teknik pemecahan masalah, evaluasi solusi, dan memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu.

Ada lima faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam problem solving, yaitu kemampuan mengingat masalah, kemampuan memaknai masalah, kemampuan memahami informasi relevan, kemampuan recall memori jangka panjang, dan kemampuan metakognitif.

Terdapat beberapa strategi problem solving yang efektif, seperti analisis masalah, working backward (bekerja mundur), dan pemikiran analogis. Selain itu, ada tiga metode investigasi dalam problem solving, yaitu eksperimen “laboratorium,” analisis protokol secara verbal, dan model kecerdasan buatan.

Hambatan dalam problem solving mencakup ketetapan fungsional dan representasi masalah, yang dapat menghalangi individu dalam menemukan solusi yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, individu perlu peka terhadap masalah, mampu mendefinisikan masalah dengan tepat, menggunakan informasi terkait, mempertanyakan asumsi, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Interaksi sosial, penyampaian masalah yang bermakna, kesempatan untuk menemukan masalah, bantuan bagi siswa yang belum mahir, dan pengajaran strategi problem solving juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan menguasai kemampuan problem solving, individu dapat menghadapi masalah dengan lebih percaya diri dan menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Akhirnya, kita sampai juga diakhir artikel. Dari sekian banyak pembahasan diatas, kira-kira readers paling sering menggunakan teknik problem solving yang mana? Kemudian, menurut readers faktor mana yang paling mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang? Dan apakah readers paling tidak melakukan satu cara untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada masa pandemi ini?

Bassok, J. (2003). Analogical transfer in problem solving. In Davidson, J. & Sternberg, R. (Eds.). The psychology of problem solving. New York: Cambridge University Press.

Eggen, P & Kauchak, D. 1997. Educational Psychology. Windows on Classroom. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Evans, R, J. 1992. Creativity in MS/OR: Improving Problem Solving Through Creative Thinking. Interfaces, 22 (2), 87-91.

German, T. & Barrett, H. (2005). Functional fixedness in a technologically sparse culture. Psychological Science, 16 (1), 1–5.

Jonassen, D. H., & Serrano, J. H. (2002). Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving. ETR&D Journal, 50(2), 65-77.

Marzano, R.J., et all. (1988). Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction . Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Ormrod, J.E. 2003. Educational Psychology. Developing Learners. 4ed Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Robertson, S. I. (2005). Problem solving. UK : Psychology Press.

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: theory and application to fitness and performance, 6th ed. New York : McGraw-Hill Education.

Thagard, R. (2005). Mind: Introduction to Cognitive Science, 2nd edition. Cambridge, MA : MIT Press.

Artikel Terbaru

Letak Unsur dalam Sistem Periodik: Menyingkap Keindahan Tatanan Atom

Letak Unsur dalam Sistem Periodik: Menyingkap Keindahan Tatanan Atom

Apa Perbedaan Inflasi dan Deflasi?

Apa Perbedaan Inflasi dan Deflasi?

Mengintip Keindahan Provinsi di Sebelah Utara Provinsi Jambi

Mengintip Keindahan Provinsi di Sebelah Utara Provinsi Jambi

Avatar photo

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini. View all posts by Priskila

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tripven

Home » Pembelajaran » Model Pembelajaran Problem Solving

Model Pembelajaran Problem Solving

Februari 16, 2020 8 min read

Model Pembelajaran Problem Solving

Ketika aktivitas pembelajaran diadakan, guru dituntut untuk mempunyai rencana dan strategi. Ini bertujuan agar siswa bisa menyerap dan memahami materi pelajaran dengan efektif dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.

Salah satu upaya agar tujuan tersebut terwujud maka dibentuklah beberapa model, taktik dan strategi. Salah satu metode dan model yang akan dibahas kali ini adalah problem solving .

Model pembelajaran problem solving adalah alur yang dipakai untuk panduan dalam melaksanakan dan menyiapkan belajar mengajar di kelas.

Metode problem solving juga bisa diartikan langkah dalam presentasi materi yang mana masalah digunakan sebagai tumpuan untuk dibahas, disintesis dan dianalisis untuk bisa memperoleh solusi/pemecahan masalah.

Pengertian Problem Solving Menurut Para Ahli

Metode problem solving adalah pendekatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tujuan, langkah-langkah sebuah aktivitas, lingkungan dan manajemen pembelajaran yang ada di kelas untuk menyelesaikan masalah.

Hamdani, (2011:84)

Pembelajaran problem solving adalah aktivitas belajar mengajar yang menuntut siswa untuk bisa menemukan solusi dari masalah mulai dari masalah dalam grup maupun individu. Tujuan utama pembelajaran ini adalah untuk menyelidiki dan meneliti dasar dari pemecahan masalah.

Hidayati (2008)

Beliau mengungkapkan bahwa metode ini dilandasi dari kepercayaan terhadap kenyataan bahwa pembelajaran tidaklah hanya melakukan ceramah dan saling berkomunikasi dan transfer ilmu satu arah kepada peserta didik.

Namun pembelajaran juga merupakan langkah untuk investigasi, menganalisa, penelitian dan berpikir secara mandiri untuk memperoleh solusi dari permasalahan.

Crow dan Crow (Hamdani, 2011:84)

Berpendapat bahwa problem solving merupakan langkah untuk mempresentasikan mata pelajaran dengan memotivasi peserta didik untuk dapat menemukan solusi dari suatu masalah agar kompetensi dasar bisa diraih.

Berlandaskan ungkapan para ahli di atas bisa diambil esensi, bahwa pembelajaran problem solving adalah melaksanakan pengajaran. Agar peserta didik siap menghadapi segala permasalahan baik di pelajaran dan dunia nyata. Dan peserta didik bisa menyiapkan berbagai rencana untuk mengatasi permasalahan dengan memperoleh informasi sebanyak mungkin untuk melakukan hipotesis dan melakukan kesimpulan.

Langkah-Langkah Problem Solving atau Sintaks Problem Solving

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Solving atau Sintaks Problem Solving

Terdapat enam sesi dalam model problem solving ini, berikut adalah sesi dan langkahnya:

  • Menentukan masalah yang pantas dan dirasa penting.
  • (Merumuskan Masalah) Mencari dan menganalisa masalah.
  • Memahami masalah.
  • Memformulasikan hipotesis
  • Menghimpun dan mengkategorikan informasi sebagai fakta dari hipotesis.
  • Membuktikan hipotesis.
  • Memutuskan cara penanggulangan masalah.

Setelah beberapa langkah-langkah umum yang biasa dilakukan dalam pembelajaran problem solving mari kita simak langkah-langkah khusus yang terdapat pendidikan yang levelnya lebih tinggi:

  • Menjelaskan masalah.
  • Brainstorming atau mengungkapkan semua masalah yang ada.
  • Menghimpun data dan informasi.
  • Melakukan diskusi terkait data dan infromasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Mengungkapkan solusi dari masalah yang ada (presentasi)
  • Melakukan evaluasi dan refleksi.

Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan problem solving.

Berikut merupakan kelemahan dari pembelajaran pemecahan masalah yang diungkapkan oleh Djamarah (2010:93):

  • Siswa bisa saja sulit untuk menganalisa level kesulitan dari masalah. Ini mengacu pada level berpikir siswa pada tingkat kelas yang ada. Karena pengalaman dan pengetahuan bisa saja kurang.
  • Pembelajaran ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Ini disebabkan saat proses klasifikasi atau kategorisasi masalah memerlukan waktu yang lama.
  • Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran problem solving. Sebab di Indonesia pada aktivitas pembelajaran sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa jarang aktif untuk berpikir secara mandiri.

Kelebihan Problem Solving

Hal ini ini diungkapkan oleh Djamarah (2010:92), berikut diantaranya:

  • Model ini bisa menjadikan pendidikan yang ada di kelas lebih berguna secara langsung dengan dunia nyata siswa.
  • Aktivitas problem solving bisa membuat siswa lebih fleksibel dalam menghadapi segala masalah yang ada di kehidupan, baik masalah individu dan grup.
  • Aktivitas model pembelajaran ini memicu daya pikir siswa menjadi lebih dalam dan luas dalam menghadapi masalah dan aktivitas belajar. Siswa juga bisa lebih terstruktur dan sistematis dalam menghadapi segala permasalahan hidup.

' src=

  • Pembelajaran

Bagaimana Teknik Pembelajaran Dapat Digunakan untuk Merancang Gaya Rambut…

' src=

Experiential Learning

Model pembelajaran kolaboratif, tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

RedaSamudera.id

pengertian problem solving menurut para ahli

Definisi Kurikulum Menurut Para Ahli Pendidikan

Hai para pembaca! Kurikulum adalah salah satu elemen paling krusial dalam dunia pendidikan, Menjadi pondasi utama dalam proses belajar mengajar di sekolah. Meskipun istilah kurikulum sering digunakan, Pemahaman mengenai definisi dan komponennya masih bervariasi di kalangan para ahli pendidikan. Setiap ahli memiliki pandangan dan definisi yang berbeda-beda tergantung pada perspektif dan pendekatan yang mereka gunakan. Artikel ini akan mengupas tuntas definisi kurikulum menurut beberapa ahli pendidikan, Memberikan gambaran yang lebih luas mengenai konsep ini dan bagaimana kurikulum dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

1. Definisi Kurikulum Menurut Ralph Tyler

Ralph Tyler, seorang ahli pendidikan terkenal, mendefinisikan kurikulum sebagai semua pembelajaran yang direncanakan dan dipandu oleh sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas. Menurut Tyler, kurikulum harus dirancang berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas dan spesifik. Pendekatan Tyler menekankan pentingnya tujuan sebagai inti dari kurikulum, di mana segala aktivitas pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Definisi Kurikulum Menurut Hilda Taba

Hilda Taba berpendapat bahwa kurikulum adalah rencana pembelajaran yang harus dimulai dengan menentukan kebutuhan siswa. Ia memperkenalkan model pengembangan kurikulum yang dimulai dari kebutuhan siswa, tujuan, konten, strategi pengajaran, dan evaluasi. Menurut Taba, kurikulum tidak hanya mencakup mata pelajaran, tetapi juga mencakup pengalaman belajar yang membantu siswa untuk berkembang secara holistik.

3. Definisi Kurikulum Menurut John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik, mendefinisikan kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa. Ia menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam proses belajar mengajar dan percaya bahwa kurikulum harus mencerminkan kehidupan nyata siswa. Menurut Dewey, pendidikan harus melibatkan aktivitas praktis yang relevan dengan kehidupan siswa sehingga kurikulum perlu disusun berdasarkan pengalaman dan minat siswa.

4. Definisi Kurikulum Menurut Benjamin Bloom

Benjamin Bloom mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat pengalaman pendidikan yang mencakup tiga domain utama: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bloom menekankan bahwa kurikulum harus dirancang untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut secara seimbang, dengan tujuan untuk menghasilkan individu yang kompeten dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Bloom, kurikulum tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademik, tetapi juga pada perkembangan emosional dan keterampilan praktis siswa.

5. Definisi Kurikulum Menurut Lawrence Stenhouse

Lawrence Stenhouse melihat kurikulum sebagai dokumen terbuka yang dapat diadaptasi dan dikembangkan oleh guru. Menurut Stenhouse, kurikulum harus fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan isi dan metode pengajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa. Kurikulum tidak boleh menjadi sesuatu yang kaku dan mengikat, melainkan sebuah panduan yang dinamis dan dapat berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.

Komponen Utama Dalam Kurikulum

Kurikulum tidak hanya terdiri dari daftar mata pelajaran, tetapi juga mencakup berbagai komponen penting yang membentuk pengalaman belajar siswa. Beberapa komponen utama kurikulum meliputi:

  • Tujuan Pendidikan: Menyatakan apa yang diharapkan siswa dapat capai setelah mengikuti proses pembelajaran.
  • Konten Atau Materi Pembelajaran: Informasi, konsep, dan keterampilan yang akan dipelajari oleh siswa.
  • Metode Pengajaran: Strategi dan teknik yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi dan memfasilitasi pembelajaran.
  • Evaluasi: Proses penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai oleh siswa.

Pentingnya Kurikulum Dalam Pendidikan

Kurikulum memainkan peran sentral dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan di sekolah. Dengan kurikulum yang baik, sekolah dapat memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan belajar yang setara dan relevan. Kurikulum juga berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran, menentukan metode pengajaran, dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Tanpa kurikulum yang jelas dan terstruktur, proses pendidikan dapat menjadi kurang terarah dan tidak efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.

Ayo, Jadilah bagian dari perubahan ini! Dukungan dan partisipasi aktif Anda dalam pendidikan, Baik sebagai pendidik, Orang tua, Maupun anggota masyarakat, Sangat berharga untuk menciptakan kurikulum yang mampu mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter. Jangan ragu untuk berbagi pandangan Anda tentang kurikulum yang ideal dan mari kita bekerja sama demi pendidikan yang lebih baik

Leave a Comment Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

IMAGES

  1. 7 Steps To Master Problem Solving Methodology

    pengertian problem solving menurut para ahli

  2. Pengertian Problem Solving and Decision Making Menurut para Ahli

    pengertian problem solving menurut para ahli

  3. Problem Solving Adalah, Pengertian, Proses dan Metodenya

    pengertian problem solving menurut para ahli

  4. Pengertian Problem Solving dan 5 Langkah yang Harus Dilakukan

    pengertian problem solving menurut para ahli

  5. Metode Problem Solving: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan

    pengertian problem solving menurut para ahli

  6. 6 Pengertian Metode Problem Solving, Tujuan, Manfaat, Langkah (Sintaks

    pengertian problem solving menurut para ahli

COMMENTS

  1. Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor

    Web ini menjelaskan problem solving atau pemecahan masalah sebagai keterampilan penting untuk menghadapi era pendidikan abad 21. Anda bisa mengetahui pengertian problem solving menurut berbagai ahli, jenis masalah, indikator, dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

  2. Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

    Berikut pengertian problem solving menurut ahli, yaitu: Menurut D'Zurilla dan Maydeu-Olivares. Definisi problem solving yaitu pengarahan diri individu pada proses perilaku kognitif yang melibatkan kesadaran, pemikiran rasional, dan aktivitas dalam usahanya untuk mengidentifikasi atau menemukan cara-cara yang efektif atau adaptif dalam ...

  3. PROBLEM SOLVING: SIGNIFIKANSI, PENGERTIAN, DAN RAGAMNYA

    ABSTR AK. Pemecahan masalah ( problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual. yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan ...

  4. PDF BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Metode Problem Solving

    ia. Metode Problem SolvingB. B IIKAJIAN TEORIA. Kajian Teori. 1. Metode Problem Solving a. Pengertian Metode Problem SolvingMetode Pembelajaran sangat diperlukan unt. k mencapai target yang diharapkan selama proses pembelajaran. Untuk itu guru harus bisa memilih metode mana yang cocok diterapkan ke. ada siswanya agar mendapat hasil yang baik ...

  5. Menyingkap Arti Problem Solving Menurut Para Ahli

    Berikut adalah 4 kekurangan definisi problem solving menurut para ahli: 1. Terlalu Abstrak. Beberapa definisi problem solving yang diberikan oleh para ahli terlalu abstrak dan sulit dipahami oleh orang awam. Hal ini membuat sulit bagi mereka untuk mengenal konsep dan prinsip dasar dalam menghadapi masalah. 2.

  6. Problem Solving: Signifikansi, Pengertian, Dan Ragamnya

    Pemecahan masalah (problem solving) merupakan bagian dari ketrampilan atau kecakapan intelektual yang dinilai sebagai hasil belajar yang penting dan signifikan dalam proses pendidikan. Signifikansi kecakapan pemecahan masalah itu dapat dilihat baik dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap kecakapan intelektual ini, tingginya peringkat kecakapan itu dalam berbagai taksonomi ...

  7. 6 Pengertian Metode Problem Solving (pemecahan Masalah) menurut ahli

    Baca Juga: Pengertian metode role playing menurut ahli Nurul Ramadhani Makarao, (2009:164), menjelaskan pengertian metode Problem Solving merupakan cara mengajar yang mengarah pada pencarian secara logis/masuk akal, kritis, dan analitis menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan. Metode ini menitik beratkan pada terpecahkannya masalah secara logis, tepat, serta rasional.

  8. PDF Problem Solving Signifikansi, Pengertian, Dan Ragamnya

    ian tentang hal tersebut.Pengertian Pemecahan MasalahMenurut Marzano dkk (1988) problem solving adalah salah satu bagian dari proses ber. ikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan persoalan. Terminologi problem solving digunakan secara ekstensif dalam psikologi kognitif, untuk mendeksripsikan.

  9. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  10. Problem Solving: Pengertian, Tujuan, dan Metode yang Efektif

    Problem Solving: Pengertian, Tujuan, dan Metode yang Efektif. Problem solving atau pemecahan masalah adalah kemampuan dan proses yang sering ditemui dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan kerja. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat mengidentifikasi masalah, menganalisis akar penyebabnya, dan mencari solusi yang efektif.

  11. Metode Problem Solving: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan

    Pengertian Metode Problem Solving Menurut Para Ahli. 1. Rahmat . Menurut Rahmat (2005), problem solving atau pemecahan masalah adalah proses berpikir memahami realitas dalam konteks pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan menghasilkan hal-hal baru (kreativitas).

  12. Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya

    Aspek kemampuan problem solving . Menurut Polya dalam bukunya How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method (Second ed) (1973), terdapat empat aspek kemampuan problem solving, sebagai berikut:. Memahami masalah; Pemahaman masalah sangat menentukan kesuksesan dalam menemukan solusi masalah. Pada aspek ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan ...

  13. Pengertian Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Langkah-langkah

    Langkah-langkah Pemecahan Masalah. Menurut Brans ford & Stein (dalam Suharnan, 2005) ada beberapa tahap dalam memecahkan masalah yaitu: a. Identifikasi masalah. Seperti yang kita ketahui, mengidentifikasikan suatu situasi masalah yang kompleks merupakan suatu langkah yang sulit, tetapi kita harus mengetahui langkah apa saja yang harus kita tempuh.

  14. (PDF) PROBLEM SOLVING

    Menurut para ahli ada 2 jenis strategi coping, yaitu: • problem - solving focused coping , dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari m asalah untuk

  15. PDF Berpikir dan Problem Solving BERPIKIR DAN PROBLEM SOLVING

    Pengertian dan Prinsip Problem Solving a. Pengertian Problem Solving Secara umum yang dimaksud dengan problem adalah sesuatu yang timbul apabila ada konflik antara keadaan satu dengan yang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan. (Walgito : 181) Menurut pandangan aliran pengolahan informasi (information

  16. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah. Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif ...

  17. Problem Solving: Definisi, Tahapan dan Cara Meningkatkannya

    Tahapan Problem Solving. Menghadapi masalah memerlukan pendekatan dan langkah yang teratur. Berikut adalah enam tahap dasar yang bisa kamu ikuti: 1. Identifikasi Masalahnya. Pertama, pahami dengan jelas masalah yang dihadapi agar solusi yang dicari tepat sasaran. 2. Lakukan Research.

  18. Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

    Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017 ...

  19. Problem Solving: Definisi dan 3 Prosesnya

    Tapi, bagaimana ya menurut para ahli mengenai hal ini? Nurul Ramadhani Makarao. Menurut pendapat beliau problem solving adalah suatu kemampuan pemecahan masalah yang lebih menitikberatkan pada pemikiran secara logis, tepat, dan rasional serta analitis, sehingga menimbulkan kesimpulan / keyakinan yang tepat pula. Syaiful Bahri Djamarah

  20. 6 Pengertian Metode Problem Solving, Tujuan, Manfaat, Langkah ...

    Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving Menurut Para Ahli Berikut adalah beberapa pengertian metode pembelajaran problem solving menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber: Menurut W.Gulo, Metode Problem Solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah ...

  21. Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

    Pengertian Problem Solving. Sumber : Arek Socha dari Pixabay. Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Selanjutnya, Robertson (2005) ... Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas ...

  22. PDF BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Problem Solving

    a sehin. bahwa setiap orang yang memiliki suatu tujuan dalam mencapai. inginkan akan menemui suatu m. salah ataurintangan yang men. usaha yang dimilikinya, seseorang itu akan terus berusaha melawan. n tersebut hingga akhirnya. tujuan yang diinginkannya. Anderson (2005) mengatakan "problem solving is goal. involves setting subgoals t.

  23. Model Pembelajaran Problem Solving: Pengertian dan Langkahnya

    Pengertian Problem Solving Menurut Para Ahli Arends. Metode problem solving adalah pendekatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tujuan, langkah-langkah sebuah aktivitas, lingkungan dan manajemen pembelajaran yang ada di kelas untuk menyelesaikan masalah. Hamdani, (2011:84)

  24. Definisi Kurikulum Menurut Para Ahli Pendidikan

    Definisi Kurikulum Menurut Para Ahli Pendidikan. September 2, ... Pemahaman mengenai definisi dan komponennya masih bervariasi di kalangan para ahli pendidikan. Setiap ahli memiliki pandangan dan definisi yang berbeda-beda tergantung pada perspektif dan pendekatan yang mereka gunakan. ... Baca juga: Pengertian Metode Pembelajaran Problem ...